Share Up To 110 % - 10% Affiliate Program
Posted by : Unknown Selasa, 06 Agustus 2013



BANDUNG - Persib Bandung tetap meminta laga tunda melawan Persija Jakarta digelar di luar Pulau Jawa. Alasan keamanan menjadi faktor utama yang dijadikan pertimbangan oleh pihak Pangeran Biru.

Hingga kini, federasi melalui penyelenggara liga baru memutuskan waktu digelarnya pertandingan tunda. Tanggal 28 Agustus 2013 dipilih PT Liga Indonesia setelah menyesuaikan dengan jadwal kompetisi Indonesia Super League (ISL) secara keseluruhan. Sedangkan kewenangan pemilihan lokasi pertandingan diserahkan pada Panitia Pelaksana (Panpel) pertandingan Persija.

Mendapat kewenangan tersebut, Persija mengisyaratkan untuk tetap menggelar laga kontra Persib di Ibu kota. Sontak hal itu mendapat tentangan dari kubu Persib.

“Tidak bisa kalau digelarnya tetap di Jakarta. Kalau penyerangan terulang bagaimana? penyerangan kemarin saja belum jelas siapa yang bertanggung jawab, sekarang sudah mau membuat peluang kejahatan lagi,” kata Manajer Persib Umuh Muchtar.

Mengambil lokasi di luar Pulau Jawa, ujar pengusaha asli Sunda ini, merupakan solusi terbaik. Karena dengan begitu, kemungkinan bertemunya supporter kedua tim bisa diminimalisasi. Jika pertandingan digelar di salah satu kota di Pulau Jawa, justru akan melahirkan kekhawatiran-kekhawatiran baru terkait keamanan daerah setempat.

“Kalau pun di luar Jakarta, tapi masih di Pulau Jawa,  itu lebih berbahaya. Ambil contoh saja misalkan pertandingan diadakan di Solo, justru ancaman keamanannya akan lebih banyak. Supporter Persija akan datang, Bobotoh juga pasti banyak yang datang. Bayangkan apa yang terjadi di sana,” kata Umuh.

“Jadi solusi terbaik ya di luar Jawa. Ingat loh, pemilihan tempat tidak boleh hanya memikirkan bagaimana agar pertandingan tersebut bisa digelar. Tapi harus dipikirkan pula bagaimana pemain kedua tim merasa nyaman, suporternya merasa aman, termasuk masyarakat setempat juga tidak terusik,” tegasnya.

Sementara terkait sanksi bagi Persija yang belum juga dikeluarkan Komisi Disiplin PSSI, Umuh mengaku heran. Komdis beralasan, mereka belum memiliki dasar untuk menyatakan bahwa pelaku penyerangan bus Persib merupakan suporter Persija. Karena itu, federasi menunggu penyelidikan Polda Metro Jaya yang hingga pekan ke tujuh pascainsiden belum ada perkembangan berarti.

“Tidak tahu lah apa yang terjadi di antara mereka (Persija dan Komdis PSSI). Kalau memang sungguh-sungguh menangani tentu tidak sampai lama seperti ini. Kalaupun alasannya belum terbukti itu The Jak, saya lihat kok banyak yang pake baju oranye The Jak. Bahkan Panpel yang ikut di dalam bis sendiri yang duluan teriak The Jak, dia orang Jakarta loh. Butuh apa lagi untuk membuktikan mereka The Jak?” kata Umuh. (okezone.com)

Leave a Reply

Terima Kasih Telah Berkunjung

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © KUMPUL DI SINI - Dawie Heart - Powered by Blogger - Designed by Garuda Indonesia Komunitas -