- Back to Home »
- Berita Populer »
- Tak Punya Striker Tajam, Juve Bakal Sulit Juara Liga Champions
Posted by : Unknown
Kamis, 14 Maret 2013
Paris - Juventus punya misi yang begitu
tinggi musim ini untuk bisa menjuarai Liga Champions. Tapi hal itu
dinilai bakal sulit dilakukan Bianconeri karena mereka tak punya striker top dan produktif.
Tak ada yang meragukan amunisi Juve di lini tengah di mana mereka punya pemain-pemain top macam Andrea Pirlo, Claudio Marchisio, Arturo Vidal, Paul Pogba, Kwadwo Asamoah, dan Sebastian Giovinco. Deretan pemain itu jadi kunci mengapa Juve bisa tampil stabil di Seri A saat ini.
Namun sayangnya berlimpahnya gelandang berkualitas tak dibarengi dengan adanya striker top di tim itu. Musim lalu saat menjadi juara dengan rekor tak terkalahkan selama semusim, Marchisio-lah yang jadi topksorer dengan 10 gol di mana deretan striker seperti Mirko Vucinic, Alessandro Matri, Fabio Quagliarella dan Vincenzo Iaquinta tak mampu bikin gol lebih dari dua digit.
Begitu pun musim ini ketika nama-nama itu plus Nicklas Bendtner dan Nicolas Anelka tak jua memperlihatkan ketajamannya. Baru Quagliarella yang bisa mencetak 11 gol itu pun jika ditotal di seluruh kompetisi yang diikuti 'Si Nyonya Tua'. Di Seri ia adalah topkskorer klub bersama Giovinco dengan tujuh gol.
Fakta yang ada inilah yang dinilai eks pemain Juve era 90-an, Didier Deschamps, bisa menjegal langkah Juve untuk melangkah lebih jauh di Liga Champions dan jadi juara. Deschamps menilai bahwa setiap juara Liga Champions pasti punya striker-striker top yang bisa jadi pembeda di laga-laga besar dan itulah yang tak dimiliki The Old Lady.
"Semua tim hebat butuh striker yang benar-benar bagus untuk menjadi juara di Eropa. Juventus saya dulu punya (Gianluca) Vialli dan (Alessandro) Del Piero, di mana juga striker seperti (Christian) Vieri dan (Filippo) Inzaghi mencetak gol sama banyaknya," ungkap Deschamps di Tuttosport.
"Manchester United mini punya (Robin) van Persie, Real Madrid punya Cristiano Ronaldo dan Bayern Munich punya (Mario) Gomez dan (Mario) Mandzukic. Seperti itulah kondisi sebuah tim besar," sambung pria yang kini menjabat pelatih timnas Prancis itu.
"Para penyerang semacam ini bisa menjadi penentu untuk timnya. Ketika tim mereka dalam masalah, mereka bisa membuat perbedaan dan bisa mengubah skor 0-0 menjadi kemenangan 1-0," demikian Deschamps.
Juve saat ini sudah mencapai perempatfinal dan akan menunggu lawan usai pengundian hari Jumat, (15/3)
Tak ada yang meragukan amunisi Juve di lini tengah di mana mereka punya pemain-pemain top macam Andrea Pirlo, Claudio Marchisio, Arturo Vidal, Paul Pogba, Kwadwo Asamoah, dan Sebastian Giovinco. Deretan pemain itu jadi kunci mengapa Juve bisa tampil stabil di Seri A saat ini.
Namun sayangnya berlimpahnya gelandang berkualitas tak dibarengi dengan adanya striker top di tim itu. Musim lalu saat menjadi juara dengan rekor tak terkalahkan selama semusim, Marchisio-lah yang jadi topksorer dengan 10 gol di mana deretan striker seperti Mirko Vucinic, Alessandro Matri, Fabio Quagliarella dan Vincenzo Iaquinta tak mampu bikin gol lebih dari dua digit.
Begitu pun musim ini ketika nama-nama itu plus Nicklas Bendtner dan Nicolas Anelka tak jua memperlihatkan ketajamannya. Baru Quagliarella yang bisa mencetak 11 gol itu pun jika ditotal di seluruh kompetisi yang diikuti 'Si Nyonya Tua'. Di Seri ia adalah topkskorer klub bersama Giovinco dengan tujuh gol.
Fakta yang ada inilah yang dinilai eks pemain Juve era 90-an, Didier Deschamps, bisa menjegal langkah Juve untuk melangkah lebih jauh di Liga Champions dan jadi juara. Deschamps menilai bahwa setiap juara Liga Champions pasti punya striker-striker top yang bisa jadi pembeda di laga-laga besar dan itulah yang tak dimiliki The Old Lady.
"Semua tim hebat butuh striker yang benar-benar bagus untuk menjadi juara di Eropa. Juventus saya dulu punya (Gianluca) Vialli dan (Alessandro) Del Piero, di mana juga striker seperti (Christian) Vieri dan (Filippo) Inzaghi mencetak gol sama banyaknya," ungkap Deschamps di Tuttosport.
"Manchester United mini punya (Robin) van Persie, Real Madrid punya Cristiano Ronaldo dan Bayern Munich punya (Mario) Gomez dan (Mario) Mandzukic. Seperti itulah kondisi sebuah tim besar," sambung pria yang kini menjabat pelatih timnas Prancis itu.
"Para penyerang semacam ini bisa menjadi penentu untuk timnya. Ketika tim mereka dalam masalah, mereka bisa membuat perbedaan dan bisa mengubah skor 0-0 menjadi kemenangan 1-0," demikian Deschamps.
Juve saat ini sudah mencapai perempatfinal dan akan menunggu lawan usai pengundian hari Jumat, (15/3)
sumber : detik.com