- Back to Home »
- Karir »
- Be A Profesional Amateur, Jangan Lakukan Kesalahan Ini!
Posted by : Unknown
Selasa, 12 Maret 2013
Kesalahan-kesalahan kecil di tempat kerja kadang memang tak
terelakan. Namun, jika Anda masih muda dan baru memulai karier,
ingat...perjalanan masih panjang. Awali dengan baik agar Anda tak
menyesal nantinya.
Dengan bantuan beberapa pakar karier berpengalaman. Cosmo akan memberitahu Anda career mistakes
yang sangat mungkin untuk Anda lakukan. Pelajari dan cobalah untuk
menghindarinya agar jenjang karier Anda di tempat kerja berjalan
mulus...
- Anda Keluar Dengan Tidak Baik-baik
“Never burn bridges. The world’s too small,”
ujar Cindy. Kabar kurang sedap akan lebih cepat beredar. Anda bisa
menjamin bahwa bos baru tidak mengenal bos lama Anda? Undur diri dari
suatu perusahaan secara baik-baik bisa memberi kesan positif di mata
atasan lama maupun calon bos Anda.
- Anda Berbicara Terlalu Banyak
Ini sama buruknya dengan mendengarkan terlalu sedikit, jelas Haydee Antezana dari Professional Impressions,
sebuah konsultan karier. “Saya pernah mengunjungi seorang klien, dan
sekretarisnya mengantar saya ke ruangannya sambil berkata, ‘Maaf jika
bos saya agak kurang bersemangat. Ia baru saja digugat cerai istrinya.’
Itu sudah pasti too much information,” kisah Haydee. Meskipun
di mata teman-teman Anda tampak ramah dan supel, tapi di depan klien hal
semacam ini membuat Anda kurang profesional.
- Anda Bertahan di Pekerjaan Yang Tidak Sesuai
Sebaliknya,
salah satu kesalahan terbesar yang mungkin dilakukan di awal karier
adalah bertahan di pekerjaan yang tidak memiliki masa depan cerah bagi
perkembangan karier, dan Anda khawatir jika terlalu cepat memutuskan
resign akan berakibat buruk bagi CV Anda. Tak ada salahnya untuk pindah
ke tempat yang menjanjikan.
- Anda Berganti Pekerjaan Untuk Alasan Yang Salah
Anak
muda cenderung mudah berganti-ganti pekerjaan hanya dengan iming-iming
kenaikan gaji yang sebetulnya tidak terlalu signifikan. Here’s the deal,Ladies,
saat mulai memasuki dunia kerja, pengalaman jauh lebih penting daripada
uang. Lagipula, terlalu sering berpindah-pindah tempat kerja akan
membuat Anda tampak kurang meyakinkan di mata calon atasan.
- Anda Menyalahgunakan Fasilitas Kantor
Sebagian
pekerja menghabiskan waktu berjam-jam untuk melakukan panggilan telepon
pribadi atau ber-internet ria dengan alasan mereka telah bekerja dengan
giat. Memang sepertinya si bos fine saja melihat Anda melakukannya,
tapi Anda akan tahu yang sesungguhnya saat evaluasi tahunan tiba. You better watch out!
- Anda Tidak Menyadari Nilai Yang Sesungguhnya
Jika
dianggap memiliki skill dan pengalaman minimum yang dibutuhkan, maka
Anda akan mendapat gaji yang sepatutnya. Jangan pernah menuntut
perusahaan untuk mempromosikan Anda jika belum memenuhi kualifikasi yang
dibutuhkan. Tak ada yang suka orang yang besar kepala.
- Anda Tidak Bisa Berkata Tidak
Ada
kalanya Anda perlu berkata tidak untuk tugas-tugas yang tidak masuk
akal. “Bukan apa yang dikatakan, melainkan bagaimana Anda
mengatakannya,” jelas Haydee. Selalu jelaskan alasan-alasan Anda secara
tenang, sopan, namun tegas.
- Anda Terlalu Ingin Menyenangkan Atasan
Salah
satu alasan terparah adalah terlalu friendly dengan si bos, lalu
dihadapkan dengan perubahan manajemen dan bos lama keluar, atau terlalu
dekat dengan rekan kerja, kemudian Anda dipromosikan. It’s going to be awkward, right?
Di usia muda, wajar saja jika Anda ingin semua orang menyukai Anda.
Tapi hal itu tidak mungkin, dan terlalu mengkhawatirkan apa yang
dipikirkan orang lain hanya membuang energi saja.
- Anda Merasa Terintimidasi Oleh Si Bos
Terimalah
kenyataan bahwa atasan Anda memiliki pengetahuan dan pengalaman yang
jauh di atas Anda. Tapi yang perlu diingat, dulu dia memulai kariernya
sama seperti Anda sekarang...dari bawah. Every boss has faults – use the good and leave the bad behind.
Tak perlu merasa minder atau merasa tak mampu memenuhi ekspektasi
atasan. Anggap saja Anda mendapat kesempatan untuk belajar dari yang
terbaik.
- Anda Bergosip
Sebagian besar pekerja
berusia 20an tidak menyadari pentingnya untuk mengabaikan atau tidak
kabar burung,” ujar Cindy Norcott, pemilik agensi tenaga kerja. “Saya
sering melihat banyak pekerja yang tidak diperpanjang kontrak karena
ketahuan hobi bergosip.” Tak ingin terjadi pada Anda, kan?
- Anda Bersikap Arogan
Satu
lagi masalah umum yang dimiliki oleh pekerja berusia 20an yang baru
lulus dari bangku perguruan tinggi: merasa paling pintar dan tahu
segalanya. Well, sudah pasti jika Anda bersikap demikian maka rekan
kerja yang lain akan tidak suportif bagi kemajuan karier Anda di
perusahaan. Ada istilah bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang
kemudian. Jangan tersinggung apabila si bos minta dibuatkan kopi – just do it!
- Anda Pergi Segera Setelah Mendapat Training
Wajar
jika karyawan baru mendapatkan training dari perusahaan untuk
meningkatkan skill dan kinerja mereka. Tujuan akhirnya tentu untuk
keuntungan Anda dan perusahaan. Namun tak jarang, beberapa orang
memanfaatkan pelatihan gratis tersebut sampai tuntas, lalu beberapa hari
kemudian mengajukan surat pengunduran diri dan mengaplikasi hasil
training yang diperolehnya di tempat kerja baru. Selain secara etis
tidak pantas, perilaku ini akan membuat Anda dicap buruk.
- Anda Kurang “Bergaul”
Networking adalah trik agar peluang karier Anda berkembang, and it’s not hard.
Saat menghadiri acara perusahaan, janganlah Anda menyendiri di sudut
ruangan sambil sibuk mengirim SMS. Minta tolong pada rekan senior untuk
memperkenalkan Anda pada tamu-tamu yang lain. Kalau bisa sih tak perlu
lebih dari 10 menit per orang, Anda kan ingin menambah kontak, bukannya
mencari kontrak.
- Anda Terlalu Gila Pesta
“Saya
sering mempekerjakan wanita berusia 20an yang gila pesta semalam suntuk
namun tetap memiliki kemampuan untuk bekerja dengan baik keesokan
harinya,” ujar Cindy. “Namun lama-kelamaan kebiasaan ini membuat energi
mereka terkuras dan mempengaruhi kinerja tim secara keseluruhan.”
- Anda Memiliki Jenjang Karier Terlalu Cepat
Mereka
yang berada di usia 20an cenderung terburu-buru untuk meraih
kesuksesan. Daripada tak sabar menunggu promosi, lebih baik kerjakan
tanggung jawab Anda sebaik-baiknya. Mendaki terlalu cepat bisa membuat
Anda jatuh lebih sakit, karena tidak memiliki pondasi yang cukup kuat.
- Anda Tak Memiliki Visi
“Kebanyakan
pekerja berusia 20an hanya memiliki tujuan jangka pendek saja, seperti
mendapat pekerjaan idaman atau promosi,” jelas pakar psikologi
industrial Robyn Sandy, MD. “It’s okay asal Anda tak berhenti
sampai di situ. Jadikanlah tujuan jangka pendek ini sebagai bagian dari
rencana yang lebih besar lagi. Bayangkan di mana Anda akan berada
misalnya 10 tahun yang akan datang, dan susun rencana untuk mencapainya.
- Anda Kurang Persiapan
Inilah
kesalahan amatir yang kerap dilakukan karyawan baru. Penting lho untuk
menguasai materi yang akan Anda presentasikan atau bahas dalam meeting
mingguan. Jika saat presentasi Anda mengalami kesulitan untuk menjawab
pertanyaan yang dilontarkan rekan kerja lainnya, jangan coba-coba
berimprovisasi. Coba ulur waktu agar Anda dapat memformulasikan jawaban
yang lebih meyakinkan, misalnya dengan mengatakan, “Bisakah saya menemui
Anda selepas meeting agar dapat memberi penjelasan lebih detail?”
- Anda Tak Mengakui Kesalahan
Sikap
defensif menunjukkan ketidakmatangan dan insecurity Anda. Berhentilah
mencari-cari alasan dan menyalahkan orang lain. Ingat, saat berada di
tempat kerja Anda adalah bagian dari sebuah tim, dan Cosmo yakin tak ada
satupun tim yang senang memiliki anggota yang tukang mengadu. Terimalah
tanggung jawab Anda dan minta maaf dengan tulus. Coba cari solusi untuk
menjernihkan suasana, dan sekali lagi...belajarlah dari kesalahan ini.
- Anda Tak Bisa Menerima Kritikan
Seperti
yang sudah Cosmo sampaikan sebelumnya, berbuat kesalahan di awal karier
merupakan hal yang sangat wajar. Makanya Anda tak perlu merasa terpukul
apabila rekan kerja lain atau atasan memberikan kritikan. Percayalah
setiap kritikan itu pada dasarnya bersifat membangun, karena dari
situlah Anda bisa belajar untuk menjadi lebih baik. Bahkan jika kritikan
yang Anda terima terdengar kurang objektif, cobalah untuk tetap cool
dan minta si pengkritik menunjukkan di mana letak kesalahan Anda yang
sebenarnya.
sumber : vemale.com