Share Up To 110 % - 10% Affiliate Program

Tampilkan postingan dengan label Berita Terkini. Tampilkan semua postingan

Mensos Targetkan 15,5 Juta Warga Miskin Dapatkan Kartu Sakti



Jakarta Data valid diperlukan dalam pengentasan kemiskinan yang digulirkan melalui KIP, KIS, KKS, KSKS sebagai langkah memudahkan akses bagi warga miskin memperoleh hak-hak normatif.

“Warga miskin berhak mendapatkan pelayanan kesehatan, pendidikan bagi anak-anak mereka dan untuk keberlangsungan ekonomi keluarga,” kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat menerima kunjungan Komisi E Kesejahteraan Rakyat DPRD Provinsi Jawa Timur, di Kantor Kemensos, Jakarta, Kamis (15/1/2015).

Sasaran 15,5 juta warga miskin memperoleh kartu sakti dan memanfaatkannya adalah target yang tidak boleh meleset. Keabsahan data sebuah keniscayaan yang harus disikapi dan dilakukan instansi terkait.

“Data valid menjadi sangat penting dalam upaya pengentasan kemiskinan. Tanpa adanya data yang sahih penanganan kemiskinan hanyalah mimpi, ” ujarnya.

Sinergitas pendataan di daerah mutlak dilakukan, seperti Dinas Sosial, Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan dan Kebudayan. Sementara DPRD bisa melakukan pengawasan atas implementasi pendataan, maupun validitas data yang dihasilkan.

“Saya kira DPRD bisa berperan dengan mengawasi implementasi pendataan dan validitas data itu sendiri, ” terangnya.

Tidak hanya dengan Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), Kartu Simpanan Keluarga Sejahtera (KSKS), tapi juga dengan Program Keluarga Harapan (PKH).

Pada Januari ini, KIS ditargetkan menjangkau 96,4 juta jiwa ditambah1,7 juta PMKS, 320 ribu Narapidana, serta 8,3 juta cadangan. KKS menjangkau 15,8 juta Rumah Tangga Sasaran (RTS) dan 340 ribu Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).

KIP menjangkau 19 juta siswa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), ditambah KIP dari para siswa Kementerian Agama (Kemenag).



sumber : liputan6.com

Peracik Ekstasi Serge Areski Lolos Eksekusi Mati Tahap II



JAKARTA - Kabar terpidana mati asal Perancis, Serge Areski Atlaoui, lolos dari pelaksanaan eksekusi hukuman mati tahap dua, dibenarkan Kejaksaan Agung (Kejagung).

Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Tony T Spontana mengatakan, dicoretnya Sergei dari rombongan terpidana mati tahap dua ini karena yang bersangkutan mengajukan perlawanan terhadap Keputusan Presiden (Keppres) soal grasi ke Pengadilan Tata Usaha Negara di saat-saat terakhir.

"Dia mendaftarkan perlawanannya pada menit-menit terakhir batas waktu pengajuan yakni di hari Kamis 23 April pukul 16.00," jelas Tonny di Kejaksaan Agung, Jalan Sultan Hasanudin, Jakarta Selatan, Senin (27/4/2015).

Namun, Tony membantah bila ditundanya eksekusi terhadap Sergei lantaran adanya tekanan dari pemerintah Prancis terhadap Indonesia untuk membatalkan eksekusi mati terhadap Sergei. "Bukan, bukan karena tekanan Presiden Prancis," ujar Tonny.

Dengan demikian, maka Sergei tidak akan ikut dieksekusi. Pasalnya, Kejagung mesti menunggu proses hukum yang sedang diajukan Sergei.

Namun, jika kelak putusan PTUN ditolak, Kejagung akan langsung memasukkannya ke daftar terpidana mati yang akan segera dieksekusi.

"Ini harus kita hormati proses hukumnya, kalau ditolak maka Sergei akan segera dieksekusi," tegas Tony.

Serge divonis hukuman mati karena perannya di sebuah pabrik ekstasi terbesar nomor tiga di dunia, yang berlokasi di Serang, Banten. Serge merupakan peracik ekstasi di pabrik itu.

Dengan dicoretnya Sergei, berarti tinggal sembilan terpidana mati yang bakal ditembak mati di Lapas di Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. 

Berikut 9 terpidana mati yang akan dieksekusi dalam waktu dekat
1. WN Filipina, Mary Jane Fiesta Veloso;

2. WN Australia, Myuran Sukumaran;

3. WN Australia, Andrew Chan;

4. WN Ghana, Martin Anderson;

5. WN Nigeria, Raheem Agbaje;

6. WN Indonesia, Zainal Abidin;

7. WN Brasil Rodrigo Gularte;

8. WN Nigeria, Sylvester Obiekwe Nwolise;

9. WN Nigeria, Okwudili Oyatanze. (okezone)


(kur)


sumber : sindonews

Tabur Bunga Kenang Korban Kecelakaan di Senayan, 3 Orang Kesurupan



Jakarta - Keluarga dan kerabat korban kecelakaan maut di Senayan, Jakarta Pusat, menggelar acara tabur bunga untuk mengenang Salsabila dan Fikri Romadhoni. Acara itu sempat diwarnai dengan adanya 3 orang yang kesurupan.

Rombongan kerabat kedua korban datang ke lokasi kecelakaan di Jl Asia-Afrika, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (27/9/2013) pukul 22.30 WIB. Dalam rombongan, ada satu mobil sedan warna biru tua bernopol F 1170 WA yang penuh tulisan tangan rekan kedua korban.

Tiba tepat di lokasi ditabraknya Salsabila dan Fikri, beberapa orang membentangkan kain putih berukuran 1,5x4 meter persegi di atas aspal. Kain itu menjadi tempat bunga ditaburkan.

"Kami di sini bersama keluarga Fikri secara spontan saja mengadakan acara tabur bunga di sini, karena memang ini merupakan peringatan 7 hari meninggalnya Fikri dan Sabila," kata Supriyono (55), Ayah Salsabila, di lokasi.

"Tadi kami juga sudah mengadakan tahlilan. Lalu tujuan yang lain sebagai peringatan kepada pengendara motor supaya hal seperti ini tidak terjadi lagi," ujar Tante Fikri, Ayi (42).

Perwakilan dari masing-masing keluarga memberi kata sambutan. Setelahnya doa bersama dimulai.

Di tengah doa bersama, ada tiga orang perempuan yang tampak seperti kesurupan. Seorang perempuan berteriak teriak, perempuan lainnya mengucap istighfar, sedangkan seorang lainnya muntah lalu pingsan. Mereka lalu diamankan rekannya yang lain.

Acara dilanjutkan dan berlangsung khidmat. Keluarga memimpin doa bersama sambil tabur bunga. Lalin di Jl Asia-Afrika dari Senayan City yang mengarah ke Hotel Mulia tersendat. (detik.com)

- Copyright © KUMPUL DI SINI - Dawie Heart - Powered by Blogger - Designed by Garuda Indonesia Komunitas -