- Back to Home »
- Kabar Artis »
- Altz Band Bangga Tampil di Blues in The Art
Posted by : Unknown
Kamis, 05 September 2013
JAKARTA- Ajang festival Blues in the Art kembali
digelar. Altz Band pun tak mau ketinggalan mengisi acara yang dihelat
di Pelataran Parkir dan Ruang Auditorium RRI Bandung hingga Sabtu 7
September 2013 itu.
Band yang kini beranggotakan Yoga (vokal, gitar) dan drumer Ryo ini ingin membuktikan kemampuan mereka memainkan nada-nada blues dalam acara yang bekerjasama dengan RRI Bandung tersebut.
Bahkan, mereka sampai membuat instrumen khusus untuk lagu-lagu yang dibawakan seperti, "Bento" karya Iwan Fals, "Still Got the Blues" (Gary Moore), dan "Before You Accuse me" (Eric Clapton). Tak hanya itu, Altz juga menampilkan lagu karya mereka sendiri, "Karunia Tuhan" di acara yang diprakarsai Bandung Blues Society itu.
"Kami ingin kasih lihat bisa juga mengaransemen blues. Kalau terdengar pengaruh Eric Clapton, BB King dan Gary Moore, karena dari kecil kami emang suka mereka," terang Ryo.
"Ini juga jadi pembuktian Altz adalah band yang enggak milih-milih genre musik, dan maunya bisa berbagai genre karena kemampuan bermusik harus sesuai dengan makna musik yang universal sifatnya," lanjutnya.
Blues in The Art tahun ini diikuti peserta dari 17 kota. Konsep dasar yang ditampilkan bukan festival panggung musik, tetapi berbasis pertunjukan seni dari berbagai komunitas blues di Indonesia.
"104 grup band yang hadir mengandalkan biaya akomodasi dan transportasi sendiri-sendiri dengan sifat gotong royong sampai sumbang pinjamin sound system dan menyuplai minuman mineral. Bayangkan, mereka ada yang datang dari Balikpapan, Lombok dan Bali. Alasan mereka bersemangat hadir karena rata-rata mengklaim Bandung sebagai kota musik blues Indonesia. Karena kita samasekali tidak didukung Pemkot Bandung," papar Mahdi Quintana selaku pendiri Bandung Blues Society dan pencetus ide pelaksanaan Blues in the Art.
Ryo pun ikut berbangga melihat teman-teman pemusik dari berbagai daerah ikut menunjukkan kemampuan bermusik mereka. Ryo mengaku banyak belajar usai tampil di acara ini.
"Jadi ikut nambah pengetahuan musik blues lebih dalam. Pada dasarnya semua personel Altz suka musik blues, tetapi karena industri musik di Indonesia belum mau menerima, jadi dipakai sebagai hobi," tutup Ryo.
Band yang kini beranggotakan Yoga (vokal, gitar) dan drumer Ryo ini ingin membuktikan kemampuan mereka memainkan nada-nada blues dalam acara yang bekerjasama dengan RRI Bandung tersebut.
Bahkan, mereka sampai membuat instrumen khusus untuk lagu-lagu yang dibawakan seperti, "Bento" karya Iwan Fals, "Still Got the Blues" (Gary Moore), dan "Before You Accuse me" (Eric Clapton). Tak hanya itu, Altz juga menampilkan lagu karya mereka sendiri, "Karunia Tuhan" di acara yang diprakarsai Bandung Blues Society itu.
"Kami ingin kasih lihat bisa juga mengaransemen blues. Kalau terdengar pengaruh Eric Clapton, BB King dan Gary Moore, karena dari kecil kami emang suka mereka," terang Ryo.
"Ini juga jadi pembuktian Altz adalah band yang enggak milih-milih genre musik, dan maunya bisa berbagai genre karena kemampuan bermusik harus sesuai dengan makna musik yang universal sifatnya," lanjutnya.
Blues in The Art tahun ini diikuti peserta dari 17 kota. Konsep dasar yang ditampilkan bukan festival panggung musik, tetapi berbasis pertunjukan seni dari berbagai komunitas blues di Indonesia.
"104 grup band yang hadir mengandalkan biaya akomodasi dan transportasi sendiri-sendiri dengan sifat gotong royong sampai sumbang pinjamin sound system dan menyuplai minuman mineral. Bayangkan, mereka ada yang datang dari Balikpapan, Lombok dan Bali. Alasan mereka bersemangat hadir karena rata-rata mengklaim Bandung sebagai kota musik blues Indonesia. Karena kita samasekali tidak didukung Pemkot Bandung," papar Mahdi Quintana selaku pendiri Bandung Blues Society dan pencetus ide pelaksanaan Blues in the Art.
Ryo pun ikut berbangga melihat teman-teman pemusik dari berbagai daerah ikut menunjukkan kemampuan bermusik mereka. Ryo mengaku banyak belajar usai tampil di acara ini.
"Jadi ikut nambah pengetahuan musik blues lebih dalam. Pada dasarnya semua personel Altz suka musik blues, tetapi karena industri musik di Indonesia belum mau menerima, jadi dipakai sebagai hobi," tutup Ryo.
(okezone.com)