- Back to Home »
- Idul Fitri 2013 »
- Makna Idul Fitri
Posted by : Unknown
Rabu, 31 Juli 2013
Idul Fitri merupakan hari yang disongsong dan dinanti oleh begitu banyak
manusia, khususnya yang beragama Islam dan terlebih yang menunaikan
puasa bulan Ramadan. Segala persiapan dilakukan dan fasilitas disediakan
untuk mensiarkan hari yang jatuh pada tanggal 1 syawal itu. Apa
sebenarnya makna di balik mobilisasi yang begitu masif dan meriah itu?
Makna asalnya dari kata “’Ied” yaitu hari raya dan “fitri” artinya berbuka puasa atau Lebaran. Ia adalah hari berbuka secara massal setelah sebulan kaum muslimin menjalani puasa. Rasa bahagia saat berbuka di waktu maghrib selama sebulan seakan dirapel pada tanggal 1 syawal di hari raya Lebaran. Kegembiraan itu bagai kado Ilahi bagi para shaimin/shaimat karena selesai menunaikan kewajiban puasa sebulan, dan kelak di hari pertemuan denganNya akan diberikan kado “rapel kebahagiaan” menjalankan puasa sepanjang usia ditambah bonus Ilahi lainnya. Demikian isi hadits Nabi menegaskan.
Ekspresi dan tampilan Idul Fitri sebagai ”Iduna Ahlil Islam” kata Nabi “Hari Raya kami penganut Islam”. Sebagai “yaumu aklin wa syurbin wa bahjatin” yakni hari makan-minum dan bersuka cita. Sehingga diharamkan berpuasa pada hari ini dan diwajibkan kepada seluruh ahlul Islam memastikan tidak ada seorang anak muslim pun yang tidak ikut berlebaran. Demi kebesaran hari ini maka harus terbebas dari pengemis. Untuk itu secara khusus zakatul fitri diwajibkan.
Dengan menjalankan puasa Ramadan secara benar ada jaminan dibersihkan dari dosa vertikal dan dengan silaturahim saling memaafkan/membebaskan maka sesama muslim akan terbebas dari dosa horizontal. Dengan begitu Idul Fitri juga bermakna kembali kepada kesucian terbebas dari dosa perdosa. Kembali seperti bersihnya seorang bayi yang dlahirkan dalam fithrah, tidak membawa beban dosa apapun. Dalam kondisi fithri maka setiap insan siap untuk menerima agama Allah yang fithri, yaitu agama Islam dan agama tauhid.
Sebagaimana dinyatakan dalam Al Quran Surah Al Rum ayat 30: Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada Agama Allah, firah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. Itulah agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
Itulah makna Idul Fithri. Semoga kita raih semuanya, setidaknya jangan terlewatkan semuanya.
Semoga Allah menerima ibadah kita.
Makna asalnya dari kata “’Ied” yaitu hari raya dan “fitri” artinya berbuka puasa atau Lebaran. Ia adalah hari berbuka secara massal setelah sebulan kaum muslimin menjalani puasa. Rasa bahagia saat berbuka di waktu maghrib selama sebulan seakan dirapel pada tanggal 1 syawal di hari raya Lebaran. Kegembiraan itu bagai kado Ilahi bagi para shaimin/shaimat karena selesai menunaikan kewajiban puasa sebulan, dan kelak di hari pertemuan denganNya akan diberikan kado “rapel kebahagiaan” menjalankan puasa sepanjang usia ditambah bonus Ilahi lainnya. Demikian isi hadits Nabi menegaskan.
Ekspresi dan tampilan Idul Fitri sebagai ”Iduna Ahlil Islam” kata Nabi “Hari Raya kami penganut Islam”. Sebagai “yaumu aklin wa syurbin wa bahjatin” yakni hari makan-minum dan bersuka cita. Sehingga diharamkan berpuasa pada hari ini dan diwajibkan kepada seluruh ahlul Islam memastikan tidak ada seorang anak muslim pun yang tidak ikut berlebaran. Demi kebesaran hari ini maka harus terbebas dari pengemis. Untuk itu secara khusus zakatul fitri diwajibkan.
Dengan menjalankan puasa Ramadan secara benar ada jaminan dibersihkan dari dosa vertikal dan dengan silaturahim saling memaafkan/membebaskan maka sesama muslim akan terbebas dari dosa horizontal. Dengan begitu Idul Fitri juga bermakna kembali kepada kesucian terbebas dari dosa perdosa. Kembali seperti bersihnya seorang bayi yang dlahirkan dalam fithrah, tidak membawa beban dosa apapun. Dalam kondisi fithri maka setiap insan siap untuk menerima agama Allah yang fithri, yaitu agama Islam dan agama tauhid.
Sebagaimana dinyatakan dalam Al Quran Surah Al Rum ayat 30: Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada Agama Allah, firah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. Itulah agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
Itulah makna Idul Fithri. Semoga kita raih semuanya, setidaknya jangan terlewatkan semuanya.
Semoga Allah menerima ibadah kita.
(okezone.com)