Share Up To 110 % - 10% Affiliate Program

Tampilkan postingan dengan label Special Mengenang Ustadz Jeffry Al-Buchori. Tampilkan semua postingan

Sebelum Kecelakaan, Uje Meminta Air Mata Sang Ibu


Saat menulis buku 'Untukmu Uje', Hj. Tatu Mulyana mengaku punya satu halaman yang sangat berkesan dalam hatinya. Halaman tersebut bercerita tentang detik-detik sebelum almarhum Ustad Jeffry Al Buchori mengalami kecelakaan di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan.
"Uje minta air mata Umi ketika semalamam mau meninggal, malam Kamis, 'Umi minta air matanya yah'. Waktu Umi mau pulang sekitar jam satu malam," ujar ibunda Jeffry Al Buchori ini saat ditemui di kediamannya, Jl Pangeran Jayakarta Budi Rahayu, Mangga Dua Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (10/5).

Pada malam itu Umi Tatu mengatakan kalau almarhum mendekapnya, lalu mencium pipi kiri dan kanannya. "Dia (almarhum Uje) tanya, 'Umi masih banyak air matanya?' Banyak emang kenapa? Umi kan kalau mendoakan anak kan musti pake air mata," kata Umi Tatu mengingat kenangan itu.
Umi Tatu bersyukur buku yang digarapnya dalam waktu tiga hari itu dikerjakannya tanpa kendala. Nantinya, royalti buku akan disalurkan ke pesantren.
"Insya Allah karena Umi sendiri, kalau ada hasil rezeki dari ini tentunya akan diberikan ke pesantren," tandasnya. (kapanlagi.com)

Ibunda Ustad Jeffry Al Buchori Tulis Buku 'Untukmu Uje'



Hj Tatu Mulyana selaku ibunda almarhum Ustad Jeffry Al Buchori bersyukur ada penerbit yang mau mencetak buku yang ditulisnya. Ia berharap buku Untukmu Uje yang dicetak sebanyak 5000 eksemplar bisa dibaca oleh seluruh lapisan masyarakat karena harganya yang terjangkau.
"Insya Allah terjangkau yah di Indonesia dan di luar negeri," ujar wanita yang biasa disapa Umi Tatu saat ditemui di kediamannya, Jalan Pangeran Jayakarta Budi Rahayu, Mangga Dua Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (10/5).
 
 
 
Dalam penerbitan buku yang berisikan 120 halaman itu, Umi Tatu mengaku sudah mengantongi izin dari Pipik Dian Irawati Popon, istri almarhum."Teh Pipik mah nggak ada masalah ya. Isi buku hubungan antara ibu dan anak, nggak ada yang lain-lain. Hubungan ibu kandung dengan anak kandung sendiri, jadi hanya saya dengan Uje. Ini curhatan umi kepada jamaah tentang Uje," pungkasnya.  (kapanlagi.com)

Sebelum Meninggal, Uje Minta Banyak Air Mata Ibunya

 Ibunda Uje (Foto: Egie/Okezone)
JAKARTA - Ibunda almarhum ustadz Jeffri Al Buchori (Uje), Tatu Mulyana atau biasa disapa Umi Tatu, selalu terkenang jika melihat salah satu halaman dalam buku yang dibuatnya bertajuk, Untukmu Uje. 

"Ada salah satu halaman yang berkesan, air mata. Karena Uje minta air mata Umi ketika mau meninggal malam Kamis, "Umi minta air matanya yah". waktu Umi mau pulang sekitar pukul 01.00 WIB," ungkap Umi Tatu saat ditemui di kediamannya, Jl. Pangeran Jayakarta Budi Rahayu, Mangga Dua Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (10/5/2013).

Lebih lanjut Umi Tatu membeberkan kejadian malam itu saat mendiang anaknya yang meminta banyak air matanya. Kala itu, kata Umi tatu, sambil memeluk Uje sambil menanyakan air mata ibunya.

"Beliau mendekap saya dengan lembut, cium pipi kanan kiri, dia tanya "Umi masih banyak air matanya? Banyak memang kenapa? Umi kan kalau mendoakan anak kan musti pakai air mata"," kenang Umi Tatu sambil meneteskan air mata. (okezone.com)

Ternyata Gugun dan Uje Pernah Rebutan Cewek

 Ustad Jefri Al Buchori (foto: Okezone)
JAKARTA – Persahabatan antara Gugun Gondrong dan mendiang Ustadz Jefri Al Buchory (Uje) ternyata tidak berjalan mulus. Sebab mereka sempat bertengkar karena masalah perempuan.

Hal tersebut diungkapkan oleh Iwel, sahabat mereka. Menurut Iwel, ada banyak kenangan diantara mereka yang tidak bisa dilupakan, salah satunya adalah pertengkaran kecil karena masalah perebutan cewek.

"Pertemanan kita (Uje, Gugun, Iwel) itu lucu. Saya dan Jefri enggak pernah ada pertengkaran, tapi dengan Gugun ada. Ngambek-ngambekan berdua, mereka curhat ke saya. Masalah apa sih?" tanya Iwel ke Gugun, saat berada di kediaman Uje di kawasan, Bintaro, Tangerang Selatan, Rabu 8 Mei 2013.

"Masalah cewek," sambut Gugun tersenyum.(okezone.com)

Kesedihan Gugun Gondrong Tak Bisa Diungkapkan

 Gugun di rumah Uje (Foto: Edi/Okezone)
JAKARTAGugun Gondrong memang tidak bisa mengungkapkan kesedihannya karena kehilangan sosok Ustadz Jefri Al Buchori (Uje). Menurut Iwel, semua ini terjadi karena keterbatasan Gugun yang masih dalam tahap penyembuhan.

"Mungkin karena keterbatasan komunikasi ya, yang pasti dia (Gugun) merasa kehilangan banget," kata Iwel, di kediaman Almarhum Uje, dikawasan Bintaro, Tangerang Selatan, Rabu 8 Mei 2013.

Meski terbata-bata, Gugun tetap berusaha untuk mengemukakan apa yang dirasakannya. "Banyak (kenangan), susah ingetnya. Enggak tahu ah, lupa," ujar Gugun.

Gugun juga mengatakan, saat pertama mendengar kabar kecelakaan yang menimpa Uje, dia langsung menghubungi teman-temannya. "Sedih banget aja. Tanya ke temen-temen deket aja," pungkasnya Gugun.(okezone.com)

Gugun Gondrong Temui Istri Uje Lagi Usai Masa Idah

 Gugun di rumah Uje (Foto: Edi/Okezone)
JAKARTA Gugun Gondrong dan Iwel berjanji akan kembali menemui istri mendiang Ustadz Jefri Al Buchori (Uje) setelah melewati masa idah.

Kemarin, para sahabat Uje datang ke rumahnya untuk mengucapkan rasa belasungkawa. Namun saat ingin bertemu dengan Pipik, Gugun dan Iwel ditolak. Sebab Pipik sampai saat ini masih belum bisa bertemu dengan laki-laki, sesuai dengan ajaran Islam.

Meski demikian, Gugun dan Iwel menghormati keputusan Pipik tersebut. Mereka pun berjanji akan menemuinya lagi setelah masa idah selesai.

"Yang pasti Gugun pengin sekali bertemu langsung dengan Pipik. Nanti kita cari hari yang enggak terlalu rame, biar bisa ketemu langsung, bisa ngobrol. Tapi ini masih idah, ada aturan dalam agama yang harus ditaati. Kita harus berjiwa besar. Tapi tadi sudah lihat dan Pipik lihat kami datang," kata Iwel di kediaman Almarhum Uje, dikawasan Bintaro, Tangerang Selatan, Rabu 8 Mei 2013.

Iwel dan sahabatnya yang lain juga berencana untuk datang pada pengajian 40 hari kematian Uje. "Insya Allah saya mau datang, saya akan ajak Gugun juga. Sekarang hampir tiap hari saya ketemu Gugun," ungkapnya.(okezone.com)

"Semua Sudah Allah Atur, Saya Harus Nikmati"

 Uje & Pipik saat umrah (Foto: Edi Hidayat)
JAKARTA - Pascaditinggal Ustadz Jeffri Al Buchory (Uje), Pipik Dian Irawati akan melanjutkan tugas sebagai ibu dan kepala keluarga. Meski menjadi single parent, wanita asal Semarang itu ikhlas menjalani jalan hidupnya.

"Semuanya memang sudah Allah atur secantik mungkin, jadi ya saya harus menikmati skenario-skenario yang Allah berikan buat saya," kata Pipik.

Tak hanya itu, Pipik pun bertekad akan melanjutkan pembangunan pondok pesantren yang telah direncanakan mendiang suaminya. Beredar kabar, motor terakhir yang dipakai Uje akan digunakan untuk membantu pembangunan pesantren.

"Kalau untuk pelelangan ini belum ada obrolan ke saya, saya pun belum tahu, dari pihak keluarga juga belum ada rencana ini. Terakhir kemarin dipakai  tidak apa-apa, komitmen untuk pesantren. Kalau untuk lainnya sepertinya tidak," tandasnya. (okezone.com)

Nb: 

Lihat Link videonya : http://celebrity.okezone.com/play/44008/pipik-ikhlas-tapi-masih-rindu-uje

Didatangi Uje, Pipik: Saya Gak Pengin Beliau Pergi Lagi

 Ustadz Jefri Al Buchori (Foto: Heru/Okezone)
JAKARTA - Istri mendiang Ustadz Jeffri Al Buchori (Uje), Pipik Dian Irawati, mengaku sudah mengikhlaskan kepergian suaminya. Namun, rasa rindu masih sering menghampirinya.

"Ikhlas, saya sudah mulai ikhlas. Cuma kalau rasa kangen itu datang, airmata saya tidak terbendung," kata Pipik.

Wanita 36 tahun itu pun mengaku tak ingin kembali kehilangan sang suami, meski dalam mimpi.

"Saya mimpi beliau datang, ganteng sekali, bersih wajahnya, pakai jubah putih. Beliau cuma senyum ke saya, yang memang kayaknya saya enggak pengin beliau pergi lagi, dalam mimpi itu tidak mau dia pergi. Itu yang kayak tersentak. Akhirnya saya melihat jam, bangun, dan langsung ambil wudhu. Saya tahajud, saya coba doa, dan di situ saya mencium bau parfum yang biasa dipakai. Beliau itu kalau mau tidur saja baunya wangi," tuturnya.

Kepergian Uje menjadi kenangan indah bagi Pipik. Dia pun berjanji akan memberikan ilmu agama kepada keempat buah hatinya.

"Tugas saya hanya bisa menuntun, mengarahkan dengana agama. Karena dari kecil anak-anak memang harus dibentengi dengan agama yang kuat. Dan insya Allah beliau waktu itu pernah bilang sama saya tolong kenalin Abizard dengan Kiai Muhammad yang kemarin baca Alquan, beliau kan koriah internasional," tandasnya. (okezone.com)

NB:
Lihat Link videonya : http://celebrity.okezone.com/play/44008/pipik-ikhlas-tapi-masih-rindu-uje

Video Dua SPG Ziarahi Makam Uje

 Yeyen & Agnes (Foto: Caption Go Spot)
JAKARTA - Hingga hari kesebelas, makam Ustadz Jeffri Al-Buchori (Uje) masih ramai dikunjungi jamaahnya. Tidak hanya pihak keluarga, masyarakat dari berbagai kalangan pun mendatangi makam Uje di Karet Tengsin, Jakarta Pusat.

Setelah kedatangan ibunda Uje, Hj Tatu Mulyana, dua sales promotion girl (SPG), Agnes dan Yeyen, tak henti-hentinya menangis di depan pusara mendiang ustadz gaul itu.

Keduanya menuangkan isi hati ditinggal ustadz yang meninggal di usianya ke 40 tahun itu.

Ingin melihat dua SPG ziarah kubur Uje? Berikut Link Videonya : http://okezone.tv/play/43996/spg-rokok-ziarahi-makam-uje?r=108

Ibunda Bikin Buku tentang Perjalanan Hidup Uje

 Ibunda Uje (Foto: Egie/Okezone)
JAKARTA- Lantaran banyak yang kehilangan atas meninggalnya almarhum ustadz Jeffri Al Buchori (Uje), sang ibu, Tatu Mulyana atau biasa disapa Umi Tatu berinisiatif membuat sebuah buku bertajuk, Untukmu Uje.

"Ya. Alhamdulillah. Umi punya inisiatif bikin buku sejarah beliau selama melahirkan sampai sekarang. Umi cinta sama anak Umi almarhum Uje. Ternyata yang cinta sama Uje bukan Umi saja, sekian banyak ribuan umat Islam, jamaah majelis taklim, termasuk nonmuslim pun, mereka sangat cinta sama almarhum ustadz Jeffri Al Buchori. Jadi di dalam buku ini curahan isi hati Umi selama beliau hidup terutama kebaikan-kebaikan beliau," jelas Umi Tatu saat ditemui di kediamannya, Jl. Pangeran Jayakarta Budi Rahayu, Mangga Dua Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (10/5/2013).

Umi Tatu sendiri hanya membutuhkan waktu tiga hari untuk membuat buku tersebut. Namun, karena keterbatasan waktu dan ingatan, Umi Tatu menjelaskan bahwa buku tentang mendiang anaknya belum seratus persen rampung.

"Ini singkat saja yah, cuma tiga hari, maka buku ini belum sempurna. Insya Allah akan diterbitkan buku-buku Uje berikutnya dengan sejarah-sejarah yang lebih banyak lagi dan lengkap, karena Umi kan situasi seperti ini mana ingat sih satu persatu," terangnya.

Buku tersebut akan dicetak sebanyak 5000 buah, dengan jumlah halaman 120 per buku. Umi Tatu berharap, buku mendiang anaknya bisa tersebar tak hanya di Indonesia, melainkan luar negeri.

"Mudah-mudahan sebanyak-banyaknya. Insya Allah terjangkau ya di Indonesia dan di luar negeri," harapnya.
(okezone.com)

Putri Uje Kini Digandeng Opick

 Opick dan Adiba (Foto: Edi Hidayat/okezone)
JAKARTA - Putri pertama mendiang Ustadz Uje, Adiba Khanza Az Zahra (13) nyanyi bareng penyanyi religi Opick di acara Forum Komunikasi Generasi Muda Boolang Mongondow (FKGMBM) di Kalibata City, Jakarta Selatan, kemarin.

Adiba sudah menganggap Opick pamannya sendiri. Penampilan mereka juga ditonton langsung oleh Bupati Bolaang Sehan Landjar dan Bapak Bupati Induk H. Salihi Mokodongan.

Adiba mengaku saat itu mendadak jadi penyanyi karena bisa membuatnya bangkit dari kesedihan usai ditinggal ayah tercinta untuk selama-lamanya.

"Iya, ini pertama kali Adiba nyanyi sama Uwak (Opick). Deg-degan, senang," katanya kepada media.

Opick yang mendampingi Adiba mengatakan jika dirinya sudah lama mengenal Adiba. Opick yang melihat ada bakat menyanyi di diri Adiba akhirnya membuatkan lagu untuk putri Uje itu.

"Kebetulan saya bikin lagu "Umi", yang nyanyi nanti harus Dibah. Saya akan nyanyi dengan Adiba. Maunya sih saya 60 lagu dengan dia. Paling nanti bawakan 2-3 lagu," kata Opick sambil melepas canda.
(okezone.com)

Kisah Putri Sulung Uje tentang 7 'Penjaga' Sang Ayah



Jakarta - Ada sejumlah cerita sebelum ustad Jeffry Al Buchory meninggal dunia. Salah satunya berkaitan dengan firasat yang menghampiri orang-orang terdekatnya.

Putri sulung ustad Jeffry Al Buchory, Adiba Az-Zahra mengaku sempat bingung saat diperintah ayahnya untuk ke toilet sebelum sang ayah berpulang. Menurut Adiba, saat itu ayahnya 'mengenalkan' tujuh penjaga yang konon selama ini menjadi pengawalnya.

"Abi (Uje) bilang di sana ada temen-temen Abi. Aku bingung, aku dilihatin ke kamar mandi, katanya ada om-om yang ngejagain Abi," terang Adiba.

Adiba pun merasa kebingungan karena tak melihat sosok yang dimaksud sang ayah. Namun ia lantas mengucapkan terimakasih kepada wujud tak tampak itu karena sudah menjaga sang ayah.

"Ya udah aku bilang makasih sudah ngejagain," ucap Adiba.

Dari situ, Adiba pun sebenarnya sudah merasakan firasat akan ditinggal ayahanda tercinta. Tapi Adiba berusaha untuk tetap mengerti.

"Aku ngerasa Abi kok ngomong gitu, kayak mau meninggal, nggak enak ngobrolannya," lanjutnya.

(detik.com)

Uje Ingin Berhenti Berdakwah karena Ingin Mendapat Ceramah



Jakarta - Sebelum berpulang, ustad Jeffry sempat berucap ingin berhenti berdakwah. Apa sebab sang mubaliq muda itu ingin pensiun di tengah popularitasnya menanjak?

Menurut sahabatnya, Opick, Uje ingin berhenti berdakwah karena gelisah. Menurut Opick, sahabatnya itu gelisah karena merasa bahwa dirinya juga masih perlu mendengar ceramah dari orang lain.

"Kalau saya terus ceramah, terus siapa yang ceramahin saya? Ada kegelisahan dia. Saya menangkap ini hal luar biasa," kisah Opick menirukan sahabatnya.

Uje ingin berhenti berceramah pertama kali diungkapkan oleh sang adik, Fajar Sidiq. Menurut Fajar, sang kakak memang sudah lama ingin berhenti berceramah.

"'Gue mau istirahat, ceramah udah capek'," ungkap Fajar menirukan ucapan Uje.


(detik.com)

Berhenti Memburu Hantu Gara-gara Ustad Jeffry




Jakarta - Sosok ustad Jeffry Al Buchory memang begitu berpengaruh. Setidaknya bagi beberapa sahabat dan rekan. Seperti yang dirasakan ustad Guntur Bumi misalnya.

Suami Puput Melati itu menceritakan, dahulu dirinya lebih dikenal sebagai ustad yang bisa me-rukiyah dan memburu hantu. Bahkan karena kemahirannya itu ia dikontrak oleh salah satu stasiun televisi untuk mengisi acara bertajuk 'Pemburu Hantu'.

Namun karena Uje-lah dirinya banting stir dan memilih menjadi mubaliq atau pendakwah. "Almarhum Uje adalah orang yang menjoroki saya ke dunia dakwah," katanya mengawali perbincangan.

"Awalnya saya dari 'Pemburu Hantu' (acara televisi), namun dia yang menuntun saya untuk berdakwah," urainya melanjutkan.

Ustad Guntur juga mengungkapkan kesannya atas sosok Uje. Baginya, Uje memang memiliki pribadi berkharisma yang baik sebagai suri tauladan.

"Beliau orang saleh. Beliau orang baik. Beliau tauladan yang bisa ditiru umat. Orang yang selalu berusaha meninggalkan masa lalu dan memperbaiki masa depan," tandasnya.

(detik.com)

Hal-hal yang Bikin Uje Begitu Dicintai




Jakarta - Kepergian Uje tak hanya meninggalkan kesedihan bagi keluarga, kerabat dan para ulama. Terbukti begitu banyak massa yang mengantar kepergiannya ke peristirahatan terakhirnya.

Ribuan pelayat memadati sejak jenazah Uje disalatkan di Masjid Istiqlal. Bahkan makamnya pun hingga kini masih dipenuhi peziarah. Berikut adalah alasan mengapa sang ustad muda itu begitu dicintai:


1. Transformasi yang Mengundang Simpati


Uje juga mempunyai kisah hidup yang mengundang simpati. Sebelum menjadi mubaliq, dirinya melewati fase-fase kehidupan yang cukup buram.

Ayah dari empat anak itu mengawali karier sebagai model. Bahkan ia sempat terjerembab ke lembah gelap narkoba dan pergaulan bebas. Namun setelah berhenti menjadi pecandu dan menjalakan ibadah umroh, Uje mengalami perubahan drastis dalam dirinya yang mengubahnya menjadi pendakwah hingga akhir hayatnya.

Kisah masa lalunya yang suram juga pernah dibawakannya dalam berdakwah untuk memagari anak-anak muda tak mencontoh pengalaman buramnya itu.


2. Tak Menghakimi

Hal ini begitu dirasakan seorang wanita SPG rokok yang bertemu Uje sebelum sang ustad berpulang. Agnes, sang SPG rokok mengatakan, perjumpaannya dengan Uje jelang maut merenggut nyawa Uje begitu meninggalkan kesan mendalam.

Agnes yang diusir satpam di manat Uje dan kawan-kawannya sempat ngopi justru dibela sang ustad gaul. Uje meminta satpam tak mengusir dan membeli rokok yang ditawarkan Agnes. Meski Uje sendiri justru memberi rokok-rokok tersebut kepada pegawai kafe tersebut.

"Dia orangnya nggak pernah memandang sebelah mata. Nggak pernah men-judge seseorang, dan tak merasa suci, masih meminta didoakan," ujar Agnes.

3. Memberi Pengaruh pada Sekitar
 
Tak sedikit yang mengaku mengalami perubahan ke arah yang lebih baik karena ustad Jeffry. Beberapa artis wanita bahkan mengaku berhijab setelah mendengar naishat sang ustad.

Seperti Henidar Amore misalnya. Mantan peragawati itu juga ingat betul dirinya mendapat nasihat dari Uje untuk berjilbab. Selain itu ada juga ustad Guntur Bumi yang menuturkan dirinya juga banting stir menjadi mubaliq karena Uje.

4. Panutan bagi Ustad-ustad Muda Lainnya
Semua setuju Uje merupakan sosok suri tauladan yang baik. Dari ustad Solmed dan ulama-ulama lainnya juga setuju Uje memang merupakan panutan yang baik.

Bahkan Rhoma Irama juga sepakat Uje memang begitu dicintai. "Beliau concern untuk menyatukan umat yang terkotak-kotak sebagaimana diperintahkan Allah SWT. Dia sangat fenomenal sekali. Ini bukti bahwa beliau sangat dicintai oleh masyarakat. Semoga hal ini baik untuk beliau di akhirat," kata Rhoma.

(detik.com)



LIRIK LAGU MARHABAN YA NURUL'AINI



Marhaban Ya Nural Aini
Marhaban Ya Jaddal Husaini
Marhaban Ya Marhaban Ya
Marhaban Ya Nural Aini


Wahai Nabi ibarat purnama
Hiasan dunia sasaran harapan
Tiada yang menyamaimu
Seluruh makhluk hatta di syurga


Wahai Nabi kekasih Allah
Tolonglah kami kerana Allah
Redhalah kami sebagai umat-Mu
Moga selamat dalam syafaatmu


مرحبان يا نورال عينى
مرحبان يا جددل حسايني
مرحبان يا مرحبان يا
مرحبان يا نورال عينى
واهاي نبي عبارت ڤورنام


هياسن دنيا ساسرن هارڤن
تياد يڠ مڽامايمو
سلوروه مخلوق هتتا د شرݢ
واهاي نبي ککاسيه الله
تولوڠله کامي کران الله
رضاله کامي سباݢاي اومت-مو
موݢ سلامت دالم شفاعةمو





Lirik Lagu Shalawat Cinta – Ust Jefri Al Buchori


Shollu Ala Muhammad
Shollu Alaihi Wasallim
Shollu Ala Muhammad
Shollu Alaihi Wasallim

Yaa Nabi salam alaika
Yaa Rasul salam alaika
Yaa Nabi salam alaika
Sholawatullah alaika

Berdiri bersama memuji yang mulia
Menyebut namanya tanda… cinta

Salam rinduku kasih
Salam rinduku Nabi
Salam rinduku kasih
Salam rinduku Nabi

Yaa Nabi salam alaika
Yaa Rasul salam alaika
Yaa Nabi salam alaika
Sholawatullah alaika

Indahnya wajahnya bagaikan purnama
Siapa melihatnya pasti jatuh cinta

Salam rinduku kasih
Salam rinduku Nabi
Salam rinduku kasih
Salam rinduku Nabi

Muhammad itulah namanya
Mulia dengan akhlaknya
Muhammad dia nabi kita
Bershalawatlah kepadanya

Yaa Nabi salam alaika
Yaa Rasul salam alaika
Yaa Nabi salam alaika
Sholawatullah alaika

Indah wajahnya bagaikan purnama
Siapa melihatnya pasti jatuh cinta

Salam rinduku kasih
Salam rinduku Nabi
Salam rinduku kasih
Salam rinduku Nabi

Yaa Nabi salam alaika
Yaa Rasul salam alaika
Ya Nabi salam alaika
Sholawatullah alaika
Sholawatullah alaika
Sholawatullah alaika

3 Bukti Ustad Jefri Al Buchori Masih Hidup Sampai Saat Ini



3 Bukti Ustad Jefri Al Buchori Masih Hidup Sampai Saat Ini  -Kehidupan di dunia ini hanyalah sementara setiap yang bernyawa akan tidak akan abadi di dunia ini semua akan kembali ke Alloh SWT, begitu juga seperti Ustad Jefri Al Buchori yang telah berpulang, banyak cerita yang mengisahkan perjalanan hidup Ustad Jefri Al Buchori semasa hidup.


Ustad Jefri Al Buchori memang sudah tidak tiada, tidur untuk selama-lamanya tetapi beberapa bukti yang menjelaskan beliau sampai saat ini masih tetap hidup, berikut adalah fakta yang menerangkan dan menjelaskan Ustad Jefri Al Buchori masih hidup sampai saat ini :
Pertama semua manusia yang ada di dunia ini pasti akan mati, jasadnya akan di kubur, tetapi mereka orang-orang yang baik masih akan tetap hidup dalam hati, karena  kebaikan dari jiwa yang telah pergi akan terus di ingat dan hidup di dunia meski jasad telah mati.
Kedua Ustad Jefri Al Buchori sampai saat ini orang-orang terdekat, keluarga, saudara, jamaah, dan yang lain belum ada satu orang pun yang memanggil Ustad Jefri Al Buchori sampai saat ini dengan sebutan Almarhum/Alm, kita semua terus menyebut beliau dengan sebutan Ustad Jefri Al Buchori, Uje, Ustad gaul. Biasanya orang yang meninggal menyebut orang yang sudah meninggal dengan sebutan almarhum tetapi tidak dengan Ustad Jefri Al Buchori kita semua masih mengganggap uje belum pergi hanya pulang sebentar seakan masih tetap terdengar jelas di hati beliau seolah masih hidup dalam hati.
Kisah Ustad Jefri Al Buchori semasa hidup akan terus hidup dan dikenang sepanjang hayat saat beliau berdakwah, menyampaikan puisi, dan pesan-pesan yang pernah di sampaikan beliau akan terus menjadi kengan yang akan ingat untuk selamanya.
Itulah 3 bukti Ustad Jefri Al Buchori Masih hidup sampai saat ini, beliau meski telah meninggal belum satu ornag pun yang memanggil namanya selaykanya orang yang sudah meninggal, selanjutnya setiap jiwa yang telah pergi akan terus di ingat kebaikanya dan akan hidup dalam hati yang ditinggalkan, terakhir yang akan tetap hidup adalah kisa semasa hidup yang terus di jadikan inspirasi bagi orang-orang terdekatnya.
Sampai kapan pun beliau Ustad Jefri Al Buchori akan terus hidup di hati kita semua orang-orang yang menyayangi beliau dan mengidolakan beliau untuk Ustad Jefri Al Buchori selamt jalan tetapi tidak untuk kebaikannya karena kebaikan semasa hidup tidak akan pernah mati meski jasad telah pergi.

Pesan Ustad Jefri Al Buchori kepada kita semua, dalam mengidolakan seseorang kita tidak boleh terlalu berlebihan. 

(becerita.com)

Ustaz Jefri al Buchori Satu Jam Lebih Dekat Tv One - Mengenang Kembali Ustad Jefri Al Buchori Da’i Tenar Yang Penuh Inspirasi



Satu Jam Lebih Dekat bersama Ustaz Jefri Al Buchori

 Meninggalnya Ustad Jefri Al Buchori atau yang biasa di sebut Uje meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga dan sahabat. Dakwah-dakwah yang disampaikan Uje dianggap mengena ke semua kalangan baik yang tua maupun yang muda.
Dimata sahabat Uje memiliki kharismatik yang tinggi. Gaya Uje dalam menyampaikan materi dakwahnya banyak menginspirasi para Da’i-Da’i lainnya sehingga Uje dijuluki Ustad Gaul.

Ustad Jefri Al Buchori Da'i Tenar Yang Penuh Inspirasi

Ustad Jefri Al Buchori Da’i Tenar Yang Penuh Inspirasi
Dalam pergaulan kesehariannya Uje dianggap memiliki akhlak yang baik. Para sahabat berharap Uje dapat diterima di tembak baik disisi Allah.

Ustad Jefri Al Buchori bukan hanya sekedar Ustad. Cerita hidupnya, gayanya saat berdakwah, kemampuan nya menyanyi hingga baju koko yang dikenakannya menjadi fenomena tersendiri dikalangan penggemarnya yang kebanyakan adalah anak muda.

Usai pertaubatannya Ustad Jefri Al Buchori memantapkan diri untuk berdakwah dari satu majelis taklim, masjid, mushola hingga menjadi pendakwah muda tenar. Namun ketenaran ustad gaul itu tidak berhenti disitu. Bakatnya dibidang tarik suara dan akting membuat sosoknya lebih dikenal luas. Anak 3 orang anak ini tampil disejumlah iklan televisi dan membuat album lagu religi “Seperti Lahir Kembali” ditahun 2006 dan “Para Pencarimu” tahun 2007.

Tidak berhenti disitu mantan model ini bahkan menjadi inspirasi didunia model. Ditahun 2000-an baju koko Uje menjadi ikon fashion dikalangan kaum adam. Gaya baju koko dengan sentuhan bordir disana-sini sempat fenomenal yang tidak hanya dikenakan saat beribadah namun juga untuk kegiatan sehari-hari.
Baju koko Uje ini tidak hanya menjadi trensetter di Indonesia namun juga disejumlah dinegara Asean dan juga Arab Saudi. Beberapa pengamatan fashion menilai sosok dan kepribadian Uje lah yang menarik minat masyarakat akan gaya baju koko tersebut.

Kini Ustad muda gaul ini telah tiada namun semua tausiyah dan fenomena yang ditinggalkannya akan selalu tertinggal dihati semua penggemur dan juga masyarakat Indonesia. Ustad Jefri Al Buchori wafat pada umur 40 tahun yang meninggalkan 3 orang anak. Uje mininggal dunia dikarenakan kecelakaan lalu lintas.
Selamat jalan Uje beristirahatlah dengan tenang. Semoga engkau ditempatkan ditempat yang baik disisi Yang Maha Kuasa.

(iberita.com)

Mewaspadai 2 Fitnah Pasca Wafatnya Ustadz Jefri Al Buchori


Kita sudah sering mendengar dan membaca doa ini. Doa ini menjadi salah satu alternatif doa dalam shalat jenazah. Hanya saja, terkadang kita kurang mencermati makna dalam doa ini, sebagai permohonan kita berlindung kepada Allah, dari fitnah setelah wafatnya seseorang, termasuk ulama.

اللَّهُمَّ لَا تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلَا تَفْتِنَّا بَعْدَهُ
Ya Allah, janganlah Engkau halangi kami dari pahalanya dan janganlah Engkau turunkan fitnah kepada kami sepeninggalnya. (HR. Imam Malik dalam Al Muwatha', Ibnu Majah meriwayatkan dengan dhamir "hum")

Ustadz Jefri Al Buchori adalah seorang dai muda yang banyak disukai oleh berbagai kalangan; dari anak muda hingga para selebriti. Tidak berlebihan jika Hidayat Nur Wahid menyebut Ustadz Jefri sebagai pejuang dakwah. Wafatnya beliau pada hari Jum'at membuat Ustadz Arifin Ilham membacakan hadits ini untuk beliau:

ما من مسلم يموت يوم الجمعة أو ليلة الجمعة إلا وقاه الله فتنة القبر
"Tidaklah seorang muslim meninggal pada hari Jum’at atau malam Jum’at melainkan Allah melindunginya dari siksa kubur" (HR. Al-Tirmidzi)

Ribuan orang menshalati jenazah beliau dan turut mengiringinya ke pemakaman. Belum lagi entah berapa banyak muslim yang mendoakan dan melakukan shalat ghaib untuk beliau di berbagai daerah.

Sayangnya, ada dua fitnah yang berkembang di masyarakat sepeninggal Ustadz Jefri yang perlu untuk segera diluruskan.

Pertama, mereka yang menghina atau meremehkan beliau. Orang yang terkena fitnah jenis ini insya Allah tidak banyak jumlahnya. Namun ada. Di media sosial, akun yang terindikasi fitnah ini menampakkan dirinya. Di saat jutaan umat Islam mendoakan Ustadz Jefri, ada yang malah menghina beliau dengan mempersoalkan kapasitas Uje sebagai ustadz.

Tidakkah orang seperti ini mengerti bahwa Allah melarang keras ghibah.

وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ
“Janganlah sebagian kalian menggunjing dengan sebagaian yang lain. Sukakah salah salah seorang diantara kalian memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kalian akan merasa jijik.” (QS Al-Hujuraat 49:12)
Contoh fitnah pertama: ghibah dan menghina

Bahkan Rasulullah menyebutkan secara khusus terkait ghibah terhadap orang yang sudah meninggal. Imam Tirmidzi meriwayatkan sebuah hadits dengan sanad yang shahih bahwa ada seorang yang menyebut-nyebut aib orang yang sudah mati di dekat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka Rasulullah bersabda, “Janganlah kalian menyebut-nyebut orang yang sudah meninggal di antara kalian kecuali dengan kebaikan.”

Kedua, orang yang terkena fitnah ghuluw (berlebih-lebihan dan melampaui batas) hingga jatuh dalam pengkultusan. Jumlahnya lebih banyak daripada golongan pertama. Fenomena menyebarkan foto hoax awan yang menyerupai orang berdoa seraya memberikan keterangan bahwa awan itu tepat berada di atas pemakaman Ustadz Jefri bisa jadi dilandasi motif mengkultuskan. Yang pasti, sebagian masyarakat yang memang suka mistis kemudian mempercayai awan itu sebagai tanda "karamah" rentan terjebak pengkultusan. Padahal, jumlah jamaah yang mendoakan dan menshalatkan serta amal dakwah Ustadz Jefri sebenarnya sudah cukup menunjukkan kemuliaan beliau.

Fenomena ghuluw yang lebih jelas ditunjukkan oleh sebuah media nasional, bagaimana seorang wanita dari luar pulau menyempatkan datang khusus ke Jakarta untuk berziarah ke makam Ustadz Jefri, rela mengantri diantara ratusan peziarah lain, Ahad (28/4) kemarin. Ia kemudian mencium batu nisan Ustadz Jefri. "Saya terharu ketika mencium batu nisan Uje, saya benar-benar merinding dan benar-benar merasa tergetar," kata wanita itu.

Sikap ghuluw (berlebihan) terhadap makam orang shalih dikhawatirkan lambat laun akan mengubah kuburan tersebut sebagai berhala yang disembah. Itulah yang dikhawatirkan Rasulullah sehingga beliau berdoa agar makamnya tidak disembah.

اللَّهُمَّ لَا تَجْعَلْ قَبْرِي وَثَنًا يُعْبَدُ اشْتَدَّ غَضَبُ اللَّهِ عَلَى قَوْمٍ اتَّخَذُوا قُبُورَ أَنْبِيَائِهِمْ مَسَاجِدَ
"Ya Allah, janganlah Engkau jadikan kuburanku sebagai berhala. Allah sangat murka kepada orang-orang yang menjadikan kuburan nabi-nabi mereka sebagai tempat ibadah" (HR. Imam Malik dalam Al Muwatha')

Doa Rasulullah itu kemudian dikabulkan Allah. Tidak seorangpun yang bisa mendekat kuburan Nabi untuk menyembahnya.

Sikap ghuluw (berlebihan) terhadap orang shalih kemudian menjadikannya berhala sebenarnya telah terjadi berkali-kali. Laata adalah salah satu contohnya. Ia merupakan salah satu induk berhala yang disembah oleh orang-orang musyrik di zaman jahiliyah. Allah berfirman tentang penyembahan Laata, diantaranya pada Surat An-Najm ayat 19-20. Ketika menafsirkan ayat tersebut, Mujahid mengatakan "Laata adalah orang yang dahulunya mengadukkan tepung (dengan air atau minyak) untuk para jama'ah haji. Setelah ia meninggal, mereka senantiasa mendatangi kuburannya." Jadi Laata adalah orang shalih yang melayani jamaah haji dengan membuatkan dan memberikan makanan untuk mereka. Ketika ia meninggal kuburannya didatangi, diagungkan, lalu lama kelamaan mulailah ia dikultuskan dan disembah. Setelah berganti zaman, hingga menjelang Rasulullah diutus, Laata sudah dibuatkan berhala dan disembah oleh orang-orang jahiliyah.

Semoga kita bisa bersikap proporsional atas wafatnya ulama, termasuk Ustadz Jefri. Yakni menghormati dan mendoakan beliau serta meneruskan perjuangan dakwahnya, tetapi tidak sampai terjebak pada sikap ghuluw terhadapnya. Wallahu a'lam bish shawab. (bersamadakwah.com)

- Copyright © KUMPUL DI SINI - Dawie Heart - Powered by Blogger - Designed by Garuda Indonesia Komunitas -