- Back to Home »
- Berita Populer »
- Seleksi Timnas untuk HWC 2013: Tak Cuma Fisik, tapi Juga Kepribadian
Posted by : Unknown
Selasa, 07 Mei 2013
Bandung - Sebanyak 16 pemain mulai mengikuti proses
seleksi untuk masuk tim yang akan mewakili Indonesia di Homeless World
Cup 2013. Tak cuma fisik, yang diseleksi juga termasuk kepribadian
pemain.
Setelah menghelat turnamen League of Change pada Maret lalu, yang diikuti tim-tim dari 11 provinsi, para pemain terpilih mulai mengikuti seleksi final di Bandung, Jawa Barat. Rencananya, hanya delapan yang masuk tim inti akan berangkat ke Polandia pada Agustus mendatang.
Selama proses seleksi, yang digagas oleh Rumah Cemara selaku National Organizer, para pemain akan mengikuti tes fisik dan sesi interview mengenai visi misi masing-masing pemain tentang sepakbola dan perubahan.
"Homeless World Cup bukanlah sekadar ajang kompetisi sepakbola semata, tetapi juga kesempatan untuk setiap pemain melakukan perubahan mendasar pada kehidupannya, b aik itu kehidupan olahraga maupun kehidupan sosialnya. Jadi, pemain yang terpilih nantinya diharapkan dapat menjadi pribadi yang lebih baik melalui sepakbola," demikian disampaikan Febby Arhemsyah dari tim manajemen Rumah Cemara.
Di hari pertama, Senin (6/5/2013) kemarin, seleksi dibagi 2 kategori dan 2 kelompok seleksi. Satu kelompok melakukan tes fisik dan satu kelompok lagi melakukan serangkaian wawancara. Di tengah hari, mereka berkesempatan melakukan pertandingan eksebisi melawan tim futsal dari Kabupaten Kutai Timur, yang kebetulan sedang roadshow di Bandung.
Bongsu Hasibuan, kapten Indonesia di HWC 2012 dan juga pelatih Kab. Kutai Timur, mengatakan, eksebisi ini merupakan kesempatan bagus untuk pemain kedua tim menunjukkan kemampuan mereka, terlebih untuk tim seleksi Indonesia.
Tahun lalu, komposisi pemain Indonesia terdiri dari 5 Orang dengan HIV/AIDS dan pecandu ditambah 3 orang dari kalangan miskin kota. Bagaimana dengan tahun ini?
Indonesia sudah dua kali mengirimkan tim ke HWC. Di tahun 2011 Indonesia berhasil meraih posisi keenam, serta meraih predikat best newcomer team, dan pemain terbaik atas nama kapten tim Ginan Koesmayadi. Tahun lalu di Meksiko City, pasukan 'Merah-Putih' naik ke posisi keempat dan merebut gelar pelatih terbaik.
Setelah menghelat turnamen League of Change pada Maret lalu, yang diikuti tim-tim dari 11 provinsi, para pemain terpilih mulai mengikuti seleksi final di Bandung, Jawa Barat. Rencananya, hanya delapan yang masuk tim inti akan berangkat ke Polandia pada Agustus mendatang.
Selama proses seleksi, yang digagas oleh Rumah Cemara selaku National Organizer, para pemain akan mengikuti tes fisik dan sesi interview mengenai visi misi masing-masing pemain tentang sepakbola dan perubahan.
"Homeless World Cup bukanlah sekadar ajang kompetisi sepakbola semata, tetapi juga kesempatan untuk setiap pemain melakukan perubahan mendasar pada kehidupannya, b aik itu kehidupan olahraga maupun kehidupan sosialnya. Jadi, pemain yang terpilih nantinya diharapkan dapat menjadi pribadi yang lebih baik melalui sepakbola," demikian disampaikan Febby Arhemsyah dari tim manajemen Rumah Cemara.
Di hari pertama, Senin (6/5/2013) kemarin, seleksi dibagi 2 kategori dan 2 kelompok seleksi. Satu kelompok melakukan tes fisik dan satu kelompok lagi melakukan serangkaian wawancara. Di tengah hari, mereka berkesempatan melakukan pertandingan eksebisi melawan tim futsal dari Kabupaten Kutai Timur, yang kebetulan sedang roadshow di Bandung.
Bongsu Hasibuan, kapten Indonesia di HWC 2012 dan juga pelatih Kab. Kutai Timur, mengatakan, eksebisi ini merupakan kesempatan bagus untuk pemain kedua tim menunjukkan kemampuan mereka, terlebih untuk tim seleksi Indonesia.
Tahun lalu, komposisi pemain Indonesia terdiri dari 5 Orang dengan HIV/AIDS dan pecandu ditambah 3 orang dari kalangan miskin kota. Bagaimana dengan tahun ini?
Indonesia sudah dua kali mengirimkan tim ke HWC. Di tahun 2011 Indonesia berhasil meraih posisi keenam, serta meraih predikat best newcomer team, dan pemain terbaik atas nama kapten tim Ginan Koesmayadi. Tahun lalu di Meksiko City, pasukan 'Merah-Putih' naik ke posisi keempat dan merebut gelar pelatih terbaik.
(detik.com)