Tampilkan postingan dengan label Artikel Ramadan 2013. Tampilkan semua postingan
7 Menu Buka Puasa Unik di Dunia
Entah mengapa momen buka puasa justru lebih istimewa dan dinanti
sepanjang bulan Ramadan. Yah, mungkin karena justru di momen ini semua
keluarga bisa berkumpul dan berbagi keceriaan Ramadan sebelum berlanjut
dengan shalat Tarawih.
Dan ngabuburit tentu menjadi hal yang tak
boleh terlewatkan. Bahkan saat ini ngabuburit menjadi lifestyle yang
menyatukan beragam orang di sudut kuliner di tepi jalan atau foodcourt
dan mal-mal.
Umumnya, ngabuburit diisi dengan berburu jajanan, es,
hingga makanan berat yang akan disajikan berbuka puasa. Kalau di
Indonesia sih menu-menu semacam es blewah, es cincau, es kelapa muda,
bakso, kolak, dan lain sebagainya menjadi andalan beberapa wilayah.
Tapi, kira-kira bagaimana ya menu buka puasa di belahan dunia lain?
Kabarnya,
ada beberapa menu istimewa nan unik yang kerap diburu dan disajikan
sebagai menu utama buka puasa. Dikumpulkan dari berbagai sumber, inilah
beberapa menu tersebut:
Pakora
Makanan ini adalah makanan khas India yang memiliki struktur sangat
memikat dan sederhana. Bentuknya mirip seperti jamur crispy di
Indonesia. Namun makanan ini biasa disajikan sebagai menu pembuka atau
makanan ringan saja. Lebih sering hadir di bulan Ramadan, bahan Pakora
ini tidak susah didapatkan. Makanan ini terbuat dari tepung,
rempah-rempah dan potongan sayuran sebagai adonan.
Fesenjan
Fesenjan atau Fesenjoon adalah makanan khas dari Iran yang juga
disajikan sebagai menu berbuka puasa. Fasenjoon menggunakan bahan dasar
unggas-unggasan, seperti bebek, ayam, dan burung dara. Dimasak dengan
paduan sirup delima dan kenari sebagai bahan campuran, Fasenjoon biasa
disajikan dengan nasi yang masih hangat. Uniknya, makanan ini mirip
dengan gudeg, yang apabila disimpan lama, rasanya semakin enak.
Ful Medames
Makanan khas Mesir ini merupakan makanan warisan turun temurun sejak
jaman Firaun. Makanan ini cukup kaya akan bahan dan pembuatannya sangat
mudah. Pun demikian Anda harus bersabar karena dalam proses pembuatannya
Anda harus merendam dan mendidihkannya terlebih dahulu sebelum dimakan.
Harira
Adalah makanan khas penduduk Maghribi di Afrika Utara. Variasi
makanan ini cukup banyak, namun Harira dikenal sebagai sup khas dengan
daging domba sebagai bahan utamanya. Harira boleh disajikan dengan
dicampur sayuran atau mie. Dilengkapi dengan bumbu rempah herbal yang
kabarnya sangat baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Lahm Lhalou
Apabila Anda bukan pecinta makanan asin, maka mungkin Anda akan
menyukai menu makanan ini. Lahm Lhalou adalah masakan khas Arab yang
konsepnya berawal dari daging manis. Dianjurkan saat memasak makanan ini
tidak perlu menambahkan garam. Makanan ini dimasak hanya dengan
campuran jahe, jeruk, almond, dan kismis.
Ayam Percik
Dikutip dari negara tetangga, ayam percik adalah menu yang cukup
beken di negri Jiran, Malaysia. Mayoritas muslim menyajikan menu ayam
percik ini seperti layaknya ayam opor di Indonesia. Dengan menggunakan
bahan rempah-rempah dan santan kelapa, menu yang satu ini bisa mengobati
kerinduan akan masakan opor ayam saat menghabiskan puasa di Malaysia.
Namun sedikit berbeda, ayam percik biasanya juga disajikan dalam bentuk
ayam bakar.
Dari Yordania, Mansaf dikenal sebagai menu nasional di sana. Mansaf
sebenarnya tidak hadir hanya di bulan Ramadan saja, namun ia juga hadir
pada hari-hari besar lain yang diperingati di Yordania. Merupakan
rangkaian dari daging domba yang dimasak dengan aneka rempah-rempah khas
Yordania, menu ini menjadi salah satu menu kebanggaan di sana.
Wah, ternyata beragam juga ya menu makanan berbuka puasa dari penjuru dunia.(vemale.com)
Menyembuhkan Maag Dengan Berpuasa
Jangan salah. Bukan berpuasa yang menyebabkan seseorang menderita
sakit maag. Justru dengan cara yang tepat, maag dapat disembuhkan saat
berpuasa.
Sakit maag fungsional, menurut ahli penyakit dalam
Divisi Gastroenterologi RSCM-FKUI, Dr. H. Ari Fahrial Syam
SpPD-KGEH,MMB, dapat disembuhkan dengan menjalani ibadah puasa Ramadan.
"Dengan berpuasa tidak makan dan tidak minum selama kurang lebih 14 jam,
akan membuat perubahan tingkat asam lambung menjadi berubah," kata Ari
pada sebuah simposium di FKUI-RSCM, seperti dikutip dari Antara.
Saat
sedang berpuasa, kadar gastrin dalam tubuh akan meningkat jumlahnya,
dan asam lambung akan menurun. Hal ini dapat terjadi karena ada
perubahan metabolisme dalam tubuh yang dipicu oleh pembatasan makanan
dan minuman. Menurut laporan, ada sekitar 60% pasien penderita maag
fungsional sembuh justru karena berpuasa.
"Lebih dari 60% pasien
sakit maag fungsional dapat sembuh karena berpuasa, dan metabolisme
tubuh kembali normal usai berpuasa," ujar Ari yang menambahkan obat maag
harus tetap diminum untuk menekan kadar asam lambung.
Syaratnya
adalah dengan menjalani puasa rutin selama 30 hari. Memperbaiki pola
makan dan makan pada jam yang teratur. Selain itu, lebih baik tidak
mengonsumsi rokok, camilan berlemak, serta mengurangi konsumsi kopi yang
dapat menyebabkan gas di dalam perut. Kurangi juga asupan akan soda,
makanan asam serta tetap rileks, karena asam lambung mudah naik saat
tubuh sedang stres.(kapanlagi.com)
Sahur Itu Sunnah
Mengkonsumsi terlalu
banyak makanan atau cemilan manis ketika sahur seperti cokelat, kue
keju, segelas besar teh manis ternyata justru dapat membuat tubuh kita
terasa lemas saat berpuasa. Berikut hal-hal yang harus diperhatikan saat
makan sahur.
- Hindari makanan manis. Makanan manis melepas insulin lebih cepat hingga tubuh lekas lemas & lapar.
- Utamakan protein & serat. Protein hewani dan nabati, diperlukan untuk mengatur metabolisme dan meningkatkan daya imunitas tubuh. Sedangkan serat dalam biji-bijian, sayuran, dan buah baik untuk kesehatan usus serta menurunkan resiko diabetes dan penyakit jantung. Frank Hu, MD, profesor di bidang nutrisi dan epidemiologi di Harvard School of Public Health, Boston menambahkan bahwa serta mampu menurunkan resiko kematian.
- Jangan lupakan karbohidrat. Kita bisa memilih nas merah, singkong, ubi, jagung atau roti gandum yang rendah gula. Bagaimana pun, karbohidrat tetap diperlukan sebagai sumber energi.
Sahur memang
tidak diwajibkan , namun sunnah dilakukan karena di dalamnya terdapat
berkah dan pahala yang memperkuat puasa. Sahur juga pembeda dari puasa
para ahli kitab. Dalam pelaksanaannya, Rasulullah senantiasa mengakhiri
waktu sahur.
Sumber : Elzatta
(kapanlagi.com)