Jumat, 19 April 2013
London - Mantan pemain Tottenham Hotspur era 1977-1987, Paul Miller, menilai The Lilywhites tak punya kemampuan finansial yang mumpuni untuk mengakhiri musim di empat besar.
Tottenham saat ini sedang bersaing dengan Arsenal, Chelsea, dan Everton untuk menempati empat besar Liga Inggris. Mereka sementara berada di peringkat lima klasemen dengan nilai 58, tertinggal dua angka dari Arsenal dan tiga poin dari Chelsea di urutan tiga.
Miller berpendapat bahwa mengakhiri musim di tangga kelima klasemen adalah pencapaian yang wajar mengingat kemampuan finansial mereka. Ia justru menilai saat ini Tottenham terlalu memaksakan kemampuan.
"Kita harus ingat bahwa yang kita bicarakan adalah Tottenham. Mereka memaksakan diri jauh melebihi kemampuan. Manchester United punya tiga kali pendapatan kami. Arsenal dua setengah kali pendapatan kami dan Manchester City dan Chelsea dua kali lipat," ungkap Miller seperti dikutip Sportsmole.
"Saat ini semuanya tentang uang. Ini tentang gaji dan membeli para pemain dan Spurs mencoba jauh melampaui rata-rata mereka. Melihat keadaan Liga Primer, Spurs tidak seharusnya mengakhiri musim lebih tinggi dari peringkat lima karena kemampuan finansial mereka tidak mendukung itu, tapi mereka pernah melakukannya.
"Terlepas dari tiga tim teratas, setiap tim lainnya termasuk Arsenal jika mereka tak bermain dengan kekuatan penuh, semuanya bersusah payah," imbuhnya.
Musim lalu Spurs berhasil finis di peringkat keempat di bawah City, MU, dan Arsenal. Akan tetapi mereka tidak bisa mengikuti Liga Champions karena jatah keempat dari Inggris diperuntukkan Chelsea yang berstatus sebagai juara bertahan.
Tottenham juga menembus posisi empat besar di musim 2009/2010, dan itu pencapaian terbaik dalam sejarah mereka di Premier League, dan untuk pertama kalinya tampil di Liga Champions. (detik.com)
Tottenham saat ini sedang bersaing dengan Arsenal, Chelsea, dan Everton untuk menempati empat besar Liga Inggris. Mereka sementara berada di peringkat lima klasemen dengan nilai 58, tertinggal dua angka dari Arsenal dan tiga poin dari Chelsea di urutan tiga.
Miller berpendapat bahwa mengakhiri musim di tangga kelima klasemen adalah pencapaian yang wajar mengingat kemampuan finansial mereka. Ia justru menilai saat ini Tottenham terlalu memaksakan kemampuan.
"Kita harus ingat bahwa yang kita bicarakan adalah Tottenham. Mereka memaksakan diri jauh melebihi kemampuan. Manchester United punya tiga kali pendapatan kami. Arsenal dua setengah kali pendapatan kami dan Manchester City dan Chelsea dua kali lipat," ungkap Miller seperti dikutip Sportsmole.
"Saat ini semuanya tentang uang. Ini tentang gaji dan membeli para pemain dan Spurs mencoba jauh melampaui rata-rata mereka. Melihat keadaan Liga Primer, Spurs tidak seharusnya mengakhiri musim lebih tinggi dari peringkat lima karena kemampuan finansial mereka tidak mendukung itu, tapi mereka pernah melakukannya.
"Terlepas dari tiga tim teratas, setiap tim lainnya termasuk Arsenal jika mereka tak bermain dengan kekuatan penuh, semuanya bersusah payah," imbuhnya.
Musim lalu Spurs berhasil finis di peringkat keempat di bawah City, MU, dan Arsenal. Akan tetapi mereka tidak bisa mengikuti Liga Champions karena jatah keempat dari Inggris diperuntukkan Chelsea yang berstatus sebagai juara bertahan.
Tottenham juga menembus posisi empat besar di musim 2009/2010, dan itu pencapaian terbaik dalam sejarah mereka di Premier League, dan untuk pertama kalinya tampil di Liga Champions. (detik.com)
