- Back to Home »
- Dunia Remaja , Tips Cinta »
- 5 Tanda Pernikahan Akan Berakhir Dengan Perceraian
Posted by : Unknown
Rabu, 13 Maret 2013
Sebuah pernikahan akan berakhir bahagia atau tidak sebenarnya sudah
bisa diketahui sejak awal. Hal ini telah dibuktikan oleh Dr. John
Gottman yang telah melakukan penelitian sepanjang 40 tahun lamanya.
Di
awal pernikahan, masing-masing pasangan memiliki harapan dan visi
pernikahan yang idealis. Namun, saat melangkah masuk ke dalam pernikahan
tersebut, seringkali hal-hal yang dihadapi tak seperti yang diharapkan.
Ada kalanya masalah-masalah baru dan pelik membuat pasangan jadi ragu
atau bahkan berpikir untuk menghindar.
Banyak pasangan yang
mengaku bahwa pasangannya telah berubah semenjak masuk dalam ikatan
pernikahan. Pada akhirnya, perceraian adalah jawaban yang dipilih oleh
mereka.
Hasil dari penelitian selama 40 tahun mengatakan, ada
setidaknya 5 tanda yang bisa diamati dalam hubungan. Tanda tersebut,
seperti dilansir oleh yourtango, menunjukkan bahwa hubungan tersebut
tidak akan berhasil.
Berkata-kata tajam dan kasar
Komunikasi
bukan melulu soal berapa lama pasangan berbincang dan berbicara, tetapi
bagaimana kualitas perbincangan tersebut. Apabila kedua pasangan atau
salah satunya saja gemar menggunakan kata-kata tajam dan kasar, hal ini
menjadi petunjuk pertama hubungan mereka tak akan bertahan lama.
Kebanyakan,
dalam perbincangan mereka akan membawa mereka pada pertengkaran, rasa
kecewa, sakit hati, dan pada akhirnya ingin berpisah karena sudah tak
tahan lagi.
Berawal dari bully
Adanya penghinaan
(bully), kritik berlebihan, pembelaan diri serta keras kepala yang
dipertahankan terus menerus akan menyebabkan keretakan dalam hubungan.
Pasangan tidak mendapatkan trust, kenyamanan, perlindungan, serta
dukungan, sehingga perlahan mereka akan sadar bahwa mereka sudah tak
sejalan lagi.
Emosional
Tak ada yang tahan menghadapi
sosok yang temperamental. Seandainya adapun, ia akan mencapai titik
kebosanan dan pada akhirnya mencari orang lain yang bisa mengerti
dirinya. Di sinilah salah satu awal mula orang memilih untuk selingkuh.
Dari
100 orang, mungkin hanya ada 1 orang saja yang bertahan dan menutup
mata melihat pasangan yang emosional. Selebihnya, akan memilih untuk
meninggalkan atau berselingkuh.
Bahasa tubuh
Jarang
bersentuhan dan menunjukkan afeksi lewat tindakan non verbal membuat
pasangan semakin merasa jauh. Seperti tak ada kontak lagi yang membuat
pasangan itu terhubung dan diikat.
Apalagi jika hanya untuk
sekedar memberi pelukan saja ia sudah tak sempat. Pasangan ini akan
merasa hambar dan kehilangan perasaan.
Ego yang berbicara
Setiap
kali ada masalah, bukannya mencari jalan keluar untuk berdua malah
berusaha membela dan menyelamatkan diri sendiri. Tindakan egois semacam
ini tak akan membuat masalah cepat selesai, justru membuat jurang yang
ada semakin lebar.
Apalagi jika berhadapan dengan pasangan yang
keras kepala, yang tak bisa menerima masukan, hubungan mereka akan
diliputi kecemasan dan pertikaian panjang. Yang buntutnya akan membuat
mereka berkata "sudah tak cocok lagi."
Yang perlu diingat, saat
memutuskan akan menikah tentunya semua dilakukan atas dasar cinta dan
pemikiran yang panjang. Berhadapan dengan masalah seberat apapun,
komitmen awal yang dibentuk adalah satu-satunya undang-undang yang harus
tetap dipegang agar pernikahan jadi tidak berantakan.
Apabila
Anda atau orang terdekat Anda sedang mengalami masalah dalam
pernikahannya, ajak untuk mengingat kembali komitmen awal yang telah
dibuat. Karena pernikahan itu bukan sekedar peran atau status, namun
sesuatu yang dilakukan atas dasar cinta.
sumber : vemale.com