Share Up To 110 % - 10% Affiliate Program
Posted by : Unknown Selasa, 04 Juni 2013



JAKARTA – Indonesia seakan jadi negara kedua bagi Jacksen F Tiago. Sejak tahun 1994, pelatih kelahiran Rio de Jeneiro ini menginjakan kaki di Tanah Air. Saat dirinya ditunjuk PSSI sebagai pelatih kepala tim nasional (timnas) Indonesia, sang ibunda pun sampai menitikan air mata bahagia.

“Kami akan berjuang dengan Garuda di dada,” ujar Jacksen, saat menjalani jumpa pers perdana timnas Garuda jelang menjamu timnas Belanda di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, 7 Juni mendatang.

Walau berdarah Brasil, cinta Jacksen kepada Indonesia mungkin lebih besar dari warga negara Indonesia sendiri. Kecintaan Jacksen terhadap Indonesia memang cukup mendasar, karena karier sepak bola serta buah cintanya lahir di Indonesia.

“Cinta, kebahagian begitu besar, dan anak saya lahir disini,” tutur pelatih yang mengawali karier sepak bola di Indonesia bersama Petrokimia Putra tersebut.

Tidak akan mudah memang, langkah Jacksen dalam membangun timnas Garuda kembali mengepakan sayap. Jacksen dituntut bisa memperbaiki langkah timnas Indonesia diajang Piala Asia 2015. Laga kontra China, 15 Oktober mendatang, akan diawali dengan hadirnya timnas Belanda dan beberapa tim kuat Premier League seperti Arsenal, Liverpool, dan Chelsea.

“Saya punya cita-cita bersar bersama timnas Indonesia. Saya pun yakin bisa memberikan yang terbaik. Yang pasti, saya akan maksimalkan kesempatan ini dengan sebaik mungkin,” papar pelatih yang membawa Persebaya Surabaya dan Persipura Jayapura menjadi yang terbaik di Indonesia.

Jacksen pun memiliki modal untuk mewujudkan mimpinya. Dianggap menjadi salah satu pelatih asing yang sukses di Tanah Air, menyukai permainan tim yang seimbang menjadi modal. Dimana tim yang diramunya, wajib tampil seimbang dalam bertahan maupun melakukan menyerang.

“Saya suka tim yang punya keseimbangan bagus. Keseimbangan dalam menyerang dan bertahan. Saya melihat, kedua hal itulah yang menyatukan sebuah tim dalam menggapai keberhasilan,” jelas Jacksen, yang saat ini telah menginjak usia 44 tahun pada 28 Mei lalu.

Apapun itu, Jacksen tentu pantas mendapatkan dukungan. Keberanian meninggalkan beberapa pemain senior langganan timnas seperti Firman Utina, Ponaryo Astaman, dan Hamka Hamzah jadi awal ingin adanya perubahan di tubuh timnas Garuda. Jacksen, bawalah timnas kami kembali terbang tinggi. (okezone.com)

Leave a Reply

Terima Kasih Telah Berkunjung

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © KUMPUL DI SINI - Dawie Heart - Powered by Blogger - Designed by Garuda Indonesia Komunitas -