Share Up To 110 % - 10% Affiliate Program
Posted by : Unknown Sabtu, 04 Mei 2013

 
Barcelona - Joan Laporta kembali melontarkan kritik keras kepada rezim kepemimpinan Sandro Rosell, yang dinilai sudah membawa Barcelona ke titik terendahnya musim ini.

Laporta adalah presiden klub sedari 2003 hingga 2010 sebelum akhirnya digantikan Rosell saat pemilihan tiga tahun silam. Laporta bisa dibilang adalah sosok yang sukses membuat Barca hingga seperti sekarang.

Rezim Rosell sendiri memang masih berlangsung hingga 2016 mendatang dan diprediksi Laporta akan kembali ikut dalam pemilihan, demikian halnya dengan Rosell. Dua orang yang pernah bekerja sama sebagai presiden dan wakil presiden ini akan bertarung.

Beberapa waktu lalu Laporta pernah mengkritik kepemimpinan Rosell dan pasca Barca tersingkir memalukan dari Liga Champions (kalah agregat 0-7 dari Bayern Munich), Laporta kembali menyerang Rosell.

"Terkadang saya berpikir serius mengenai kemungkinan masuk dalam pemilihan (presiden Barcelona) lagi, tapi saya belum memutuskan. Saya harus menghormati ini dalam level keluarga serta profesionalisme," ujar Laporta di Football Espana.

"Keputusan pertamanya (Rosell) adalah mencoret Johan Cruyff sebagai presiden kehormatan klub dan lalu mengancam saya dan eks petinggi lainnya sebesar 47 juga euro karena gagal menangani Barca dengan baik," sambung pria 50 tahun yang berprofesi sebagai pengacara itu.

"Ketika para pemain mengatakan hal-hal seperti itu (sebagaimaan Gerard Pique akhir pekan ini soal absennya Messi), ini karena segalanya berjalan pasif, ada sesuatu yang tak berjalan, ada keputusan yang tidak diambil atau tidak bekerja sama sekali."

"Mereka seperti sudah menghancurkan segala hal yang sudah kami lakukan dengan susah payah. Secara sadar mereka ingin membalas dendam dan penuh kebencian. Saya khawatir ada beberapa orang yang ingin coba mengacaukan dan tanpa malu mereka membiarkan diri mereka menghancurkan reputasi dan sejarah klub ini,"

Lebih lanjut Laporta menyebut salah satu kesalahan rezim Rosell adalah menunjuk Tito Vilanova menggantikan Pep Guardiola awal musim ini.

"Dia menjadi solusi dari kepanikan karena mencari suksesor Pep. Mereka terburu-buru. Tito adalah pelatih bagus dengan pengetahuan yang hebat, murid Pep yang hebat, tapi dia butuh waktu untuk beradaptasi untuk tahu apa yang sedang ia lakukan saat ini," kata Laporta lagi.

"Dan sayangnya ia kembali dinaungi ketidakberuntungan saat kembali jatuh sakit. Jordi Roura menjadi pengganti sementara saat ia menjalani pengobatan kanker? Keputusan yang sulit tapi memang harus diambil."

"Apa yang bikin saya terkejut adalah tidak adanya keputusan yang diambil di momen penting musim ini saat kami ada di Liga Champions, karena hanya melindungi kepentingan ekonomi dari Tito. Tito seharusnya menunggu sampai ia sembuh total karena akan sulit baginya memimpin klub dalam situasi seperti ini," demikian dia.


(detik.com)

Leave a Reply

Terima Kasih Telah Berkunjung

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © KUMPUL DI SINI - Dawie Heart - Powered by Blogger - Designed by Garuda Indonesia Komunitas -