- Back to Home »
- Berita Bola »
- Pelatih Mitra Kukar: Wasit di Indonesia Harus Diedukasi
Posted by : Unknown
Rabu, 28 Agustus 2013
BANDUNG – Pelatih Mitra Kukar, Stefan Hansson tak bisa
menyembunyikan kekecewaannya terhadap kepemimpinan wasit, Prasetyo Hadi
yang memimpin laga Pelita Bandung Raya (PBR) kontra Mitra Kukar di
Stadion Siliwangi, Bandung, Rabu (28/8/2013).
Menurut arsitek asal Swedia tersebut, sang pengadil tak bertugas dengan adil. Salah satu momen yang membuat Hansson merasa kesal adalah ketika Prasetyo Hadi menghukum Naga Mekes dengan penalti setelah Zulkifli Syukur dinilai melakukan handsball di kotak penalti.
Akibatnya tuan rumah mendapatkan keuntungan dan bisa menyamakan kedudukan menjadi 1-1 lewat eksekusi penalti Gaston Castano yang gagal dibendung Syamsidar. Sebelumnya, Mitra Kukar unggul melalui Zulham Zamrun pada menit 25.
Hansson meluapkan rasa kecewanya saat digelar konferensi pers. Ia menyebut, wasit di Indonesia masih perlu diberikan pembekalan agar bisa memimpin pertandingan dengan baik.
“Mereka (wasit) bertugas dengan tidak adil. Tidak hanya kepada Kukar, juga kepada PBR. Mereka anggap semua ini (pertandingan) sepak bola adalah ‘candaan’. Saya kira wasit di Indonesia perlu di edukasi,” sungut Hansson.
Meski gagal meraih angka penuh dan kecewa oleh kepemimpinan wasit. Hansson menyatakan puas dengan tambahan satu poin yang diraih anak asuhnya. “Walaupun tidak mendapat tiga poin. Satu poin sudah cukup bagus,” tutur Hansson.
Lain Hansson, lain pula Daniel Darko Janackovic. Pelatih PBR tersebut, menyampaikan penilaian sebaliknya. Darko mengatakan timnya pantas mendapatkan penalti. “Wajar sekali kami dapat penalti. Karena jelas ada pemain mereka yang melakukan handsball,” ucap Darko enteng.
(okezone.com)
Menurut arsitek asal Swedia tersebut, sang pengadil tak bertugas dengan adil. Salah satu momen yang membuat Hansson merasa kesal adalah ketika Prasetyo Hadi menghukum Naga Mekes dengan penalti setelah Zulkifli Syukur dinilai melakukan handsball di kotak penalti.
Akibatnya tuan rumah mendapatkan keuntungan dan bisa menyamakan kedudukan menjadi 1-1 lewat eksekusi penalti Gaston Castano yang gagal dibendung Syamsidar. Sebelumnya, Mitra Kukar unggul melalui Zulham Zamrun pada menit 25.
Hansson meluapkan rasa kecewanya saat digelar konferensi pers. Ia menyebut, wasit di Indonesia masih perlu diberikan pembekalan agar bisa memimpin pertandingan dengan baik.
“Mereka (wasit) bertugas dengan tidak adil. Tidak hanya kepada Kukar, juga kepada PBR. Mereka anggap semua ini (pertandingan) sepak bola adalah ‘candaan’. Saya kira wasit di Indonesia perlu di edukasi,” sungut Hansson.
Meski gagal meraih angka penuh dan kecewa oleh kepemimpinan wasit. Hansson menyatakan puas dengan tambahan satu poin yang diraih anak asuhnya. “Walaupun tidak mendapat tiga poin. Satu poin sudah cukup bagus,” tutur Hansson.
Lain Hansson, lain pula Daniel Darko Janackovic. Pelatih PBR tersebut, menyampaikan penilaian sebaliknya. Darko mengatakan timnya pantas mendapatkan penalti. “Wajar sekali kami dapat penalti. Karena jelas ada pemain mereka yang melakukan handsball,” ucap Darko enteng.
(okezone.com)