Share Up To 110 % - 10% Affiliate Program
Posted by : Unknown Jumat, 05 Juli 2013

 
London - "Blue is the colour, football is the game. We're all together and winning is our aim. So cheer us on through the sun and rain. Cause Chelsea, Chelsea is our name....."

Lagu kebesaran Chelsea tersebut sayup-sayup terdengar menyambut kedatangan detikcom ke markas Chelsea, atas undangan Samsung.

Ya, inilah Stamford Bridge, stadion kebesaran The Blues yang berlokasi di Fulham Road, London, Inggris. Stadion ini tak sukar ditempuh, cuma sekitar 30 menit dari jantung kota London.

Jangan samakan luas area Stamford Bridge dengan Gelora Bung Karno (GBK), beda jauh, lebih lega GBK. Namun urusan fasilitas, pastinya Stamford Bridge lebih di atas.

Di sepanjang jalan masuk ke stadion, sederet poster legenda dan pemain Chelsea yang saat ini masih bermain terpampang besar-besar di tembok. Frank Lampard, Fernando Torres, Juan Mata, John Terry, Zola, hingga Ruud Gullit.

Untuk mengikuti tur ke stadion dan museum Chelsea, pengunjung harus merogoh kocek 18 poundsterling, sekitar Rp 270 ribu. Saat waktu menunjukkan pukul 10.30 waktu London, Tracy sang tur guide kami pun muncul untuk memulai pertualangan.

"Selamat datang di stadion Chelsea sang juara Eropa!" teriak Tracy kepada seluruh pengunjung. Ya, Chelsea memang sudah menyandang status itu setelah mereka menjuarai Liga Champions musim 2011/2012.

Titel "baru" itu sepertinya langsung menjadi komoditas unggulan Chelsea, walaupun mereka juga mengoleksi banyak trofi sejak satu dekade terakhir.

Kembali ke soal tur, perjalanan dimulai langsung di tribun penonton Stamford Bridge. Yang mau duduk dan foto-foto dipersilakan, tapi jangan harap untuk turun dan menginjakkan kaki ke tengah lapangan. Pasti langsung disemprit!

Terlihat, hamparan rumput segar nan hijau terpampang di hadapan. Sementara tempat duduk penonton yang dapat menampung hingga 42 ribu penonton, dikelir dengan full warna biru dan tersusun sangat rapi.

Kebetulan, saat penulis berkunjung sedang libur kompetisi. Pun demikian, petugas terlihat sibuk mengerjakan satu dan lain hal untuk mempercantik tampilan Stamford Bridge. [Lihat foto-fotonya di sini]

Locker Room Bintang Lima vs Losmen

Perjalanan berlanjut ke ruang jumpa pers. Tracy menyebut, ruangan ini jadi salah satu saksi sejarah saat sejumlah pemain dan pelatih top dunia membubuhkan tandatangan kontraknya.

Ruangan yang dapat menampung 100-150 wartawan ini juga menjadi tempat para media bersantai dan melepas penat. Ada bar, kamar mandi, sambungan internet yang siap memanjakan mereka.

Kemudian, menuju locker room pemain, yang dimulai dari ruang ganti pemain tim tamu (away). Tampilannya biasa saja, jika melihat nama besar Chelsea. Cuma ada dua ruangan untuk pemain duduk dan meramu strategi serta kamar mandi.

Menurut Tracy, locker room tim tamu memang sengaja dibuat tidak nyaman. Loker yang sempit, gantungan baju yang lumayan tinggi, dan papan tulis yang ditempatkan di posisi yang sulit dijangkau, menjadi 'jebakan' yang sengaja dibuat.

"Tentunya dengan kondisi (yang tidak enak) ini, kami berharap mereka jadi tidak fokus di pertandingan. Seperti saat Barcelona berkunjung ke sini. Lionel Messi jadi salah satu pemain yang diincari karena kependekannya. Dan gantungan baju di sini dibuat menjadi lebih tinggi, sehingga menyulitkannya," kelakar wanita berambut pirang ini.

Beralih ke ruang pemain tuan rumah, kondisinya sangat berbeda. Ibaratnya, locker room tim away merupakan losmen, sedangkan ruang pemain Chelsea bak hotel bintang lima.

Semua fasilitas tersaji di sini, kamar mandi yang luas beserta bathtup, ruang terapi, ruang kebugaran, ruang meramu strategi, dapur, locker room yang lebih indah, televisi, bahkan ada ruangan khusus bagi pelatih.

"Tempat duduk dari pemain utama pun sudah diatur sedemikian rupa. Misalnya, John Terry dan Frank Lampard duduk bersebelahan, sedangkan David Luiz ada di sebelah Oscar. Ini agar mereka dari negara dan bahasan yang sama dapat saling berkomunikasi dengan baik," cerita Tracy.

'Special'

Selanjutnya, menuju pinggir lapangan dimana para pengunjung harus berjalan di lorong bak pemain Chelsea yang ingin memulai pertandingan. Demi mendapatkan suasananya, diputarkan pula rekaman suara khas suporter dan komentator yang siap menyambut para pemain.

Tempat duduk pelatih dan pemain di pinggir lapangan pun dikemas senyaman mungkin. Di sini, klub kepunyaan taipan Roman Abramovich itu menggandeng salah satu pabrikan otomotif ternama untuk mendadani bangku-bangkunya.

Sekali lagi, meski sudah tinggal sejengkal dengan rumput Stamford Bridge, jangan harap untuk bisa menginjakkan kaki Anda di sana. Para petugas begitu ketat menjaga kemolekan rumput ini cuma untuk para pemain.

Meski begitu, perjalanan ke Stamford Bridge ini pastinya sangat berkesan. Terlebih tak lama lagi, Chelsea bakal melawat ke Indonesia untuk melakukan pertandingan uji coba.

Oh iya, sebelum mengakhiri tur, di sisa perjalanan, para pengunjung lantas diarahkan ke toko suvenir. Mulai dari jersey dan berbagai merchandise dijual di sini. Harganya? Jangan tanya, pastinya cukup menguras kantong.

Apalagi jersey bernomor punggung '1' dengan nama 'Special' ini. Tahu 'kan milik siapa?


* Foto-foto Stamford Bridge lihat di sini




(detik.com)

Leave a Reply

Terima Kasih Telah Berkunjung

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © KUMPUL DI SINI - Dawie Heart - Powered by Blogger - Designed by Garuda Indonesia Komunitas -