- Back to Home »
- Berita Populer »
- Indonesia Tuan Rumah IASL ke-19
Posted by : Unknown
Kamis, 20 Juni 2013
Jakarta - Indonesia akan menjadi tuang rumah konres
International Association of Sports Law (IASL) ke-19. Kongres kali ini
bertujuan untuk mencegah aksi terorisme dalam olahraga.
IASL merupakan lembaga internasional yang berbasis di Yunani, organisasi ini selalu mengembangkan pemikiran tentang hukum-hukum olahraga. Indonesia pun dipercaya menjadi tuan rumah kongres yang bakal diselenggarakan di Bali tahun ini.
Untuk membahas kongres tersebut, Direktur Indonesia Lex Sportiba Instituta, Hinca Panjaitan akan mendiskusikan langkah-langlah terbaik untuk mencegah terorisme dalam olahraga bersama Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suyo, Ketua Umum KOI, Rita Subowo, Ketua Komisi X DPR RI Agus Hermanto, Ketua Umum KONI Tono Suratman, Wakapolri Nanan Soekarna, Presiden of IASL Dimitrios Panagitopoulos dan sekertarisnya, Olga Chevchenco.
Hinca akan berdiskusi bersama mereka di Hotel Atlet Century Jakarta, Jumat (28/6/2013. Pria yang menjabat sebagai Ketua Komisi Disiplin PSSI itu juga mengatakan tema pertemuannya yakni Sports Tourism, Sports Law dan Terrorism.
"Nanti saya akan berdiskusi dengan mereka. Bertukar pikiran untuk kongres IASL di Bali. Kami ingin mencari langkah untuk menjauhkan terorisme dari dunia olahraga," ucap Hinca saat konfrensi pers di Kantor PSSI, Rabu (19/6/2013) malam.
Honca menjelaskan, saat ini Sport Tourism menjadi sarana populer untuk menggenjot perekonomian sekaligus memenuhi hasrat para penggemar olahraga. Namun penyelengaraannya harus diikuti dengan pengamanan agar tidak terjadi hal buruk.
"Anda masih ingat kejadian bom di Hotel Ritz Carlton yang menyebabkan Manchester United gagal ke Indonesia? Dan yang baru terjadi adalah aksi terorisme saat lari marathon di Boston? Kami tak mau kejadian itu terulang. Kini harus terjadi pemecahannya," jelas Hinca.
"Kita harus mengantisipasi dan mencegah sedini mungkin kejadian seperti itu. Harus dengan kerja sama dan berbagai cara untuk berperang melawan terorisme. Untuk itulah perlu diadakan diskusi sebelum mengadakan kongres IASL," tukas dia. (inilah.com)
IASL merupakan lembaga internasional yang berbasis di Yunani, organisasi ini selalu mengembangkan pemikiran tentang hukum-hukum olahraga. Indonesia pun dipercaya menjadi tuan rumah kongres yang bakal diselenggarakan di Bali tahun ini.
Untuk membahas kongres tersebut, Direktur Indonesia Lex Sportiba Instituta, Hinca Panjaitan akan mendiskusikan langkah-langlah terbaik untuk mencegah terorisme dalam olahraga bersama Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suyo, Ketua Umum KOI, Rita Subowo, Ketua Komisi X DPR RI Agus Hermanto, Ketua Umum KONI Tono Suratman, Wakapolri Nanan Soekarna, Presiden of IASL Dimitrios Panagitopoulos dan sekertarisnya, Olga Chevchenco.
Hinca akan berdiskusi bersama mereka di Hotel Atlet Century Jakarta, Jumat (28/6/2013. Pria yang menjabat sebagai Ketua Komisi Disiplin PSSI itu juga mengatakan tema pertemuannya yakni Sports Tourism, Sports Law dan Terrorism.
"Nanti saya akan berdiskusi dengan mereka. Bertukar pikiran untuk kongres IASL di Bali. Kami ingin mencari langkah untuk menjauhkan terorisme dari dunia olahraga," ucap Hinca saat konfrensi pers di Kantor PSSI, Rabu (19/6/2013) malam.
Honca menjelaskan, saat ini Sport Tourism menjadi sarana populer untuk menggenjot perekonomian sekaligus memenuhi hasrat para penggemar olahraga. Namun penyelengaraannya harus diikuti dengan pengamanan agar tidak terjadi hal buruk.
"Anda masih ingat kejadian bom di Hotel Ritz Carlton yang menyebabkan Manchester United gagal ke Indonesia? Dan yang baru terjadi adalah aksi terorisme saat lari marathon di Boston? Kami tak mau kejadian itu terulang. Kini harus terjadi pemecahannya," jelas Hinca.
"Kita harus mengantisipasi dan mencegah sedini mungkin kejadian seperti itu. Harus dengan kerja sama dan berbagai cara untuk berperang melawan terorisme. Untuk itulah perlu diadakan diskusi sebelum mengadakan kongres IASL," tukas dia. (inilah.com)