- Back to Home »
- Berita Populer »
- Jerman Akan Kembali Menginvasi Wembley
Posted by : Unknown
Kamis, 02 Mei 2013
Jakarta - Inggris menganggap Jerman rival
terbesarnya di kancah sepakbola. Tiga minggu dari sekarang orang Jerman
akan menyerbu Stadion Wembley dan menggelar berpesta di kota London.
Rivalitas Jerman-Inggris sudah lahir bahkan sebelum abad ke-20. Empat pertemuan pertama mereka terjadi di tahun 1899, dan semuanya dimenangi oleh Jerman.
Kontroversi "abadi" final Piala Dunia 1966 di Wembley, tentang sebuah gol Inggris yang belum melewati garis gawang, rivalitas tersebut menjadi fenomena. Kemudian, setiap kali bertanding, pers masing-masing negara selalu membuatnya lebih "wah" dan sangat detil.
Sebenarnya, sebagian besar orang Jerman lebih menganggap Belanda sebagai rival tradisional mereka -- ketimbang Inggris. Namun, buat Inggris Jerman adalah musuh terbesarnya, bahkan melebihi rivalitas sengit mereka pula dengan Argentina dan Skotlandia.
Faktanya, sejak final Piala Dunia 1966 Inggris nyaris tak bisa mengalahkan Jerman di turnamen-turnamen besar, dan bahkan kerap disingkirkan oleh lawannya itu. Dari lima perjumpaan mereka di Piala Dunia maupun Piala Eropa, Inggris kalah lima kali dan cuma menang satu kali -- 1-0 di babak grup Euro 2000, ketika mereka sama-sama tidak lolos ke putaran kedua.
Dari lima kekalahan tersebut, Inggris dihentikan Jerman di babak semifinal: di Piala Dunia 1990 dan Piala Eropa 1996. Di momen yang kedua, Jerman menaklukkan The Three Lions di kandangnya sendiri, di markas angker mereka, Wembley, dengan adu penalti.
Terakhir, Inggris juga dipulangkan lebih cepat oleh Jerman di Piala Dunia 2010. Di babak 16 besar, diwarnai kontroversi tidak disahkannya gol Frank Lampard walaupun sudah melewati garis gawang, Jerman menang 4-1.
Maka ketika Chelsea menjadi juara Liga Champions musim lalu, sebagian menganggapnya sebagai kemenangan Inggris atas Jerman. Sebab apa? Chelsea memenangi laga finalnya melawan klub Jerman, Bayern Munich, di stadionnya sendiri: Allianz Arena.
"Ironisnya", Inggris akan menjadi tuan rumah untuk rival besarnya itu pada 25 Mei mendatang. Wembley akan menjadi tempat berlangsungnya duel sesama tim Jerman, Dortmund dan Bayern, di final Liga Champions musim ini. Artinya, siapapun yang menang, fans Jerman akan berpesta di stadion berkapasitas 90 ribu penonton itu.
Ini adalah kali kedua dalam tiga tahun Wembley dipercaya UEFA menjadi tempat final Liga Champions. Sebelumnya, stadion itu menghajat duel Barcelona-Manchester United (2011), yang dimenangi Barca dengan skor 3-1. Federasi sepakbola Inggris (FA) kemudian mengajukan diri lagi pada UEFA untuk memfinalkan lagi Liga Champions musim ini di Wembley, sebagai bagian dari perayaan 150 tahun berdirinya FA.
(detik.com)
Rivalitas Jerman-Inggris sudah lahir bahkan sebelum abad ke-20. Empat pertemuan pertama mereka terjadi di tahun 1899, dan semuanya dimenangi oleh Jerman.
Kontroversi "abadi" final Piala Dunia 1966 di Wembley, tentang sebuah gol Inggris yang belum melewati garis gawang, rivalitas tersebut menjadi fenomena. Kemudian, setiap kali bertanding, pers masing-masing negara selalu membuatnya lebih "wah" dan sangat detil.
Sebenarnya, sebagian besar orang Jerman lebih menganggap Belanda sebagai rival tradisional mereka -- ketimbang Inggris. Namun, buat Inggris Jerman adalah musuh terbesarnya, bahkan melebihi rivalitas sengit mereka pula dengan Argentina dan Skotlandia.
Faktanya, sejak final Piala Dunia 1966 Inggris nyaris tak bisa mengalahkan Jerman di turnamen-turnamen besar, dan bahkan kerap disingkirkan oleh lawannya itu. Dari lima perjumpaan mereka di Piala Dunia maupun Piala Eropa, Inggris kalah lima kali dan cuma menang satu kali -- 1-0 di babak grup Euro 2000, ketika mereka sama-sama tidak lolos ke putaran kedua.
Dari lima kekalahan tersebut, Inggris dihentikan Jerman di babak semifinal: di Piala Dunia 1990 dan Piala Eropa 1996. Di momen yang kedua, Jerman menaklukkan The Three Lions di kandangnya sendiri, di markas angker mereka, Wembley, dengan adu penalti.
Terakhir, Inggris juga dipulangkan lebih cepat oleh Jerman di Piala Dunia 2010. Di babak 16 besar, diwarnai kontroversi tidak disahkannya gol Frank Lampard walaupun sudah melewati garis gawang, Jerman menang 4-1.
Maka ketika Chelsea menjadi juara Liga Champions musim lalu, sebagian menganggapnya sebagai kemenangan Inggris atas Jerman. Sebab apa? Chelsea memenangi laga finalnya melawan klub Jerman, Bayern Munich, di stadionnya sendiri: Allianz Arena.
"Ironisnya", Inggris akan menjadi tuan rumah untuk rival besarnya itu pada 25 Mei mendatang. Wembley akan menjadi tempat berlangsungnya duel sesama tim Jerman, Dortmund dan Bayern, di final Liga Champions musim ini. Artinya, siapapun yang menang, fans Jerman akan berpesta di stadion berkapasitas 90 ribu penonton itu.
Ini adalah kali kedua dalam tiga tahun Wembley dipercaya UEFA menjadi tempat final Liga Champions. Sebelumnya, stadion itu menghajat duel Barcelona-Manchester United (2011), yang dimenangi Barca dengan skor 3-1. Federasi sepakbola Inggris (FA) kemudian mengajukan diri lagi pada UEFA untuk memfinalkan lagi Liga Champions musim ini di Wembley, sebagai bagian dari perayaan 150 tahun berdirinya FA.
(detik.com)