- Back to Home »
- Berita Bola »
- Turki Kelelahan dan Sebut Indonesia Tim Kuat
Posted by : Unknown
Jumat, 27 September 2013
Palembang - Turki kalah dari Indonesia di babak
semifinal Islamic Solidarity Games (ISG) 2013 lewat adu penalti.
Pelatih Ersoy Sandalci menyebut Indonesia tim yang kuat, dan timnya juga
kelelahan.
Pada pertandingan semifinal di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Jumat (27/9), Indonesia dan Turki bermain imbang 0-0 di 90 menit waktu normal, dan juga di perpanjangan waktu 2 x 15 menit.
Dalam adu penalti, tujuh algojo Indonesia berhasil kecuali Sunarto. Di kubu Turki, dua eksekutornya gagal sehingga Indonesia menang 7-6.
Ersoy Sandalci mengatakan timnya sudah berusaha bermain maksimal di sepanjang pertandingan tersebut. Namun pasukannya sulit menembus pertahanan Indonesia di waktu normal dan extra time.
"Kami sudah mencoba mengatur permainan di babak pertama dan kedua. Tapi kami mengalami sedikit kesulitan. Kami harus sedih karena harus gagal di babak adu penalti," ujarnya.
Ia juga mengeluhkan jadwal bertanding timnya yang tidak sama dengan Indonesia. Berada di Grup A, mereka bermain tiga kali dalam satu minggu, sedangkan Indonesia hanya main dua kali, karena di Grup B hanya ada tiga tim.
"Tapi saya akui tim kami mengalami keletihan akibat sebelumnya jadwal pertandingan kami lebih padat. Tapi inilah sepakbola, semua bisa terjadi," tambah Ersoy.
"Saya senang melihat tim Indonesia. Mereka adalah tim yang bagus dan kuat. Saya kira tim ini bisa menjadi bagus untuk sepakbola di masa depan," kata dia.
(detik.com)
Pada pertandingan semifinal di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Jumat (27/9), Indonesia dan Turki bermain imbang 0-0 di 90 menit waktu normal, dan juga di perpanjangan waktu 2 x 15 menit.
Dalam adu penalti, tujuh algojo Indonesia berhasil kecuali Sunarto. Di kubu Turki, dua eksekutornya gagal sehingga Indonesia menang 7-6.
Ersoy Sandalci mengatakan timnya sudah berusaha bermain maksimal di sepanjang pertandingan tersebut. Namun pasukannya sulit menembus pertahanan Indonesia di waktu normal dan extra time.
"Kami sudah mencoba mengatur permainan di babak pertama dan kedua. Tapi kami mengalami sedikit kesulitan. Kami harus sedih karena harus gagal di babak adu penalti," ujarnya.
Ia juga mengeluhkan jadwal bertanding timnya yang tidak sama dengan Indonesia. Berada di Grup A, mereka bermain tiga kali dalam satu minggu, sedangkan Indonesia hanya main dua kali, karena di Grup B hanya ada tiga tim.
"Tapi saya akui tim kami mengalami keletihan akibat sebelumnya jadwal pertandingan kami lebih padat. Tapi inilah sepakbola, semua bisa terjadi," tambah Ersoy.
"Saya senang melihat tim Indonesia. Mereka adalah tim yang bagus dan kuat. Saya kira tim ini bisa menjadi bagus untuk sepakbola di masa depan," kata dia.
(detik.com)