- Back to Home »
- Kabar Artis »
- Mengenang Konser Metallica 20 Tahun Lalu di Lebak Bulus
Posted by : Unknown
Jumat, 05 Juli 2013
JAKARTA - Metallica melalui akun resminya di Twitter
mengumumkan akan konser di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta,
pada 25 Agustus 2013. Berikut, tiket juga bisa dibeli penggemar pada 8
Juli melalui online dan outlet.
Ini akan menjadi kunjungan band metal asal Amerika Serikat untuk kedua kalinya di Indonesia setelah pada kunjungan perdananya pada April 1993 yang diwarnai kerusuhan.
Entah apakah kita masih ingat atau bahkan kita belum banyak mengetahui bagaimana pada tahun 1993 silam konser Metallica diwarnai kerusuhan.
Konser Metallica pada saat itu dihelat di stadion Lebak Bulus, Jakarta pada 10 dan 11 April 1993 silam. Yang menarik adalah saat itu posisi host diisi oleh Miing Bagito yang saat ini menjadi anggota DPR. Dengan harga tiket antara Rp30.000 hingga Rp150.000 tentu harga yang cukup mahal pada saat itu di mana Indonesia masih kategori negara miskin saat dikuasai rezim Soeharto.
Pada saat itu konser bertajuk Nowhere Else to Roam dipromotori oleh Setiawan Djody lewat bendera AIRO Production, yang mana pada saat itu Metallica sangat digilai kaum headbangers Indonesia pasca Black Album milik James Hitzfeld dkk yang sukses di masanya.
Kerusuhan
Kronologi kejadian bermula ketika bis yang ditumpangin sama anggota Metallica nyasar masuk pintu utama, di mana di situ sudah kumpul ratusan bahkan ribuan fans. Alhasil digedor-gedorlah bis itu, bahkan sampai ada yang naik ke atasnya. Untuk menjaga ketertiban, ABRI maupun satpol PP bertindak over-reacting. Alhasil fans asli maupun gadungan kocar-kacir.
Dari kondisi tersebut, tentu James Hitzfeld, Kirk Hammet, Jason Newsted, dan Lars Ulrich waswas. Lalu benar saja, ketika konser berlangsung, para penonton tanpa tiket memaksa masuk stadion walau dijaga aparat keamanan, api pun terlihat menyala di luar stadion dan amuk massa menghancurkan lapak pedagang di sekitar area konser.
Pertunjukan itu akhirnya benar-benar menjadi sejarah, dalam arti positif maupun negatif. Puluhan ribu crowd bersenang-senang di dalam arena, sementara di luar stadion timbul kerusuhan dan amuk massa. Sejak itu pemerintah mulai trauma pada band rock dan melarang segala jenis pertunjukan musik keras.
Kini, setelah 20 tahun Metallica sepertinya tidak kapok datang ke Indonesia, 25 Agustus mendatang akan menjadi pembuktian. Nyali Metallica akan teruji jika benar melangsungkan konser di Indonesia.
Ini akan menjadi kunjungan band metal asal Amerika Serikat untuk kedua kalinya di Indonesia setelah pada kunjungan perdananya pada April 1993 yang diwarnai kerusuhan.
Entah apakah kita masih ingat atau bahkan kita belum banyak mengetahui bagaimana pada tahun 1993 silam konser Metallica diwarnai kerusuhan.
Konser Metallica pada saat itu dihelat di stadion Lebak Bulus, Jakarta pada 10 dan 11 April 1993 silam. Yang menarik adalah saat itu posisi host diisi oleh Miing Bagito yang saat ini menjadi anggota DPR. Dengan harga tiket antara Rp30.000 hingga Rp150.000 tentu harga yang cukup mahal pada saat itu di mana Indonesia masih kategori negara miskin saat dikuasai rezim Soeharto.
Pada saat itu konser bertajuk Nowhere Else to Roam dipromotori oleh Setiawan Djody lewat bendera AIRO Production, yang mana pada saat itu Metallica sangat digilai kaum headbangers Indonesia pasca Black Album milik James Hitzfeld dkk yang sukses di masanya.
Kerusuhan
Kronologi kejadian bermula ketika bis yang ditumpangin sama anggota Metallica nyasar masuk pintu utama, di mana di situ sudah kumpul ratusan bahkan ribuan fans. Alhasil digedor-gedorlah bis itu, bahkan sampai ada yang naik ke atasnya. Untuk menjaga ketertiban, ABRI maupun satpol PP bertindak over-reacting. Alhasil fans asli maupun gadungan kocar-kacir.
Dari kondisi tersebut, tentu James Hitzfeld, Kirk Hammet, Jason Newsted, dan Lars Ulrich waswas. Lalu benar saja, ketika konser berlangsung, para penonton tanpa tiket memaksa masuk stadion walau dijaga aparat keamanan, api pun terlihat menyala di luar stadion dan amuk massa menghancurkan lapak pedagang di sekitar area konser.
Pertunjukan itu akhirnya benar-benar menjadi sejarah, dalam arti positif maupun negatif. Puluhan ribu crowd bersenang-senang di dalam arena, sementara di luar stadion timbul kerusuhan dan amuk massa. Sejak itu pemerintah mulai trauma pada band rock dan melarang segala jenis pertunjukan musik keras.
Kini, setelah 20 tahun Metallica sepertinya tidak kapok datang ke Indonesia, 25 Agustus mendatang akan menjadi pembuktian. Nyali Metallica akan teruji jika benar melangsungkan konser di Indonesia.
(okezone.com)