- Back to Home »
- Cantik »
- Miss World, Haruskah Misi Budaya 'Menjual' Tubuh Wanita?
Posted by : Unknown
Selasa, 10 September 2013
Tahun ini, Indonesia sedang menjadi sorotan dunia. Untuk pertama
kalinya, negara kita menjadi tuan rumah penyelenggaraan Miss World 2013.
Acara ini rencananya akan diadakan di Bali dan beberapa kota besar.
Sebuah kehormatan besar untuk menyelenggarakan kontes kecantikan kelas
dunia, walaupun ada kecaman dan penolakan dari sebagian masyarakat
Indonesia.
Awalnya, Miss World adalah kontes memperkenalkan bikini
Sejak
pertama kali Indonesia mengirim wakil untuk kontes kecantikan kelas
dunia, baik Miss World atau Miss Universe selalu diikuti dengan protes
dan tidak setuju. Banyak pihak menyayangkan bahwa misi mengenalkan
budaya Indonesia ke negara lain harus dibarengi dengan kegiatan 'pamer'
tubuh memakai bikini atau pakaian renang.
Jika kembali pada sejarah Miss World,
kontes ini pertama kali diadakan pada tahun 1951. Kontes ini lebih
bertujuan memperkenalkan bikini pada masyarakat. Rencananya, kontes ini
hanya sekali diadakan, tetapi terus diadakan hingga sekarang karena
banyaknya minat masyarakat dunia.
Misi budaya yang terselubung?
Seiring
pergerakan waktu, kontes Miss World beralih pada misi mengenalkan
budaya masing-masing negara. Namun, semakin lama, banyak pertanyaan dari
masyarakat, apa sebenarnya fungsi Miss World? Apakah benar ajang ini
hanyalah misi budaya yang 'menjual' tubuh wanita? Kami menanyakannya
pada beberapa Sahabat Vemale:
Ada banyak cara mengenalkan budaya
kita pada negara lain, Miss World hanya salah satu cara. Diterima atau
tidak, kontes seperti ini selalu menarik. Saya tidak terlalu mengikuti
perkembangan Miss World, menurut saya, ada atau tidak ada Miss World
sama saja. Tidak terlalu memberi sumbangsih pada kebudayaan sebuah
negara.
- Amel
Kalau misinya untuk memperkenalkan budaya,
kenapa hanya ada kontes untuk wanita? Seharusnya pria juga bisa
berperan. Saya hanya berharap agar kontes tahun ini aman, karena banyak
penolakan di Indonesia.
- Ratna Wulandari
Saya kurang suka
kontes kecantikan seperti ini, misi budayanya hanya sedikit, lebih
banyak main-main, happy-happy, pakai makeup atau gaun bagus. Sepertinya
buang-buang uang, lebih baik anggarannya untuk memperbaiki candi-candi
yang rusak.
- Pembayun T.
Bagaimana dengan Anda, ladies, apa pendapat Anda tentang Miss World? (vemale.com)





