- Back to Home »
- Seputar Hubungan Intim »
- 6 Mitos Tentang Keperawanan Wanita
Posted by : Unknown
Jumat, 06 September 2013
Keperawanan menjadi hal yang begitu kontroversial di masa kini.
Seperti baru-baru ini di mana Tes Keperawanan menjadi perdebatan.
Memang
banyak teori yang bisa menunjukkan bagaimana wanita yang perawan pada
umumnya. Namun kebanyakan teori juga menimbulkan banyak pergesekan
sehingga kebenarannya masih diragukan.
Ada beberapa mitos mengenai
keperawanan yang mungkin sering Anda dengar. Salah atau benarnya pun
masih diperdebatkan. Bagaimana menurut Anda?
Silakan cek beberapa mitos berikut. Apakah fakta atau hanya mitos belaka?
Hubungan Kaki Mengangkang Dan Keperawanan
Banyak orang yang meyakini ada korelasi antara kaki yang mengangkang
dengan keperawanan seorang wanita. Mungkin hal ini terjadi karena mereka
berpikir bahwa hubungan seks mempengaruhi cara seorang wanita berjalan.
Namun
mitos ini sebenarnya juga kurang berdasar. Pada beberapa pengalaman
wanita yang melakukan hubungan seks, memang ada yang merasa sakit dan
mempengaruhi cara jalannya, namun tidak secara permanen.
Selain
itu, seorang wanita bisa saja berjalan mengangkang karena faktor-faktor
lain. Misalnya fisiologis, berupa struktur tulang pinggul dan paha, atau
masalah kebiasaan berjalan dan keturunan.
Pendarahan Saat Bercinta = Masih Perawan
Normalnya memang wanita mengalami pendarahan saat melakukan hubungan
badan dengan pasangannya untuk yang pertama kali. Namun beberapa ahli
juga sedikit menampik fakta tersebut.
Ada beberapa keadaan di mana
wanita tak mengalami pendarahan setelah berhubungan seks untuk pertama
kalinya. Hal ini juga bisa dikatakan normal terjadi.
Tidak perlu
sepenuhnya percaya dengan mitos yang satu ini. Faktanya saat ini juga
sudah banyak obat, ramuan, bahkan perawatan operasi yang bisa
mengembalikan selaput dara seperti masih perawan. Namun tentu saja, hal
tersebut diikuti dengan resiko lebih lanjut.
Keperawanan Dilihat Dari Wajah Wanita
Ada sebuah mitos yang menjelaskan bahwa wajah wanita bisa menunjukkan
apakah dia perawan atau tidak. Sayangnya tak pernah ada tendensi yang
jelas untuk memaparkan kebenaran mitos ini.
Tak ada yang tahu
bagaimana kriteria wajah wanita yang masih perawan. Karena seiring waktu
berlalu, wanita pasti mengalami perubahan pada wajahnya.
Hal ini
juga umumnya dipengaruhi oleh kebiasaan wanita. Mulai dari menggunakan
makeup, kecukupan tidur, kebiasaan makan dan sebagainya. Semua faktor
itu bisa membuat wajah seorang wanita berubah dari waktu ke waktu.
Mengubah Bentuk Alis Hanya Untuk Yang Sudah Menikah
Dalam beberapa kebiasaan budaya, menyarankan untuk tidak mencukur
atau mengubah bentuk alis bila Anda belum menikah. Ada yang mengatakan
kebiasaan ini pamali, ada yang mengatakan haram, namun ada pula yang
cuek-cuek saja.
Ditinjau dari beberapa sudut pandang, mencukur
alis memang lebih pada kebutuhan kosmetik. Ada yang membolehkan dari
segi estetika dan kecantikan.
Namun ada yang mengharamkan karena
berkaitan dengan keyakinan tertentu. Sedangkan mereka yang mengatakan
hal itu pamali, biasanya meyakini bahwa alis yang dicukur hanya untuk
mereka yang sudah menikah dan tidak perawan lagi.
Pinggul Besar Tanda Tak Perawan
Wow! Kalau ini adalah fakta, maka banyak wanita bertubuh besar akan sulit mendapat jodoh karena dikira sudah tak perawan lagi.
Pinggul
besar tidak selalu berkaitan dengan keperawanan. Saat melihat pinggul
besar, mungkin kita akan teringat dengan pinggul ibu-ibu paruh baya yang
seringkali mengalami pembesaran pinggul.
Namun pinggul yang besar
bisa jadi karena beberapa hal, penumpukan lemak atau bentuk tulang yang
memang besar. Tidak semua wanita berpinggul besar tidak perawan.
Payudara Dan Badan Kendur Tanda Tak Perawan
Bentuk payudara pada setiap wanita bervariasi. Ada yang padat berisi, ada pula yang nyaris flat.
Namun
selain bentuk payudara, yang sering dilihat adalah kekencangannya. Ada
yang memiliki otot payudara lemah sehingga payudara nampak kendur. Meski
begitu, tak berarti seorang wanita tak perawan ketika payudaranya
kendur.
Hal ini bisa jadi karena faktor kebiasaan dan pemilihan
bra yang kurang tepat. Oleh karena itu, ada baiknya melakukan olahraga
untuk mengencangkan payudara. (vemale.com)