Share Up To 110 % - 10% Affiliate Program
Posted by : Unknown Jumat, 22 Februari 2013

 Ilustrasi: Okezone
JAKARTA – Klub-klub Indonesia Super League (IPL) tagih janji PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS). Ke- 16 klub yang menjadi kontestan IPL tersebut, menagih dana talangan sebesar Rp. 1 miliar yang sebelumnya telah dijanjikan LPIS.

IPL sendiri sudah menggelar kick off pada 16 Februari, dimana Semen Padang (SP) kontra Pro Duta Medan yang berkesudahan, 2-0, menjadi laga pembuka. Akan tetapi sampai detik ini belum ada lagi laga lanjutan IPL, akibat tidak siapnya beberapa klub kontestan untuk mengikuti kompetisi di bawah yuridiksi PSSI tersebut.

Bukannya ada solusi terbaik, masalah baru pun kembali datang. Klub-klub kontestan malah menangih janji soal adanya dana talangan. Bagi klub yang ikut berkompetisi di IPL, dana talangan tersebut adalah satu-satunya harapan dana agar bisa mengawali awal musim dengan baik.

Klub asal Aceh PSLS Lhokseumawe menjadi salah satu klub yang bersuara soal adanya dana talangan dari pihak LPIS. Menurut keterangan Sekertaris Umum (Sekum) PSLS Syamsul Bahri, pihak klub sudah menandatangani MoU dengan LPIS terkait dikucurkannya dana talangan sebesar Rp. 1 miliar tersebut.

“Tim sudh ada, tapi masalah kami saat ini ada di dana. Kami sudah melakukan tanda tangan MoU bahwa ada dana Rp. 1 miliar. Tapi kenyataannya, sampai saat ini dana tersebut tidak kunjung turun,” ungkap Syamsul.

“Kami pun akhirnya berinisiatif sendiri dengan menagih langsung hal tersebut. Kami juga sudah beberapa kali menyurati pihak LPIS tapi hasilnya nihil. Bahkan sampai saat ini, tidak ada satu pun surat kami yang dibalas oleh mereka. Dengan begitu kami baru sebatas kontrak lisan dengan pemain. Karena sampai sekarang kami belum bisa memenuhi berkas kontrak,” sambungnya.

Tidak hanya manajemen PSLS yang gerah dengan janji-jani manis LPIS. Tim manajemen Persija Jakarta IPL pun juga mengeluhkan hal yang sama. Klub yang musim ini menjadikan Stadion Singaperbang, Karawang, sebagai kandang, belum cairnya dana talangan yang dijanjikan LPIS membuat manajemen belum menyerahkan draft kontrak pemain.

Dengan adanya masalah itu, klub yang saat ini ditukangi Eduart Tjong tersebut masih terkendala administrasi. Persija pun sampai saat ini, memang masih ditetapkan sebagai delapan klub yang belum siap oleh LPIS.

“Di dalam MoU antara klub dengan LPIS memang ada soal dana talangan tersebut. Dan dana itulah yang rencananya akan kami jadikan modal awal sembari mencari sponsor. Kalau dana yang sudah dijanjikan itu tidak ada, bagaimana kami mau mulai berjalan mengarungi kompetisi,” papar CEO PT Persija Jaya, Bambang Sucipto.

Cara lain pun coba dilakukan manajemen Persija. Mencari pihak ketiga yang mampu memberikan dana segar coba diusahakan klub yang musim lalu menen=mpati urutan ketiga klasemen akhir IPL. Jika dana ketiga juga tidak kunjung didapat, Bambang pun mengaku memilih mengistirahatkan timnya terlebih dahulu.

“Tidak apa-apa tidak berjalan, dari pada kami mengambil usaha untuk berhutang. Karena kami tidak mau seperti yang sudah-sudah, disaat kami sulit untuk melunasi hutang-hutang pinjaman. Kalau memang pada akhirnya tidak jalan, paling resikonya terdegradasi pada musim selanjutnya,” jelas Bambang.

Sementara itu, CEO LPIS Widjajanto yang coba dihubungi untuk  dikonfirmasi soal MoU janji dana talangan Rp. 1 miliar kepada klub tidak bisa dikonfirmasi. Widja, sapaan akrab Widjajanto, tidak bisa dihubungi baik lewat telepon seluler maupun lewat pesan singkat SMS.


sumber 
celebrity.okezone.com
google.com
 
editor :
dawie

Leave a Reply

Terima Kasih Telah Berkunjung

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © KUMPUL DI SINI - Dawie Heart - Powered by Blogger - Designed by Garuda Indonesia Komunitas -