- Back to Home »
- Tips Cinta »
- Cinta Tapi...”Beda”
Posted by : Unknown
Jumat, 19 April 2013
Akhir setiap cinta memang selalu ada di tangan Anda. Namun Anda perlu
tetap tahu THE REAL TRUTH agar hubungan Anda dan si dia bisa tahan
“peluru”.
Fenomena seputar perbedaan dalam jalinan asmara sudah
banyak dibahas di mana-mana, sudah sering masuk keluar telinga Anda,
tapi alasan itu tak menghentikan Cosmo untuk mencari tahu lebih banyak
tentang masalah ini. Katakan, Anda sedang tergila-gila oleh cinta. Dan
terjerat masuk di dalamnya, Anda sudah tak lagi memandang status yang ia
sandang, berapa jarak usianya dari Anda, dari mana ia berasal – karena
cinta, Anda tidak melihat itu SAMA SEKALI. Di awal kisah cinta terasa
manis seperti dongeng, sampai katakanlah hubungan Anda sudah menginjak
hitungan tahun bersama, dan sekarang, kotak Pandora sudah ada di pelupuk
mata, “Will you marry me?” kata si dia. Bukannya melonjak ringan,
justru sorot mata Anda menggambarkan keraguan tahap tinggi dari hati.
Ladies,
Cosmo tidak akan memanjakan Anda, lalu mengiming-imingi kalau semua
akan berjalan baik-baik saja. Bersihkan dulu anggapan itu dari dalam
kepala Anda. Don’t kid yourself. Karena yang namanya perbedaan
kemungkinan besar akan menggiring Anda menuju masalah. It’ll always be a
problem. Jangan kaget, artikel ini tidak bermaksud untuk menakut-nakuti
Anda. Artikel ini dimaksudkan untuk Anda buka ketika sesuatu
“menyandung” hubungan, Anda bisa meminimalisasi “drama domestik” yang
mungkin saja terjadi...nanti.
KAMI BEDA...USIA
Pertanyaan Seputar Cinta Tapi Anda Takut Untuk Mengungkapkannya. “Apakah suatu saat ini bisa menghalangi hubungan saya?”
Ya,
Anda terlalu polos dan cenderung mengada-ada jika mengira usia itu
bukanlah suatu masalah. “Semakin Anda bersikeras mengira masalah itu
tidak akan pernah muncul, Anda justru akan dibuat semakin tertekan akan
ketakutan kalau suatu saat masalah itu BISA ada,” ujar Barbara De Angels
penulis The 100 Most Asked Questions About Love, Sex and Relationships.
Seperti yang dibilang di atas, barangkali perdebatan itu tidak akan
terjadi
sekarang tapi nanti ketika ia lebih memilih untuk pergi boys night out
daripada menghabiskan waktu buat DVD marathon time bersama Anda.
Perbedaan umur yang signifikan bisa jadi batu sandungan. Maksud
siginifikan di sini, bila ia berusia 10 tahun lebih di atas atau di
bawah Anda. Ini yang akan mengetengahkan perbedaan personaliti ke
tengah-tengah jalinan asmara. Jika Anda masih terus ingin berjuang
mempertahankan
hubungan maka Anda memang harus betul-betul bisa
menerima kenyataan bahwa hubungan ini lebih memerlukan perjuangan ekstra
dibandingkan pasangan lain yang ada di sekitar Anda.
All You Need Is:
LEBIH
SABAR. FAKTA! Usia akan memerlihatkan tingkat kedewasaan seseorang.
Wajar saja, kalau usia yang terpaut jauh darinya membuat sumbu kesabaran
Anda lebih cepat memendek ketika harus berhadapan dengan sifat si dia
yang jauh lebih muda misalnya, selalu keras kepala dan yeaah, sulit
mengalah. Tapi ingat baik-baik, ini jalan yang Anda pilih yang berarti
Anda tahu benar kalau Anda berdua perlu memiliki komunikasi yang baik.
Dalam hal ini berarti, sama-sama saling memahami kalau ia tiba-
tiba
pulang pagi dari klub bersama the boys, Anda tahu ia sangat benci
diatur, Anda tak akan dihinggapi rasa gelisah berlebih ketika tangannya
bergelayut di leher wanita lain.
Ingat saja baik-baik, pria yang
usianya terpaut jauh dari Anda ini memilih Anda karena ia tidak
mendapatkan apa yang ia cari dari wanita yang sepantarnya. Jadi hapus
rasa cemas berlebihan dan kemauan Anda untuk menuntut perubahan dari
pasangan, demi alasan untuk kembali tersenyum sekarang.
RESPECT.
Sangat dimengerti karena Anda punya pengalaman hidup lima, enam, atau
sepuluh tahun lebih lama darinya, sehingga Anda jadi sering
membanjirinya saran, perintah, sampai memarahi kala ia berbuat salah.
Berhentilah bersikap seperti orangtua yang merasa seolah Anda yang
paling tahu menyelesaikan setiap masalah. Ingatlah, terikat dalam
hubungan cinta dengannya berarti posisi Anda berdua sejajar. Maka
berikan ia juga kesempatan untuk bersuara dan bertindak.
STOP
CONTROLLING. Menjadi sangat mudah untuk mengontrolnya karena Anda
cenderung memiliki anggapan, “Saya lebih tua, saya harus didengar.”
Sebelum respect terhempas jauh dari hubungan Anda berdua, maka buang
segala power untuk mengendalikan ia sesuka hati Anda. Akan ada waktu di
mana Anda butuh jauh dari jangkauannya walau hanya sesaat seperti
sekadar “me time” atau girls night out. Tapi beri ia kejelasan kalau
sometimes Anda butuh “kebebasan”. Lagipula, Anda saling cinta, dan usia
bukanlah alat yang bisa Anda pakai untuk mengintimidasinya. You love,
then you should respect.
KAMI BEDA...BUDAYA
Pertanyaan
Seputar Cinta Tapi Anda Takut Untuk Mengungkapkannya. “Keluarganya
ingin A, Keluarga saya ingin B. Apakah perbedaan ini dapat menghancurkan
kebersamaan kami?”
Well, well, memutuskan untuk menjalin cinta
dengan si dia berarti Anda siap dengan segala konsekuensi saat
berhadapan dengan keluarga. Apalagi ketika hubungan sudah beralih ke
tahap yang lebih serius, Anda akan dipertemukan dengan konflik yang
melibatkan masalah kultur. Oh, ia dari suku Batak sementara Anda Jawa.
Bahkan orangtua si dia menginginkan anak laki satu-satunya itu memiliki
kekasih sesama suku, begitu masalahnya? Ya, Cosmo mengerti jika Anda
enggan membahas ini berdua
dengan kekasih lantaran setiap kali
topik ini naik ke permukaan malah berujung pada pertengkaran. Suka atau
tidak suka, masalah ini harus dihadapi bersama. It’s scaring you namun
kesepakatan pasti akan terlihat juga.
All You Need Is:
JANGAN TERLALU KRITIS. Ada hal yang perlu Anda ingat dalam menjalani
hubungan
beda suku: Anda tidak diperbolehkan membandingkan kebiasaan dia dengan
apa yang dianut budaya Anda, apalagi bila menegur di depan keluarganya.
Tugas Anda adalah memperbaiki kesalahan yang ia buat, dan bukannya
memberikan kritikan. Kalaupun itu terpaksa harus Anda lakukan,
bicarakanlah di dalam area “dapur” Anda, bukan di depan orang banyak.
KEBERANIAN.
Kesampingkan dulu goal Anda sementara, dan bicaralah heart-to-heart
padanya soal apa yang mengganggu perasaan Anda selama ini. Ini bukan
egois, tapi sebuah manuver penting untuk mengantisipasi kemungkinan
buruk yang mungkin bisa terjadi selama hubungan berlangsung. Jika
kata-kata Anda tadi menyentuh hatinya, that’d be a good sign. Sedangkan
jika it didn’t go well, seriously, Anda telah mengumpulkan
kekuatan yang memudahkan Anda untuk move on.
PASTIKAN
SEMUA SETUJU. Sebelum mencoba masuk ke dalamnya, Anda harus terlebih
dahulu mencari tahu bagaimana respons keluarganya pada Anda. Untuk
mengetahui seberapa serius ia mengenalkan Anda pada keluarga, Anda boleh
mencari tahunya dengan bersikeras memintanya untuk ikut membantu Anda.
Jika pria tersebut ternyata masih berada di sisi Anda dan sikapnya
memenuhi semua ekspektasi, maka ia layak Anda jadikan prioritas dalam
hidup Anda.
KAMI BEDA...WARGA NEGARA
Menjalin cinta
dengan pria sebangsa saja kadang sudah cukup bikin Anda pusing kepala,
bahkan menarik urat kesabaran lantaran masalah budaya. Apa jadinya jika
pria yang sudah Anda pacari selama lima tahun dalam masa-masa long
distance itu ternyata sosok THE ONE yang Anda cari? Bak bermain game,
level perbedaan ini lebih menantang dibandingkan yang lain. “Ia suka
tiba-tiba mendaratkan bibirnya di bibir saya, tepat di tengah-tengah
acara keluarga. Melihat seisi keluarga saya shock, sementara Jonas* jadi
kebingungan sendiri,” cerita Nisya* 26 tahun pada Cosmo. Ini bukan hal
yang mudah. “Hanya bermodalkan cinta saja tidak cukup untuk membuat
hubungan Anda bisa everlasting. Anda perlu cari cara untuk menemukan
kecocokan bagi kedua pihak,” tambah Barbara. Ada beberapa area yang
perlu disesuaikan: budaya si dia pada Anda dan Anda pada budaya si dia.
Tough? It is! Atas nama cinta, Anda tak boleh keberatan
sewaktu ia
meminta Anda belajar jadi serba mandiri lantaran pria asing terbiasa
hidup sendiri. Begitu pun ia mesti berjuang walau tetap kewalahan saat
mencicipi makanan yang spicy. Ingat, Anda boleh punya keinginan tapi
jangan memaksakan keinginan itu untuk terwujud tanpa adanya proses.
KAMI BEDA... STATUS
BELUM PERNAH NIKAH VS SUDAH PERNAH
Perlu
melewati banyak liku terjal dalam hubungan ini. Mungkin setelah membaca
artikel ini Anda akan menemukan titik terang. Jika Anda bertemu dengan
seorang pria dan ternyata ia duda, Anda harus terbuka akan semua
kemungkinan. Kemungkinan ini termasuk, melihat masalah statusnya,
melihat anak dari pernikahan yang sebelumnya, dan melihat the future
itself.
All You Need Is:
Ada satu petuah dari DR. Linda
Papadopoulos dalam bukunya The Man Manual yang harus Anda ingat saat
memulai hubungan dengan pria yang pernah gagal menikah, “Anda perlu
membagi diri Anda sedikit demi sedikit sebelum hubungan mulai menjurus
serius.”
Maksud Linda di sini adalah lihat pria ini apakah ia
sosok pria yang memenuhi ekspektasi Anda? Apakah ia layak mendapatkan
perhatian dari Anda? Jika ya, barulah Anda bisa mulai bergerak mengenal
seluruh anggota keluarga tanpa ada pertentangan dari manapun.
YOU’RE IN CHARGE OF THE MONEY
Sepertinya
sekarang banyak pria yang tidak keberatan apabila pasangannya
berpenghasilan lebih besar. Mayoritas pria telah menerima peran wanita
yang ingin merambah ke luar dari “sangkar” untuk memenuhi kebutuhan
hidup yang semakin mahal.
Yeah right! Namun Tracey Cox penulis Hot
Relationships sendiri berkata jika, “Masalah ego pria juga tetap harus
diperhatikan. Mereka senang ‘memberi’ wanita barang-barang berharga.”
All You Need Is:
TONE
IT DOWN, LADIES. Dan jangan lupa untuk bersikap sedikit sensitif. Saat
ia yang mengajak pergi dinner ke restoran yang fancy, simpanlah kartu
kredit Anda baik-baik di dalam tas dan jangan pernah sekalipun tercetus
untuk membiayai semua makan malam.
Anda pun tidak boleh mendesak
si dia untuk berpenghasilan setara dengan Anda, karena ini sama halnya
dengan menginjak-injak egonya.
KAMI BEDA...AGAMA
Sempat
ada perdebatan ketika Cosmo hendak membawa isu ini untuk menjadi sebuah
artikel khusus. Rasanya tanpa perlu mencari-cari, orang yang ada di
kanan kiri Anda bisa jadi punya problema cinta beda keyakinan. Sudah
bertahun-tahun menjalin hubungan, semua hal terasa “klik”. Terkecuali
soal keyakinan. Tidak sedikit pula pasangan yang mengambil pilihan tetap
pada pendirian masing-masing, dan lebih dari hitungan jari pula yang
memiliki untuk “pindah”.
All You Need Is:
PERCAYA PADANYA.
Bagi Cosmo, urusan ini tidak cuma terpaku pada masalah a-g-a-m-a. Yang
jadi pertanyaan besar bagi Anda yang saat ini tengah menjalin hubungan
yang kompleks ini adalah, “Apakah Anda yakin 100% pada pria yang sudah
Anda pacari sembilan tahun ini adalah sosok The Right One?” Mulai dari,
apakah ia menepati janji-
janjinya? Apakah ia tidak menyepelekan
Anda? Apakah ada respect dalam hubungan Anda? Apakah senyuman Anda
selama ini lebih banyak daripada jumlah tetesan air mata? Dan yang
terpenting, apakah ia komit untuk menjadi pasangan yang lebih baik? Jika
ya, Anda memang layak untuk maju.
BERJUANG. Cosmo tahu, belum
banyak keluarga yang bisa fleksibel menerima hal ini. Ada yang menentang
keras, ada yang memberi kebebasan, ada pula yang memilih “angkat
tangan”. Menjalani cinta beda keyakinan itu hak azasi siapapun yang
tidak melibatkan unsur intimidasi di dalamnya. Kembali pada masalah
cinta, cinta itu butuh kerja keras, dan tentu saja ada air mata. Namun,
ketika Anda sudah mencoba, pasti ia
akan menemukan cara: to be
together or not to be together. And the last, semua keputusan ada di
tangan Anda. Seperti pepatah bilang, there’s always a light at the end
of the tunnel, kan?
Source : Cosmopolitan Edisi Februari 2013 Halaman 191
(vem/Cosmo/dyn)