Tampilkan postingan dengan label Kumpulan Cerita. Tampilkan semua postingan
Cita Cita Terbesar
Dalam sebuah perjalanan hidup, cita-cita terbesar adalah menuju kesempurnaan.
Ada kalanya kita mesti berjuang, serta belajar menyikapi segala rahasia dalam kehidupan.
Perjalanan menuju kesempurnaan adalah proses yang menentukan setiap tapak langkah kita.
Setiap hembusan nafas, detak jantung, dari siang menuju malam. Semua menuju titik yang sama, kesempurnaan.
Setiap insan mempunyai hak yang sama atas waktu.
Tidak ada seorangpun melebihi dari yang lain.
Namun tak jarang setiap kita berbeda dalam mensikapinya.
Ada yang berjuang untuk melewatinya dengan membunuh waktu.
Tidak pula sedikit yang merasakan sempitnya kesempatan yang ia punya.
Apa rahasia terbesar dalam hidup ini? Melewati hari ini dengan penuh makna. Makna tentang cinta, ilmu, dan iman.
Dengan cinta hidup menjadi indah. Dengan ilmu hidup menjadi mudah. Dan dengan iman hidup menjadi terarah.
(iphincow.com)
Hanyalah Sementara
Adakalanya tiba masa-masa sulit, yang membuat hidup terasa penuh kepedihan dan keluh kesah.
Namun pada saatnya jua tibalah masa kegembiraan, yang membuta hidup
terasa ringan dan terang. Tanpa sadar bibir kita basah dengan senyuman.
Sesungguhnya kesedihan, kegembiraan, kekecewaan, keriangan, dan
emosi-emosi lain hanyalah sementara. Sebagaimana sesaatnya malam ditelan
siang.
Tak selamanya kesedihan dan kegembiraan melanda kita. Semua itu datang silih berganti, tanpa dapat selalu dinanti.
Yang perlu kita pahami adalah kesementaraan ini.
Kesementaraan menunjukkan bahwa emosi-emosi itu bukanlah milik kita.
Ia hanya sebuah tawaran dari alam yang menuntun tindakan dan sikap kita Ia bukanlah kita.
Saat gembira sadarilah kegembiraan itu.
Saat sedih, pahamilah kesedihan itu. Saat kita penuh dengan kesadaran
akan emosi kita , saat itu kita bersentuhan dengan jiwa yang tenang
milik kita.
(iphincow.com)
Keberhasilan adalah Buah Kesabaran
Jangan terkecoh dengankeberhasilan seseorang. Dibalik kejayaan selalu
ada jalan panjang yang berisikan catatan perjuangan dan pengorbanan,
keringat dan kepayahan.
Tak ada jalan pintas untuk sebuah kesuksesan. Bila anda terpesona
pada kenyamanan yang siberikan oleh kesuksesan, anda bisa lupa dari
keharusan untuk berupaya.
Namun, bila anda terkagum pada ketegaran seseorang dala berusaha,
maka anda telah menyerap sebuah energi kekuatan, keberanian dan
kesabaran.
Pohon besar mampu menahan terjangan badai karana memiliki batang dan
akar yang kokoh. Belasan tahun diperlukan untuk menunbuhkan dan melatih
kekuatan.
Bulan demi bulan, hujan menguatkan jaringan kayunya.
Tahun demi tahun, pohon-pohon besar lain melindungi dari terpaan hujan.
Tak ada hitungan malam untuk mencetak sebongkah batang yang tegar.
Tak ada hitungan siang untuk menumbuhkan akar yang kekar mencengkeram
bumi.
Hanya dengan kesabaran anda bisa meraih keberhasilan. Tumbuhlah kesabaran bukan sekedar kecepatan meraih sukses.
(iphincow.com)
Anugerah Yang Paling Berharga
Ada sebuah telaga indah, airnya sejuk, jernih dan tenang.
Permukaannya berkilau, bukan hanya karena memantulkan sinar rembulan,
namun batu – batu pualam yang ada di dasarnya juga memancarkan cahaya.
Kedamaian selalu meliputinya. Sayangnya, telaga itu tak mudah di
jangkau. Ia terletak di tengah hutan lebat yang dipagari oleh semak
berduri. Pepohonan tinggi dan binatang buas menghadang setiap langkah ke
sana. Siapa pun yang mampu menemui dan mereguk keindahannya, raja rimba
pun tunduk dan patuh padanya.
Telaga itu adalah Hati nurani anda, yang senantiasa menyerukan ketentraman batin.
Kesejukan regukan airnya memberi makna pada hidup anda.
Sedangkan rimba lebat penuh dengan binatang buas adalah wujud dari
pikiran, emosi, hawa nafsu dan persepsi indrawi yang selalu menghalangi
jalan anda.
Tanpa disadari ia pun dapat melukai diri anda. Namun, bila anda telah
menemukan suara hati nurani itu, maka kekuatan dan kedamaian melingkupi
anda.
Temukan telaga jernih milik anda. Itulah anugerah paling berharga yang harus anda pegang teguh dalam hidup ini.
(iphincow.com)
Bersikap Apa Adanya
Tanpa sadar banyak orang hidup dalam tekanan. Bukan karena beban
terlalu berat, atau kekuatan tak memadai. Namun, karena tidak mau
berterus terang. Hidup dalam kepura-puraan tak memberikan kenyamanan.
Bersikaplah apa adanya. Bila anda kesulitan, jangan tolak bantuan. Sikap terus terang membuka jalan bagi penerimaan orang lain.
Persahabatan dan kerja sama membutuhkan satu hal yang sama, yaitu
keakraban di antara orang-orang. Keakraban tercipta bila satu sama lain
saling menerima. Sedangkan penerimaan yang tulus hanya terujud dalam
kejujuran dan terus terang.
Kepura-puraan itu bagaikan bunga mawar plastik dengan kelopak dan
warna sempurna, namun tak mewangi. Meski mawar asli tak seindah
tiruannya dan segera layu, kita tetap saja menyukainya. Mengapa ? Karena ada detak kehidupan alam disana.
Hidup dalam kejujuran adalah hidup alami yang sejati. Hidup berpura-pura
sama saja membohongi hidup itu sendiri. Anda bisa memilih untuk hidup
apa adanya, dan berhak menginjakkan kaki di bumi ini. Atau, hidup
berpura-pura dalam dunia ilusi.
(iphincow.com)
Masalah Adalah Tantangan
Bila anda menganggap masalah sebagai beban, anda mungkin akan
menghindarinya. Bila anda menganggap masalah sebagai tantangan, anda
mungkin akan menghadapinya. Namun, masalah dalah hadiah yang dapat anda
terima dengan suka cita. Dengan pandangan tajam, anda melihat
keberhasilan dibalik setiap masalah.
Masalah adalah anak tangga menuju kekuatan yang lebih tinggi. Maka, hadapilah dan ubahlah menjadi kekuatan untuk sukses anda.
Tanpa masalah, anda tak layak memasuki jalur keberhasilan. Bahkan hidup ini pun masalah, karena itu terimalah sebagai hadiah.
Hadiah terbesar yang dapat diberikan oleh induk elang pada anak-anaknya bukanlah serpihan-serpihan makanan pagi. Bukan pula, eraman hangat di malam-malam yang dingin. Namun, ketika mereka melempar anak-anak itu dari tebing yang tinggi.
Hadiah terbesar yang dapat diberikan oleh induk elang pada anak-anaknya bukanlah serpihan-serpihan makanan pagi. Bukan pula, eraman hangat di malam-malam yang dingin. Namun, ketika mereka melempar anak-anak itu dari tebing yang tinggi.
Detik pertama anak-anak elang itu menganggap induk mereka sungguh
keterlaluan, menjerit ketakutan, matilah aku! Sesaat kemudian, bukan
kematian yang kita terima, namun kesejatian diri sebagai elang, yaitu
terbang.
Bila anda tak berani mengatasi masalah, anda tak akan menjadi seseorang yang sejati.
(iphincow.com)
Lingkaran Waktu Yang Tiada Berujung
Betapa hebatnya waktu mengatur kita.
Ketika lonceng jam usai kerja berdering, tanpa diperintah segera kita berkemas.
Menyimpan kertas dan pensil dalam laci, lalu meninggalkannya
jauh-jauh. Seolah semua persoalan telah terpecahkan untuk hari itu.
Padahal masalah tetap terjaga selagi kita pejamkan mata.
Namun, esok hari, ketika lonceng jam mulai kerja berdentang,semua
tumpukan masalah kita aduk, seolah ia terlampau banyak tidur semalam.
Perselisihan pun bolehlah dilanjutkan kembali. Ah, betapa hebatnya
waktu menghibur kita. Betapa bergairahnya waktu membangunkan kita.
Saat kita mengatur waktu, sesungguhnya kita pun mengatur pikiran, emosi, dan perasaan kita. Karena waktu adalah lingkaran dimana kehidupan kita berjalan, kita atur waktu untuk mengatur kehidupan.
Saat kita mengatur waktu, sesungguhnya kita pun mengatur pikiran, emosi, dan perasaan kita. Karena waktu adalah lingkaran dimana kehidupan kita berjalan, kita atur waktu untuk mengatur kehidupan.
Kita rayakan sesuatu karena kita ciptakan hari besar. Kita heningkan
diri karena kita tegakkan kesyahduan. Dan, semua itu kita rangkai dalam
jalinan waktu.
Maka, hanya mereka yang tak kenal akan waktulah yang terjerat dalam persoalan tiada berujung.
(iphincow.com)
Jendela Rumah Sakit
Dua orang pria, keduanya menderita sakit keras, sedang dirawat di sebuah kamar rumah sakit. Seorang di antaranya menderita suatu penyakit yang mengharuskannya duduk di tempat tidur selama satu jam di setiap sore untuk mengosongkan cairan dari paru-parunya. Kebetulan, tempat tidurnya berada tepat di sisi jendela satu-satunua yang ada di kamar itu.
Sedangkan pria yang lain harus berbaring lurus di atas punggungnya.
Setiap hari mereka saling bercakap-cakap selama berjam-jam. Mereka membicarakan istri dan keluarga, rumah, pekerjaan, keterlibatan mereka di ketentaraan, dan tempat-tempat yang pernah mereka kunjungi selama liburan.
Setiap sore, ketika pria yang tempat tidurnya berada dekat jendela di perbolehkan untuk duduk, ia menceritakan tentang apa yang terlihat di luar jendela kepada rekan sekamarnya. Selama saru jam itulah, pria ke dua merasa begitu senang dan bergairah membayangkan betapa luas dan indahnya semua kegiatan dan warna-warna indah yang ada di luar sana.
“Di luar jendela, tampak sebuah teman dengan kolam yang indah, itik dan angsa berenang-renang cantik, sedangkan anak-anak bermain dengan perahu-perahu mainan. Beberapa pasangan berjalan bergandengan di tengah taman yang dipenuhi dengan berbagai macam bunga berwarnakan pelangi. Sebuah pohon tua besar menghiasi taman itu. Jauh di atas sana terlihat kaki langit kota yang mempesona. Suatu senja yang indah.”
Pria pertama itu menceritakan keadaan di luar jendela dengan detil, sedangkan pria yang lain berbaring memejamkan mata membayangkan semua keindahan pemangdangan itu. Perasaannya menjadi lebih tenang, dalam menjalani kesehariannya di rumah sakit itu. Semangat hidupnya menjadi lebih kuat, percaya dirinya bertambah.
Pada suatu sore yang lain, pria yang duduk di dekat jendela menceritakan tentang parade karnaval yang sedang melintas.Meski pria yang ke dua tidak dapat mendengar suara parade itu, namun ia dapat melihatnya melalui pandangan mata pria yang pertama yang menggambarkan semua itu dengan kata-kata yang indah.
Begitulah seterusnya, dari hari ke hari, satu minggu pun berlalu.
Suatu pagi,perawat datang membawa sebaskom air hangat untuk mandi. Ia mendapati ternyata pria yang berbaring di dekat jendela itu telah meninggal dunia dengan tenang dalam tidurnya. Perawat itu menjadi sedih lalu memanggil perawar lain untuk memindahkannya ke ruang jenazah. Kemudian pria yang kedua ini meminta pada perawat agar ia bisa dipindahkan ke tempat tidur di dekat jendela itu. Perawat itu menuruti semua kemauannya dengan senang hati dan mempersiapkan segala sesuatunya. Ketika semuanya selesai, ia meninggalkan pria tadi seorang diri dalam kamar.
Dengan perlahan dan kesakitan, pria ini memaksakan dirinya untuk bangun. Ia ingin sekali melihat keindahan di dunia luat melalui jendela itu. betapa senangnya, akhirnya ia bisa melihat sendiri dan menikmati semua keindahan itu. Hatinya tegang, perlahan ia menjengukkan kepalanya ke jendela di samping tempat tidurnya. Apa yang dilihatnya? Ternyata, jendela itu menghadap ke sebuah TEMBOK KOSONG !!!
Ia berseru memanggil perawat dan menanyakan apa yang membuat teman pria yang sudah wafat tadi bercerita seolah-olah melihat semua pemandangan yang luar biasa indah di balik jendela itu. Perawat itu menjawab bahwa sesungguhnya pria tadi adalah seorang yang buta bahkan tidak bisa melihat tembok sekalipun.
“Barangkali ia ingin memberimu semangat hidup” Kata perawat itu.
Renungan :
Kita percaya, setiap kata selalu bermakna bagi setiap orang yang mendengarnya. Setiap kata, adalah layaknya pemicu yang mampu menelisik sisi terdalam hati manusia, dan membuat kita melakukan sesuatu. Kata-kata, akan selalu memacu dan memicu kita untuk berpikir, dan bertindak.
Kita percaya, dalam kata-kata, tersimpan kekuatan yang sangat kuat. dan kita telah sama-sama melihatnya dalam cerita tadi. Kekuatan kata-kata, akan selalu hadir pada kita yang percaya.
Kita percaya, kata-kata yang santun, sopan, penuh dengan motivasi, bernilai dukungan, memberikan kontribusi positif dalam seetiap langkah manusia. Ucapan-ucapan yang bersemangat, tutur kata kata yang membangun, selalu menghadirkan sisi terbaik dalam hidup kita. Ada hal-hal yang mempesona saat kita mampu memberikan kebahagiaan kepada orang lain. menyampaikan keburukan sebanding dengan setengah kemuraman, namun. Menyampaikan kebahagiaan akan melipatgandakan kebahagiaan itu sendiri.
(iphincow.com)
Kisah Sang Tikus
Seekor tikus mengintip di balik celah di tembok untuk mengamati sang
petani dan istrinya, saat membuka sebuah bungkusan. Ada mainan pikirnya.
Tapi dia terkejut sekali, ternyata bungkusan itu berisi perangkap
tikus. Lari kembali ke ladang pertanian itu, tikus itu menjerit memberi
peringatan, “Awas ada perangkap tikus di dalam rumah, hati-hati ada
perangkap tikus di dalam rumah!”
Sang ayam dengan tenang berkokok dan sambil tetap menggaruki tanah,
mengangkat kepalanya dan berkata. ‘Ya, maafkan aku Pak Tikus. Aku tahu
memang ini masalah besar bagi kamu, tapi buat aku secara pribadi tidak
ada masalah. Jadi jangan buat aku sakit kepala lah.”
Tikus berbalik dan pergi menuju sang kambing. Katanya, “Ada perangkap
tikus di dalam rumah, sebuah perangkap tikus di dalam rumah!”
‘Wah aku menyesal dengan kabar ini.” Si kambing menghibur dengan penuh simpati. “Tetapi tidak ada sesuatu pun yang bisa kulakukan kecuali berdo’a. Yakinlah, kamu senantiasa ada dalam do’a-do’aku!”
‘Wah aku menyesal dengan kabar ini.” Si kambing menghibur dengan penuh simpati. “Tetapi tidak ada sesuatu pun yang bisa kulakukan kecuali berdo’a. Yakinlah, kamu senantiasa ada dalam do’a-do’aku!”
Tikus kemudian berbelok menuju si lembu.
‘Oh! Sebuah perangkap tikus?” jadi saya dalam bahaya besar ya?” kata lembu sambil ketawa, berteleran air liur.
‘Oh! Sebuah perangkap tikus?” jadi saya dalam bahaya besar ya?” kata lembu sambil ketawa, berteleran air liur.
Jadi tikus itu kembalilah ke rumah dengan kepala tertunduk dan merasa
begitu patah hati, kesal dan sedih, terpaksa menghadapi perangkap tikus
itu sendirian. Ia merasa sungguh-sungguh sendiri.
Malam tiba, dan terdengar suara bergema di seluruh rumah, seperti
bunyi perangkap tikus yang berjaya menagkap mangsa. Istri petani berlari
melihat apa saja yang terperangkap. Di dalam kegelapan itu dia tak bisa
melihat bahwa yang terjebak itu adalah seekor ular berbisa. Ular itu
sempat mematok tangan istri petani itu. Petani iktu bergegas membawanya
ke rumah sakit.
Si istri kembali ke rumah dengan tubuh mungil, demam. Dan sudah
menjadi kebiasaan, setiap orang sakit demam, obat pertama adalah
memberikan sup ayam segar yang hangat. Petani itupun mengasah pisaunya,
dan pergi ke kandang, ,mencari ayam untuk bahan supnya.
Tapi, bisa itu sungguh jahat, si istri tak kunjung sembuh. Banyak
tetangg yang datang membesuk dan tamupun tumpah ruah ke rumahnya. Iapun
harus menyiapkan makanan, dan terpaksa kambing di kandang itu dijadikan
gulai. Tapi itu tidak cukup, bisa itu tak dapat taklukan. Si istri mati,
dan berpulh orang datang untuk mengurus pemakaman, juga selamatan. Tak
ada cara lain, lembu di kandang itupun dijadikan panganan untuk puluhan
rakyat dan peserta selamatan,
Nb : Kawan, apabila kamu dengar ada seseorang yang menghadapi masalah dan
kamu pikir itu masalah itu tidak ada kaitannya dengan kamu, ingatlah
bahwa apabila ada “perangkap tikus” di dalam rumah, seluruh “ladang
pertanian” ikut menanggung resikonya. Sikap mementingkan diri sendiri
lebih banyak keburukan daripada kebaikanya.
(iphincow.com)
Pikiran Yang Membelenggu
Hampir seluruh persoalan hidup bermula dari ketidakmauan kita menerima hidup ini apa adanya.
Kita tak mampu berkompromi pada kenyataan.
Kita tak sudi melepaskan kacamata paradigma dan melihat realitas secara sederhana. Kita lebih suka bermain-main dengan persepsi.
Kita lebih senang berlindung membenarkan pikiran diri sendiri. Padahal itu adalah bentuk lain dari belenggu sehari-hari.
Mari, sejenak kita pejamkan mata. Menemukan kesejukan pikiran.
Menggali ketentraman perasaan. Menyentuh jiwa yang tenang. Menekuri
setiap tarikan nafas. Menyadari keberadaan kita di bumi ini.
Meneguhkan kembali ikrar kita pada semesta yang agung; ikrar untuk
mencurahkan yang terbaik bagi hidup ini, dan membiarkan tangan-tanganNya
menuntun setiap gerak kita sehari-hari.
(iphincow.com)
Saat Yang Paling Sempurna
Mungkin ada sesuatu yang selalu anda ingin kerjakan. Sebuah hasrat
untuk mengerjakan sesuatu yang anda cita-citakan. Mengapa anda tidak
coba mengerjakannya hari ini? Hari ini adalah saat paling sempurna untuk
memulainya. Dari semua hari yang tersedia, tidak ada yang lebih tepat
daripada hari ini.
Anda menginginkan kesempurnaan?
Berangkatlah dari yang tidak sempurna terlebih dahulu. Perbaiki satu bagian demi satu bagian, maka apa yang anda inginkan akan terwujud di depan mata. Tidak ada karya besar yang muncul dengan sekali duduk.
Mengambil langkah pertama tidaklah sulit. Semuanya ada di dalam jangkauan anda, termasuk hari ini. Jadi tunggu apa lagi, yang terpenting adalah anda memulainya sekarang, karena anda adalah pemilik hari ini.
Berangkatlah dari yang tidak sempurna terlebih dahulu. Perbaiki satu bagian demi satu bagian, maka apa yang anda inginkan akan terwujud di depan mata. Tidak ada karya besar yang muncul dengan sekali duduk.
Mengambil langkah pertama tidaklah sulit. Semuanya ada di dalam jangkauan anda, termasuk hari ini. Jadi tunggu apa lagi, yang terpenting adalah anda memulainya sekarang, karena anda adalah pemilik hari ini.
Mengapa tidak besok?
Karena hari esok belum tentu ada.
Karena hari esok belum tentu ada.
(iphincow.com)
Satu Takdir Yang Sama
Tak peduli apakah anda percaya akan adanya takdir atau tidak,
sejatinya kita ini memiliki satu takdir yang sama; yaitu menjadi manusia
yang berbahagia.
Tak butuh lebih dari satu kata untuk menjabarkan kebahagiaan. Karena
kebahagiaan bukan untuk didefinisikan, namun dipahami dan dipancarkan
dari dalam diri anda.
Tak peduli apa warna kulit, bentuk mata, dan garis rambut anda.
Tak peduli pula apa bahasa, keyakinan dan pegangan anda. Kita semua berhak menjadi bahagia.
Dan semua ajaran kebijakan mengajak kita untuk membebaskan diri dari hambatan- hambatan yang membuat kita tak bahagia.
Karena itu, tiada salahnya setelah menyisihkan waktu di akhir pekan
ini untuk merenungi semua perjalanan yang sedang kita lalui, sambil
menatap jauh ke depan dan ke dalam diri, kita tuliskan tujuan hidup:
untuk mencapai sebuah kebahagiaan sejati. Kebahagiaan yang membebaskan
kita dari sekat-sekat antar sesama. Dan itu dimulai dengan membebaskan
diri dari sekat ego kita sendiri.
(iphincow.com)
Selalu Ada Sisi Baik
Jadilah pihak yang selalu optimis dan berusaha untuk melihat kesempatan di setiap kegagalan.
Jangan bersikap pesimis yang hanya melihat kegagalan di setiap kesempatan.
Orang optimis melihat donat, sedangkan orang pesimis melihat lubangnya saja.
Anda dapat mengembangkan keberhasilan dari setiap kegagalan.
Keputusasaan dan kegagalan adalah dua batu loncatan menuju keberhasilan.
Tidak ada elemen lain yang begitu berharga bagi Anda jika saja Anda mau mempelajari dan mengusahakannya bekerja untuk Anda.
Pandanglah setiap masalah sebagai kesempatan.
(iphincow.com)
Menyingkirkan Duri
Kita berbuat baik, tentunya bukan untuk mengharapkan sesuatu, karena
kita sadar bahwa itulah peran yang harus dimainkan. Adalah kewajiban
kita menyingkirkan duri di jalan yang dilalui, bukan saja karena takut
melukai kita, namun juga untuk menjaga pejalan lainnya.
Jadi, meski tak seorangpun mengucapkan terima kasih atas perbuatan
baik kita, itu tidaklah mengecilkan arti kebaikan itu sendiri. Maka
apalah arti sebuah ucapan terima kasih, biarkanlah kebaikan mengalir
dari tangan kita, dan biarkan benak kita terbebas dari perasaan berjasa.
Temukan arti pesan bijak Sang Nabi Suci, “berikan kebaikan dari tangan kanan anda seakan akan tangan kirimu tidak mengetahui”.
(iphincow.com)
Satu Jiwa dalam Tubuh Berbeda – Itulah Sahabat
Periksalah kembali persahabatan yang pernah anda rajut. Apakah masih
terbentang disana? Atau anda telah melupakan-nya jauh sebelum ini.
Bekerja keras dan meniti jalan karier bukan berarti memisahkan anda dari
persahabatan.
Beberapa orang mengatakan bahwa menjadi pemimpin itu berteman sepi;
selalu mengerjakan apapun sendiri. Memang pohon yang menjulang tingi
berdiri sendiri. Perdu yang rendah tumbuh bersemak-semak. Demikianlah
hidup yang ingin anda jalani? Bukan.
Jangan kacaukan karier dengan kehidupan yang semestinya. Persahabatan
merupakan bagian dari kehidupan anda. Binalah persahabatan. Anda akan
merasakan betapa kayanya hidup anda. berbagi kesedihan pada sahabat,
dapat mengurangi kesediahan. Berbagi kebahagiaan pada sahabat,
memperkokoh kebahagiaan.
Orang bijak bilang bahwa sahabat adalah satu jiwa dalam tubuh yang
berbeda. Dan sahabat anda yang terdekat adalah keluarga anda.
Barangkali, itulah mengapa bersahabat meringankan baban anda, karena di
dalam persahabatan tidak ada perhitungan.
Di sana anda belajar menghindari hal-hal yang tidak anda setujui, dan
senantiasa mencari hal-hal yang anda sepakati. Itu juga mengapa
persahabatan adalah kekuatan. Sebagaimana kata pepatah, hidup tanpa
teman, mati pun sendiri.
(iphincow.com)
Ikan Kecil dan Air
Suatu hari seorang ayah dan anaknya sedang duduk berbincang-bincang
di tepi sungai. Sang Ayah berkata kepada anaknya, “Lihatlah anakku, air
begitu penting dalam kehidupan ini, tanpa air kita semua akan mati.”
Pada saat yang bersamaan, seekor ikan kecil mendengar percakapan itu
dari bawah permukaan air, ikan kecil itu mendadak gelisah dan ingin tahu
apakah air itu, yang katanya begitu penting dalam kehidupan ini. Ikan
kecil itu berenang dari hulu sampai ke hilir sungai sambil bertanya
kepada setiap ikan yang ditemuinya, “Hai tahukah kamu dimana tempat air
berada? Aku telah mendengar percakapan manusia bahwa tanpa air kehidupan
akan mati.”
Ternyata semua ikan yang telah ditanya tidak mengetahui dimana air
itu, si ikan kecil itu semakin kebingungan, lalu ia berenang menuju mata
air untuk bertemu dengan ikan sepuh yang sudah berpengalaman, kepada
ikan sepuh itu ikan kecil ini menanyakan hal yang sama, “Dimakah air?”
Ikan sepuh itu menjawab dengan bijak, “Tak usah gelisah anakku, air
itu telah mengelilingimu, sehingga kamu bahkan tidak menyadari
kehadirannya. Memang benar, tanpa air kita semua akan mati.”
Apa arti cerita tersebut bagi kita. Manusia kadang-kadang mengalami
situasi yang sama seperti ikan kecil, mencari kesana kemari tentang
kehidupan dan kebahagiaan, padahal ia sedang menjalaninya, bahkan
kebahagiaan sedang melingkupinya sampai-sampai ia sendiri tidak
menyadarinya.
(iphincow.com)
Kesempatan Yang Tersembunyi
Bila kita tak pernah melakukan kesalahan, ada baiknya kita melihat lagi langkah kita.
Jangan-jangan kita tak mengalah setapak pun. Kesalahan memang tak
mengenakkan, namun seorang optimis lebih banyak belajar dari kesalahan
daripada dari keberhasilan.
Kesalahan menuntun kita untuk mempelajari kembali sesuatu yang
terjadi. Bukan cuma itu, kesalahan memimpin kita untuk mengambil
tindakan yang lebih baik.
Kesalahan adalah kawan baik yang mengatakan secara samar apa yang harus kita kerjakan.
Lihatlah kesalahan apa adanya. Jauhkan prasangka, kesedihan dan
ratapan bila kesalahan menimpa kita. Karena, dibalik kesalahan tersimpan
kesempatan yang tersembunyi.
Colombus melakukan “kesalahan” yang besar dalam perjalanannya mencari jalur ke India, yaitu menemukan benua Amerika.
Colombus melakukan “kesalahan” yang besar dalam perjalanannya mencari jalur ke India, yaitu menemukan benua Amerika.
Namun bertahun-tahun kemudian, jutaan orang mengikuti “kesalahan” tersebut untuk menuai kemakmuran hidup mereka.
Masihkah kita menganggapnya sebagai kesalahan?
(iphincow.com)
Setiap Langkah Adalah Anugerah
Seorang profesor di undag untuk bericara di sebuah basis militer. Di
sana ia bertemu seorang prajurit yang tak akan pernah di lupakannya,
bernama Harry.
Harry yang di kirim untuk menjemput professor di bandara. Setelah
saling memperkenalkan diri, mereka menuju ke tempat pengambilan kopor.
Ketika berjalan keluar, Harry sering menghilang. Banyak hal yang di
lakukannya. Ia membantu seorang wanita tua yang kopornya jatuh. Kemudian
mengangkut anak kecil agar dapet melihat pemandangan. Ia juga menolong
orang yang tersesat dna menunjukan arah jalan yang benar. Setiap kali,
ia kembali ke sisi profesor dengan senyumnya menghiasi wajahnya.
“Darimana anda belajar hal-hal seperti itu?”, tanya sang profeor.
“Oh”, kata Harry. “Selama perang, saya kira”.
“Oh”, kata Harry. “Selama perang, saya kira”.
Lalu ia menuturkan kisah perjalanan tugasnya di Vietnam. Juga saat tugasnya membersihkan ladang ranjau, dan bagaimana ai harus menyaksikan satu persatu temannya tewas terkena ledakan ranjau di depan matanya.
“Saya belajar untuk hidup diantara pijakan setiap langkah”, katanya.
“Saya tak pernah tahu apakah langkah selanjutnya merupakan pijakan
terakhir, sehingga saya belajar untuk melakukan segala sesuatu yang
sanggup saya lakukan tatkala mengangkat dan memijakan kaki. Setiap
langkah yang saya ayunkan merupakan dunia baru, dan saya kira sejak saat
itulah saya menjalani kehidupan seperti ini”. Kelimpaahan hidup tidak
dapat ditentukan dengan berapa lama kita hidup, tetapi sejauh mana kita
menjalani kehidupan yang berkualitas.
(iphincow.com)
Belajar Cinta Dari Cicak
Ketika sedang merenovasi sebuah rumah, seseorang mencoba merontokan
tembok. Rumah di Jepang biasanya memiliki ruang kosong di antara tembok
yang terbuat dari kayu. Ketika tembok mulai rontok, dia menemukan seekor
cicak terperangkap diantara ruang kosong itu karena kakinya melekat
pada sebuah surat.
Dia merasa kasihan sekaligus penasaran. Lalu ketika dia mengecek
surat itu, ternyata surat tersebut telah ada disitu 10 tahun lalu ketika
rumah itu pertama kali dibangun.
Apa yang terjadi? Bagaimana cicak itu dapat bertahan dengan kondisi
terperangkap selama 10 tahun? Dalam keadaan gelap selama 10 tahun, tanpa
bergerak sedikit pun, itu adalah sesuatu yang mustahil dan tidak masuk
akal.
Orang itu lalu berpikir, bagaimana cicak itu dapat bertahan hidup selama 10 tahun tanpa berpindah dari tempatnya sejak kakinya melekat pada surat itu! Bagaimana dia makan?
Orang itu lalu berpikir, bagaimana cicak itu dapat bertahan hidup selama 10 tahun tanpa berpindah dari tempatnya sejak kakinya melekat pada surat itu! Bagaimana dia makan?
Orang itu lalu menghentikan pekerjaannya dan memperhatikan cicak itu.
Apa yang dilakukan dan apa yang dimakannya hingga dapat bertahan.
Kemudian, tidak tahu dari mana datangnya, seekor cicak lain muncul
dengan makanan di mulutnya..aahhh!
Orang itu merasa terharu melihat hal itu. Ternyata ada seekor cicak
lain yang selalu memperhatikan cicak yang terperangkap itu selama 10
tahun.
Sungguh ini sebuah cinta, cinta yang indah. Cinta dapat terjadi
bahkan pada hewan yang kecil seperti dua ekor cicak itu. apa yang dapat
dilakukan oleh cinta? Tentu saja sebuah keajaiban. Bayangkan, cicak itu
tidak pernah menyerah dan tidak pernah berhenti memperhatikan
pasangannya selama 10 tahun. Bayangkan bagaimana hewan yang kecil itu
dapat memiliki karunia yang begitu menganggumkan.
(iphincow.com)
Cobalah Untuk Merenung
Sediakan beberapa menit dalam sehari untuk melakukan perenungan.
Lakukan di pagi hari yang tenang, segera setelah bangun tidur. Atau di
malam hari sesaat sebelum beranjak tidur. Merenunglah dalam keheningan.
Jangan gunakan pikiran untuk mencari berbagai jawaban. Dalam perenungan
anda tidak mencari jawaban. Cukup berteman dengan ketenangan maka anda
akan mendapatkan kejernihan pikiran. Jawaban berasal dari pikiran anda
yang bening. Selama berhari-hari anda disibukkan oleh berbagai hal.
Sadarilah bahwa pikiran anda memerlukan istirahat. Tidak cukup hanya
dengan tidur. Anda perlu tidur dalam keadaan terbangun. Merenunglah dan
dapatkan ketentraman batin.
Pikiran yang digunakan itu bagaikan air sabun yang diaduk dalam
sebuah gelas kaca. Semakin banyak sabun yang tercampur semakin keruh
air. Semakin cepat anda mengaduk semakin kencang pusaran. Merenung
adalah menghentikan adukan. Dan membiarkan air berputar perlahan.
Perhatikan partikel sabun turun satu persatu, menyentuh dasar gelas.
Benar-benar perlahan. Tanpa suara. Bahkan anda mampu mendengar luruhnya
partikel sabun. Kini anda mendapatkan air jernih tersisa di permukaan.
Bukankah air yang jernih mampu meneruskan cahaya. Demikian halnya dengan
pikiran anda yang bening.
(iphincow.com)