- Back to Home »
- Biografi Ulama »
- [Review] 'SANG KIAI', Sepercik Kisah Pendiri NU
Posted by : Unknown
Kamis, 30 Mei 2013
SANG KIAI
merupakan proyek ambisius Rapi Film yang mengangkat kisah KH Hasyim
Asy'ari, pendiri Nahdlatul Ulama. Film dibuka pada tahun 1942 saat
pimpinan pesantren Tebu Ireng itu ditangkap oleh komandan Kempitei
karena menolak melakukan Sekerei–upacara menghormati matahari.
Film kemudian diakhiri dengan meninggalnya Hadratus Syeikh tersebut pada
25 Juli 1947 di usia 72 tahun.
Dalam rentang waktu antara tahun 1942 sampai 1947 itulah banyak konflik yang disuguhkan oleh Rako Prijanto dengan
naskah garapan Anggoro Saronto. Di mulai dari KH Hasyim Asy'ari yang
diangkat menjadi ketua Masyumi (Majelis Syuro Muslimin Indonesia),
hingga dikeluarkannya Resolusi Jihad untuk menjawab permintaan Presiden
Soekarno pada 14 September 1945 yang berlanjut dengan pertempuran yang
kemudian kita kenal dengan Hari Pahlawan pada 10 November.
Bagi yang menyukai sejarah, film ini sangat layak di tonton. Rako
sebagai sutradara benar-benar menghidupkan Indonesia pada masa itu.
Settingnya sangat kuat, dibarengi dengan properti yang detail dan visual
memanjakan mata. Hanya dalam dua jam, kita berhasil dibawa melihat
kejamnya Jepang serta pemikiran figur yang sangat disegani oleh para
Kiai se-Jawa Madura tersebut.
Untuk
menambah sempalan drama, penulis naskah memasukkan sosok fiktif bernama
Harun yang diplot sebagai penembak Brigadir Mallaby. Adegan ini cukup
unik untuk dikaji lebih dalam mengingat penembak Mallaby masih menjadi
pertanyaan hingga kini. Uniknya pada tahun 1986 Buana Minggu edisi 22
September memuat pengakuan seseorang TKR Sambongan asal Madura yang
berkata telah menembak perwira sekutu itu di depan gedung Internatio.
Sayang pada pertengahan durasi film terasa sangat draggy. Namun menjelang klimaks hingga penyelesaian, SANG KIAI mampu tersaji cukup baik. Hal tersebut didukung oleh ensemble cast yang juara. Dari Ikranegara yang sukses menghidupkan kembali maha guru tersebut, Christine Hakim, Agus Kuncoro, Dimas Shimada sampai Adipati Dolken.
SANG KIAI akan menjadi salah satu catatan penting 20 tahun mendatang. Dan mungkin bakal memancing filmmaker dalam negeri untuk membuat biopik tokoh-tokoh besar lain yang tampaknya sekarang sedang musim–selain adaptasi novel best seller, tentunya. (kapanlagi.com)