Share Up To 110 % - 10% Affiliate Program
Posted by : Unknown Minggu, 10 Maret 2013

 thumbnail
Di perempat final Piala FA malam ini, pemuncak klasemen sementara EPL, Manchester United, akan menjamu Chelsea. Walau kedua tim terpaut 19 poin di liga, ini jadi big match yang patut ditunggu.

Pertemuan antar MU dan Chelsea sendiri dikenal sebagai pertandingan yang kaya akan gol. Bahkan, dalam 6 pertandingan terakhir mereka telah tercipta 30 gol! MU mencetak 17 gol ke gawang Chelsea dan keluar sebagai pemenang 4 kali. Sementara Chelsea yang hanya mampu satu kali menang dan satu kali imbang, sudah 13 kali menjebol gawang "Setan Merah".

Walau baru saja tersingkir dari Liga Champions, MU akan memainkan pertandingan ini dengan psikologis yang lebih positif. Terpisah 12 poin dengan Manchester City di klasemen membuat mereka bisa memecah konsentrasi meraih Piala FA untuk disandingkan dengan titel juara liga. Bahkan banyak pengamat yang menggadang-gadang tim ini adalah tim terbaik Sir Alex Ferguson setelah skuat yang meraih treble di tahun 1999.

Kondisi ini berbeda dengan Chelsea. Setelah mengganti pelatih di November 2012 lalu, tim kepunyaan Roman Abramovich ini belum menemukan titik stabil. Sang pelatih, Rafael Benitez, belum mampu meraih hati para suporter Chelsea dan tampaknya akan meninggalkan kursi kepelatihan di akhir musim. Di 6 pertandingan terakhirnya, tim London barat ini pun belum menemukan konsistensi, dengan raihan 3 kali menang, 2 kalah dan satu kali imbang.

Akan tetapi, Piala FA bisa dikatakan jadi ajang yang paling nyaman untuk Chelsea bermain. Dalam 6 Piala FA terakhir, The Blues berhasil masuk final 4 kali dan selalu keluar sebagai pemenang.

Alex Ferguson vs Rafael Benitez

Untuk kali pertama semenjak menangani Chelsea, Benitez akan berhadapan dengan Ferguson. Tanpa perlu dikompori oleh media, atau fans, keduanya memang sudah memiliki sejarah singkat rivalitas yang cukup panas. Baik Ferguson maupun Rafa kerap menunjukkan di depan umum ketidaksukaannya terhadap satu sama lain. Rafa dikenal sebagai salah satu pelatih yang "kehilangan kendali atas timnya" setelah ia menyerang Ferguson secara publik di musim 2008/2009. Sementara Fergie pernah memanggil Rafa dengan sebutan 'badut"'

Keunikan di balik persaingan di luar lapangan antar keduanya, kedua pelatih ini sebenarnya saling melengkapi satu sama lain jika dilihat dari cara menangani tim. Rafa, seorang penganut 4-2-3-1 yang senang mengatur secara detil taktik dan formasi tim, lebih mumpuni dalam menghadapi tim-tim non-Inggris di kompetisi Eropa. Sementara itu Ferguson superior di Liga Inggris. Ia telah membangun MU berulang-ulang dalam beberapa periode, dan menunjukkan pada dunia resep untuk memenangkan EPL.

Jika Rafa lebih senang mengendalikan permainan secara detil dan menyesuaikan dengan taktik lawan, maka Ferguson memilih untuk membangun gayanya sendiri dan membiarkan lawan yang menyesuaikan dengan MU. Ferguson juga terlihat lebih berani mengambil risiko. Tak jarang ia berani mengganti dua pemain sekaligus untuk dapat mengubah jalannya permainan, atau menurunkan formasi yang sangat menyerang.

Pun keduanya berbeda dalam hal membangun tim. Di saat Ferguson mampu melihat dan menemukan bakat pemain-pemain yang bermain di sisi lateral lapangan (winger dan full-back), Rafa lebih bisa memilih pemain-pemain poros tengah.

Prediksi Formasi: 4-2-3-1 versus 4-2-3-1

Pada pertandingan ini kedua pelatih akan mengandalkan formasi 4-2-3-1 walau dengan gaya bermain yang berbeda. Ferguson akan mengandalkan serangan cepat dari sisi sayap. Sementara itu, Rafa Benitez yang biasa bermain hati-hati di laga tandang akan mengandalkan Ramires, Mikel dan Frank Lampard untuk menguasai lapangan tengah.

Terutama jika Ferguson memilih untuk memainkan Patrice Evra dan Nani atau Ashley Young di sayap kiri lapangan. Rafa bisa menggunakan Ramires untuk mengisi pos yang biasa ditempati Oscar untuk membantu Ivanovic dalam bertahan.

Di sisi lain, Chelsea juga akan coba menjebol gawang MU dengan mengandalkan sayap kiri. Kombinasi Ashley Cole - Eden Hazard dengan kecepatannya saat melakukan serangan balik akan merepotkan Rafael, sehingga Ferguson bisa menempatkan Valencia untuk menekan Cole agar tidak merangsek naik.

Jika ini terjadi, maka akan ada satu pos di belakang Van Persie yang akan diperebutkan oleh Wayne Rooney, Wellbeck, dan Kagawa. Melihat Wellbeck telah dimainkan oleh Ferguson untuk menekan Xabi Alonso saat melawan Real Madrid, kemungkinan besar Rooney akan dimainkan di belakang Robin van Persie.

Di sisi pertahanan, menarik untuk mengamati pemilihan duet center-back Chelsea. Walau dikabarkan berseteru dengan Benitez, John Terry dengan kemampuannya berduel di udara, bisa saja diturunkan. Hal ini dilakukan terutama untuk mengantisipasi sepak pojok Manchester United. Di liga saja, dari 21 gol yang telah mereka cetak dari bola mati, 13 diantaranya berasal dari sepak pojok.

Prediksi Starting Line-Up

Manchester United: De Gea, Rafael da Silva, Patrice Evra, Johny Evans, Rio Ferdinand, Michael Carrick, Tom Cleverley, Antonio Valencia, Nani, Wayne Rooney, Robin van Persie.

Chelsea: Petr Cech, Ashley Cole, Ivanovic, John Terry, Garry Cahill, Obi-Mikel, Juan Mata, Eden Hazard, Ramirez, Lampard, Demba Ba.

Key Player: Javier Hernandez vs Juan Mata

Di kubu Manchester United, Javier Hernandez jadi pemain yang harus diperhatikan oleh Chelsea. Pemain Meksiko ini telah mencetak 5 gol dari 6 laga terakhir ke gawang Chelsea, lebih banyak di antara pemain Manchester United lainnya. Selain itu, Chicarito juga bersinar di ajang Piala FA ini. Dalam 3 pertandingan yang telah dijalaninya, ia telah mencetak 3 gol dan 2 assist.

Sementara itu di kubu Chelsea, Rafa Benitez akan mengandalkan Juan Mata untuk membantu timnya meraih kemenangan. Di Piala FA ini ia telah memberikan 3 assist dan mencetak 1 gol serta telah mencetak 2 gol ke gawang MU di 3 pertemuan terakhir. Mata juga jadi pemain Chelsea dengan torehan assist tertinggi. Di semua ajang kompetisi yang diikuti Chelsea, total 15 kali ia telah memberikan umpan yang akhirnya berujung pada gol.

Key Battle:

Antonio Valencia vs Ashley Cole

Saat Cristiano Ronaldo merajalela di Liga Inggris, Chelsea mempunyai Ashley Cole sebagai antidot-nya. Ronaldo nyaris selalu mati kutu jika harus berduel dengan Cole. Setelah itu, saat sisi kanan MU ditempati Valencia, Chelsea justru selalu kesulitan. Dalam sejumlah pertemuan, Cole seringkali jadi titik lemah yang berhasil dieksploitasi oleh Valencia. Valencia memulai catatan bagusnya saat menghadapi Cole di Communty Shield 2010. Saat itu United unggul 3-1 dengan Cole setidaknya bertanggungjawab atas 2 gol pertama MU yang prosesnya selalu melibatkan Valencia.

Jangan heran jika Valencia akan diturunkan oleh Ferguson kali ini. Kebetulan Valencia hanya bermain kurang dari 10 menit di laga melawan Real Madrid kemarin. Dia punya peluang besar untuk memberi andil pada hasil akhir jika Benitez tetap menurunkan Ashley Cole.

Michael Carrick vs Juan Mata

Juan Mata di musim ini benar-benar jadi pemain kunci Chelsea. Khusus laga ini, dia bukan hanya berstatus sebagai penyumbang assist terbanyak bagi Chelsea [15 assist] di semua ajang, tapi juga mematikan saat menghadapi United [mencetak 2 gol dari 3 pertemuan terakhir]. Artinya, Mata bisa membunuh dengan gol, bisa juga melalui umpannya.

Sebagai satu-satunya pemain Britania Raya yang belakangan kerap disebut sebagai seorang deep-lying playmaker, Michael Carrick punya tugas besar di laga ini. Carrick bukan hanya dibebani tugas mengalirkan bola dengan lancar ke depan, tapi juga memastikan lini kedua Chelsea [terutama melalui Mata] tidak mendapat space yang memadai untuk membantu Demba Ba/Torres.

Area Gol

Jika dilihat dari area serangan saat MU kebobolan di liga, maka Chelsea bisa menjebol gawang dari poros tengah lapangan. Hal ini dikarenakan gawang MU jarang sekali bisa ditembus melalui tendangan yang berasal dari area kiri dan kanan gawang. Hal ini terlihat dari grafik kebobolan MU di bawah ini:



Dari gambar di atas terlihat bagaimana lawan-lawan MU lebih sering dijebol dengan tendangan lurus mengarah ke gawang. Hal ini dikarenakan performa Rafael dan Evra yang baik dalam musim sekarang. Mereka mampu menghalau pemain sayap lawan yang bergerak masuk ke dalam kotak penalti untuk melakukan percobaan ke arah gawang.

Chelsea sendiri sering membobol lawan dari luar kotak penalti. Dari 56 gol yang dicetak di EPL, 11 di antaranya dilakukan dari jarak jauh. Lampard maupun Demba Ba bisa mencoba cara ini untuk menghasilkan gol.

Hal ini berbeda dengan Chelsea. Dari gambar di bawah terlihat bahwa Chelsea lebih rentan kebobolan baik dari area sisi kanan-kiri gawang, atau dari tendangan jarak jauh. MU dapat memanfaatkan ini dengan menginstruksikan para pemain sayapnya untuk menguji Peter Cech dengan memotong ke dalam dan melakukan tendangan. Terutama yang mengarah ke pojok kiri bawah atau kanan bawah gawang. Dari 30 kali kebobolan, 17 di antaranya berasal dari tendangan ke area tersebut.




STAT PREVIEW









* Penulis: Vetricia Wizach. Akun twitter: @vetriciawizach @panditfootball

sumber : detik.com

Leave a Reply

Terima Kasih Telah Berkunjung

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © KUMPUL DI SINI - Dawie Heart - Powered by Blogger - Designed by Garuda Indonesia Komunitas -