- Back to Home »
- Tips Cinta »
- Fakta di Balik Haru Dan Sedihnya Perpisahan
Posted by : Unknown
Senin, 15 Juli 2013
Perpisahan, sebuah momen yang terkadang begitu berat untuk dijalani.
Bahkan, seringkali membuat kita butuh bertahun-tahun lamanya untuk
menghapuskan kesedihan akan sebuah perpisahan, dengan siapapun itu.
Perpisahan,
kadang hanya mengalirkan air mata dan kenangan. Sesekali juga
membuahkan senyum haru dan rasa rindu. Ya, karena ada beberapa hal yang
sebenarnya membuat kita berharap dalam sebuah perpisahan.
Harapan-harapan itu, tertuang dalam fakta-fakta perpisahan berikut ini.
Banyak Orang Merasa Canggung Saat Berpamitan
Coba
perhatikan setiap kali Anda ada di penghujung waktu dan hendak
berpamitan. Seringkali ada rasa yang menggantung atau ada sungkan yang
menahan. Secara tak sadar, semua orang agak berat dengan sebuah
perpisahan. Biasanya hal ini terjadi pada perpisahan yang tak tentu
kapan akan kembali lagi atau bahkan tak akan pernah kembali.
Banyak Orang Butuh Lebih Dari Kata 'Sampai Jumpa' Untuk Berpamitan
Dalam
keadaan yang hangat bersama teman-teman, dengan pacar, dengan keluarga,
seringkali seseorang menghabiskan waktu lebih dari 2 menit untuk
berpamitan. Hal ini karena kata 'sampai jumpa' tidak pernah cukup untuk
bisa berpamitan dari mereka. Masih ada rutinitas bersalaman, berpelukan,
bahkan bicara panjang lebar sebelum kalimat perpisahan itu muncul.
Karena Kita Tak Tahu Kalau Perpisahan Itu Benar-Benar Untuk Terakhir Kalinya
Memang
tak ada salahnya menikmati setiap momen, bahkan dengan orang yang tak
Anda sukai sekalipun. Mungkin awalnya Anda benci padanya, namun suatu
saat Anda akan menyadari bahwa Anda lebih benci bila berpisah dan tak
bisa melihatnya lagi. Pemisah yang menyiksa di dunia ini ada tiga, yaitu
jarak, waktu dan kematian.
Tak Ada Yang Ingin Berpisah Dengan Kenangan Buruk
Banyak
orang yang tak ingin berpisah dengan meninggalkan kesan yang buruk.
Mengapa? Karena sekali hal itu terjadi, maka kita akan merasakan
ganjalan, trauma dan penyesalan yang tak sembuh dalam hitungan jam,
bahkan hari.
Kapan Kita Akan Bertemu Lagi?
Mengapa
'sampai jumpa' lebih baik dikatakan daripada 'selamat tinggal'? Karena
ungkapan kedua lebih menyakitkan untuk diucapkan saat perpisahan. Namun,
siapa yang tahu apa yang bisa terjadi di hari esok? Hal inilah yang
bisa membuat kita lebih mengikhlaskan perpisahan. Masih ada harapan dan
hari esok.
Perpisahan Dapat Menjadi Akhir Atau Berlanjut, Namun Semuanya Tetap Menguatkan
Perpisahan
seringkali dianggap menjadi akhir dari sebuah hubungan. Bila Tuhan
mengijinkan, kita mungkin bisa bertemu lagi dengan orang tersebut. Namun
yang paling penting adalah, bahwa keduanya bisa membuat kita menjadi
sosok yang lebih tangguh. Bila Anda tak percaya, coba ingatlah
perpisahan Anda dengan seseorang di masa lalu dan lihatlah bagaimana
Anda bisa bertahan di sini, hari ini.
Perpisahan, bagaimanapun
bentuknya sudah menjadi sebuah suratan. Bila diijinkan maka akan kembali
lagi, bila tidak maka ikhlaskan pergi. (vemale.com)