Tampilkan postingan dengan label Biodata Pejabat Negara. Tampilkan semua postingan
Susunan 34 Nama Mentri Kabinet Kerja Jokowi-JK
Pengumuman daftar lengkap 34 nama-nama menteri kabinet kerja Jokowi 2014-2019 resmi diumumkan oleh Presiden Joko Widodo pada hari Minggu 26 Oktober 2014 di belakang halaman istana merdeka kepresidenan pada pukul 17.15 mundur dari jadwal sebelumnya yang rencananya pengumuman susunan menteri akan diumumkan pada pukul 16.00 WIB.
Presiden Jokowi didampingi Wakil Presiden Jusuf kalla sudah mengumumkan 34 orang menterinya di halaman belakang Istana Negara, Jakarta Pusat, Minggu (26/10/2014) pukul 17.15 WIB.
Dalam sambutannya, Jokowi menamakan kabinetnya sebagai Kabinet Kerja. Hampir semua calon menteri yang dipanggil mengenakan kemeja putih seperti dikenakan Jokowi-JK.
Kabinet Kerja Jokowi JK 2014
"Pengumuman ini lebih cepat delapan hari dari batas maksimal yang diamanatkan oleh Undang-Undang Kementerian Negara," kata Jokowi sebelum membacakan nama-nama menteri itu. Berikut ini susunan Kabinet Kerja Presiden Jokowi-Jusuf Kalla periode 2014-2019.
Berikut adalah daftar nama 34 menteri kabinet kerja Presiden Joko Widodo 2014-2019 yaitu :
- Menteri Sekretaris Negara: Pratikno
- Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dan Bappenas: Andrinof Chaniago
- Menteri Koordinator Kemaritiman : Indroyono Soesilo
- Menteri Koordinator Politik Hukum Dan Keamanan : Tedjo Edy Purdjianto
- Menteri Koordinator Perekonomian : Sofyan Djalil
- Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan : Puan Maharani
- Menteri Perhubungan : Ignatius Jonan
- Menteri Kelautan dan Perikanan : Susi Pudjiastuti
- Menteri Pariwisata : Arief Yahya
- Menteri ESDM : Sudirman Said
- Menteri Dalam Negeri : Tjahjo Kumolo
- Menteri Luar Negeri : Retno Lestari Priansari Marsudi
- Menteri Pertahanan : Ryamizard Ryacudu
- Menteri Hukum dan HAM : Yasonna H. Laoly
- Menteri Kominfo : Rudiantara
- Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi : Yuddy Chrisnandi
- Menteri Keuangan : Bambang Brodjonegoro
- Menteri Negara BUMN : Rini M. Soemarno
- Menteri Koperasi dan UMKM : A.A. Gusti Ngurah Puspayoga
- Menteri Perindustrian : Saleh Husin
- Menteri Perdagangan : Rahmat Gobel
- Menteri Pertanian : Amran Sulaiman
- Menteri Ketenagakerjaan: Hanif Dhakiri
- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat : Basuki Hadimuljono
- Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup : Siti Nurbaja
- Menteri Agraria dan Tata Ruang : Ferry Musyidan Baldan
- Menteri Agama : Lukman Hakim Saifudin
- Menteri Kesehatan : Nila F. Moeloek
- Menteri Sosial : Khofifah Indar Parawansa
- Menteri Peranan Wanita : Yohanan Yambise
- Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah : Anies Baswedan
- Menteri Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi : M. Nasir
- Menteri Pemuda dan Olahraga : Imam Nahrawi
- Menteri Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi : Marwan Ja'far
Pelantikan Menteri Kabinet Kerja Jokowi 27 Oktober 2014
Para menteri-menteri baru yang akan menduduki di pemerintahan Presiden Terpilih Joko Widodo Periode 2014-2019 resmi akan diangkat dan dilantik menjadi menteri kabinet kerja Presiden Jokowi pada Senin 27 Oktober 2014 kemarin.
Tentunya profil biodata lengkap serta karier politik pekerjaan menteri kabinet kerja jokowi ini juga ingin diketahui oleh masyarakat.
Dan foto-foto pelantikan pengangkatan resmi kabinet kerja jokowi oleh Presiden Joko Widodo akan menghiasi media massa, media elektronik, media online dan media massa yang akan meliput secara langsung proses pelantikan menteri kabinet jokowi tahun 2014 ini esok hari.
Proses jalannya pelantikan anggota kabinet Jokowi-Kalla akan dilakukan pada Senin, 27 Oktober 2014.
Pelantikan dilakukan di Istana Negara. Dalam acara pelantikan, konsep acara lebih formal dan mengikuti protokoler yang ada selama ini.
Semula Jokowi rencananya akan mengumumkan susunan kabinet pada Jumat, 24 Oktober 2014. Namun pengumuman batal dilakukan karena Jokowi masih mengkaji hasil laporan Komisi Pemberantasan Korupsi.
Andi membantah jika batalnya rencana pengumuman kabinet disebabkan karena masih ada pertentangan soal kandidat menteri yang diajukan oleh partai. Andi mengatakan posisi menteri dari partai sudah pas, sehingga tak mempengaruhi pengumuman nama kabinet
Setelah hampir satu pekan sejak pelantikan, Presiden Jokowi pun mengumumkan nama-nama menteri dalam kabinetnya. Arsitektur kabinet Jokowi-JK sempat mengalami perubahan.
Jumlah kementerian di kabinet Jokowi-JK sebanyak 34 kementerian. Dari 34
kementerian itu, 16 diisi kalangan partai politik dan 18 dari kalangan
profesional.
Program Kerja Kabinet Kerja Jokowi 2014-2019
Setelah resmi dilantik menjadi menteri pada kabinet kerja yang dibentuk dan resmi dilantik Presiden pada Senin 27 Oktober 2014 maka rakyat akan menunggu akan visi misi program kerja menteri kabinet kerja Jokowi 2014 ini.
Baca informasi berikut ini : Pidato Bahasa Inggris Jokowi Di KTT Apec Yang Mendapat Pujian.
Karena memang setelah dilantik resmi menjadi menteri maka tanggung jawab dan kerja keras para menteri yang nyata untuk kemakmuran kesejahteraan ekonomi sosial budaya keamanan seluruh rakyat Indonesia lah yang ingin dirasakan oleh setiap warga negara Indonesia ini pada pemerintah baru presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla periode 2014-2019.
Program 100 hari pemerintah presiden Jokowi juga sangat dinantikan oleh rakyat karena memang rakyat juga perlu dan mempunyai hak untuk mengetahui apa saja visi misi serta program kerja daripada Kabinet Kerja Jokowi untuk masa 5 tahun kedepan ini.
Pro kontra pemilihan menteri-menteri pilihan Presiden Joko Widodo pun berkembang di masyarakat serta para pengamat politik Apapun itu kita sebagai rakyat Indonesia harus mengapresiasikan keputusan penetapan susunan daftar nama menteri yang telah dipilih oleh Presiden kita.
Yang lebih penting yang ditunggu rakyat adalah kerja keras menteri-menteri ini untuk masa lima tahun kedepannya.
Perubahan Nomenklatur Kementerian Kabinet Jokowi
Menurut Deputi Tim Transisi Andi Widjayanto, ada 19 kementerian yang tidak mengalami perubahan, enam kementerian dengan nomenklatur (penamaan) baru, enam kementerian gabungan, dan tiga kementerian baru.
Tiga kementerian baru, yakni Kementerian Agraria, Kementerian Ekonomi Kreatif, serta Kementerian Kependudukan dan BKKBN. Kementerian yang digabungkan, misalnya, Kementerian Pendidikan Tinggi dan Riset Teknologi.
Dari 34 kementerian itu, 16 diisi kalangan partai politik dan 18 dari kalangan profesional.
Jokowi-JK juga mengubah nomenklatur kementerian seperti Menteri PU dan Menteri Perumahan Rakyat menjadi Menteri PU dan Perumahan Rakyat, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menjadi Menteri Pariwisata.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menjadi dua yaitu Menteri Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah serta Menteri Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi.
Biografi / Profil Hj. Iriana - Istri Presiden RI Ke-7 Joko Widodo
Hj. Iriana atau juga dikenal dengan Ibu Iriana Jokowi (lahir di
Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia, 1 Oktober 1963; umur 51 tahun) adalah
Ibu Negara Indonesia saat ini yang menjabat sejak 20 Oktober 2014. Ia
adalah istri dari Presiden Indonesia ketujuh, Ir. H. Joko Widodo.
Pada saat Joko Widodo masih menjabat Gubernur DKI Jakarta, sebagai istri gubernur, Iriana juga menjabat Ketua Tim Penggerak PKK DKI Jakarta 2012-2014. Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Kota Surakarta sejak 2005 hingga 2012 saat suaminya menjabat sebagai Wali Kota Surakarta.
Iriana menikah dengan Joko Widodo di Solo, tanggal 24 Desember 1986, dan memiliki 3 orang anak, yaitu Gibran Rakabuming Raka (1988), Kahiyang Ayu (1991), dan Kaesang Pangarep (1995).
Karier
Ibu Negara Indonesia (Sejak 2014)
Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi DKI Jakarta (2012 - 2014)
Ketua Tim Penggerak PKK Kota Surakarta (2005 - 2012)
Inilah biografi dan profil lengkap Hj. Iriana, ibu negara dan istri dari Presiden Indonesia ketujuh, Ir. H.Joko Widodo yang dilantik pada tanggal 20 Oktober 2014. Mereka menikah di Solo, tanggal 24 Desember 1986, dan dikaruniai tiga orang anak, yaitu Gibran Rakabuming Raka (1988), Kahiyang Ayu (1991), dan Kaesang Pangarep (1995).
Seperti sang suami, Iriana memang dikenal dengan figur yang sederhana dan melakukan segala sesuatu berdasarkan hati nuraninya, tanpa rambut disasak atau make up berlebihan. Tidak terlihat penampilan mencolok seperti istri pejabat kebanyakan.Membangun bahtera rumah tangga puluhan tahun lamanya, Iriana mendampingi Joko Widodo dari titik terendah hingga titik tertinggi, mulai dari tukang kayu hingga jadi presiden.
Kehidupan Awal Iriana lahir di Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia, 1 Oktober 1963 dari pasangan Noto Mihardjo (ayah) dan Sudjiatmi (ibu). Ayahnya adalah seorang guru SMA. Ia memiliki 4 orang saudara, masing-masing bernama Anik, Anto, Andi dan Anjas.
Pemberian nama Iriana oleh kakeknya ada sangkut pautnya dengan tanah Papua. Kakeknya seorang guru di Jayapura sebelum tahun ’60-an. Lalu kakeknya pulang ke Jawa, lahir cucu perempuannya tahun 1963 diberi nama Iriana. Ia senang mendapat nama itu, dimana dulu nama Papua adalah Irian Jaya.
Perkenalan dan Menikah dengan Jokowi
Perkenalan Iriana dengan Jokowi dapat dikatakan terjadi secara tidak sengaja. Iriana adalah teman adik Jokowi, Iit Sriyantini. Saat masih sekolah, perempuan kelahiran 1 Oktober 1963 di Kota Solo itu sering berkunjung ke rumah Jokowi diajak Iit. Tanpa sengaja, Iriana bertemu Jokowi yang saat itu masih kuliah di Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
“Saya kepincut (senang, terpesona), karena Mas Joko (panggilan sebelum Jokowi), meskipun rambutnya gondrong, tapi orangnya pinter dan cerdas, buktinya sejak kecil sering menjadi juara kelas, bahkan diterima kuliah di UGM”, kata Iriana.
Lebih lanjut Iriana bercerita: “Kami berkenalan sekitar tahun 1982, saat Mas Joko mahasiswa semester 3 Fakultas Kehutanan UGM, sementara Iriana masih kelas 3 SMAN III, Solo. Kami bisa saling kenal karena kebetulan Mas Joko ini kakaknya teman sekelas saya Iit Sriyantini. Kami lalu berpacaran selama 4 tahun. Kisah cinta kami relatif normal, lurus-lurus dan mulus karena direstui orangtua dari kedua belah pihak.”
“Pernah suatu hari Mas Joko terkena sakit maag, pas malam minggu lagi, nah jadilah pacaran malam minggu saya malah nganter mas Joko berobat ke mantri kesehatan (asisten dokter).” Setahun setelah lulus, keduanya melangsungkan pernikahan, pada tanggal 24 Desember 1986, dengan mas kawin berupa cincin seharga Rp 24 ribu, cincin itu masih dipakai hingga kini di jari manis kirinya. Dan yang luar biasa, “Iriana merupakan pacar pertama dan terakhir Jokowi,” kata Sudjiatmi Notomihardjo, ibunda Jokowi.
Kehidupan sebagai Istri Jokowi
Saat menikah, Jokowi sudah bekerja di PT Kertas Kraft Aceh. Jokowi akhirnya memboyong Iriana tinggal di Aceh. Disana, Iriana mengandung anak pertama mereka, Gibran Rakabumi. PadaTempo beberapa bulan lalu, keduanya mengaku tinggal di sebuah rumah panggung di tengah hutan dan banyak babi hutan.
Dalam waktu luangnya semasa di Aceh, Jokowi sering membawa istrinya jalan-jalan ke danau atau makan mie Aceh. Jelang waktu kelahiran Gibran, keduanya pindah ke Solo.Akrab dipanggil Ana, semenjak menikah dengan Jokowi, Iriana yang menyandang gelar sarjana ekonomi, lebih banyak menghabiskan waktunya untuk merawat suami dan 3 anak mereka.
Ketika suaminya menjabat Walikota Solo, Ana memimpin kegiatan PKK dan banyak menjalankan kegiatan sosial yang bersinggungan langsung dengan masyarakat. Salah satunya masalah kemiskinan. Kepeduliannya pada ‘wong cilik’ di Solo, karena dulu suaminya juga pernah merasakan rumah digusur tanpa ada pesangon. Ana tak mau kejadian pahit itu dialami lagi oleh warga Solo. Untuk memberdayakan warga, dia banyak membuat program-program pelatihan usaha.
Kedekatannya dengan rakyat, membuat banyak warga Solo merasa kehilangan ketika Ana hijrah ke Jakarta, menemani suaminya yang menjabat Gubernur DKI. Penyuka yoga ini sangat mempedulikan suami dan anak-anaknya. Ana bahkan punya resep khusus untuk tetap menjaga stamina sang suami yakni jamu temulawak, campur jahe, kacang hijau dan terkadang ditambahkan madu. Resep ini sudah diberikan sejak 17 tahun lalu.
Meski menjadi istri pejabat, Ana tak mau bersikap seperti seorang ndoro. Tak jarang dia mengerjakan pekerjaan rumah sekalipun ada pembantu. Ana juga lebih senang berbelanja ke pasar tradisional, terutama Pasar Klewer Solo. Seperti suaminya, Iriana memang dikenal sebagai perempuan sederhana dan bersahaja. Perempuan yang dikenal ramah dan selalu ceria ini tak pernah tampil glamour. Rias wajahnya tak pernah menor, dan tak penah mengenakan barang-barang mewah.
Saat suaminya dilantik menjadi Gubernur Jakarta, 15 Oktober 2012, Iriana hanya tampil dengan kebaya putih tanpa aksesoris yang mencolok. Pada masa kampanye akhir Juni lalu, Iriana mengubah penampilan dengan mengenakan hijab. Sang suami sempat menggodanya, dengan mengatakan penampilan baru itu membuat Ana terlihat lebih cantik.
Dengan kemenangan suaminya di pemilu presiden 2014, Ana pun akan menanggalkan status istri gubernur menjadi Ibu Negara. Iriana memberikan dukungan penuh, mengantar , mendampingi Jokowi berjuang hingga meniti sukses, dimulai sejak lulus UGM, menjadi pegawai BUMN di Aceh, berlanjut merintis usaha meubel, terjun ke dunia politik menjadi Walikota Solo dua periode, menjadi Gubernur DKI, hingga menjadi Presiden RI ke-7. *) Berbagai Sumber
Pada saat Joko Widodo masih menjabat Gubernur DKI Jakarta, sebagai istri gubernur, Iriana juga menjabat Ketua Tim Penggerak PKK DKI Jakarta 2012-2014. Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Kota Surakarta sejak 2005 hingga 2012 saat suaminya menjabat sebagai Wali Kota Surakarta.
Iriana menikah dengan Joko Widodo di Solo, tanggal 24 Desember 1986, dan memiliki 3 orang anak, yaitu Gibran Rakabuming Raka (1988), Kahiyang Ayu (1991), dan Kaesang Pangarep (1995).
Karier
Ibu Negara Indonesia (Sejak 2014)
Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi DKI Jakarta (2012 - 2014)
Ketua Tim Penggerak PKK Kota Surakarta (2005 - 2012)
Inilah biografi dan profil lengkap Hj. Iriana, ibu negara dan istri dari Presiden Indonesia ketujuh, Ir. H.Joko Widodo yang dilantik pada tanggal 20 Oktober 2014. Mereka menikah di Solo, tanggal 24 Desember 1986, dan dikaruniai tiga orang anak, yaitu Gibran Rakabuming Raka (1988), Kahiyang Ayu (1991), dan Kaesang Pangarep (1995).
Seperti sang suami, Iriana memang dikenal dengan figur yang sederhana dan melakukan segala sesuatu berdasarkan hati nuraninya, tanpa rambut disasak atau make up berlebihan. Tidak terlihat penampilan mencolok seperti istri pejabat kebanyakan.Membangun bahtera rumah tangga puluhan tahun lamanya, Iriana mendampingi Joko Widodo dari titik terendah hingga titik tertinggi, mulai dari tukang kayu hingga jadi presiden.
Kehidupan Awal Iriana lahir di Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia, 1 Oktober 1963 dari pasangan Noto Mihardjo (ayah) dan Sudjiatmi (ibu). Ayahnya adalah seorang guru SMA. Ia memiliki 4 orang saudara, masing-masing bernama Anik, Anto, Andi dan Anjas.
Pemberian nama Iriana oleh kakeknya ada sangkut pautnya dengan tanah Papua. Kakeknya seorang guru di Jayapura sebelum tahun ’60-an. Lalu kakeknya pulang ke Jawa, lahir cucu perempuannya tahun 1963 diberi nama Iriana. Ia senang mendapat nama itu, dimana dulu nama Papua adalah Irian Jaya.
Perkenalan dan Menikah dengan Jokowi
Perkenalan Iriana dengan Jokowi dapat dikatakan terjadi secara tidak sengaja. Iriana adalah teman adik Jokowi, Iit Sriyantini. Saat masih sekolah, perempuan kelahiran 1 Oktober 1963 di Kota Solo itu sering berkunjung ke rumah Jokowi diajak Iit. Tanpa sengaja, Iriana bertemu Jokowi yang saat itu masih kuliah di Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
“Saya kepincut (senang, terpesona), karena Mas Joko (panggilan sebelum Jokowi), meskipun rambutnya gondrong, tapi orangnya pinter dan cerdas, buktinya sejak kecil sering menjadi juara kelas, bahkan diterima kuliah di UGM”, kata Iriana.
Lebih lanjut Iriana bercerita: “Kami berkenalan sekitar tahun 1982, saat Mas Joko mahasiswa semester 3 Fakultas Kehutanan UGM, sementara Iriana masih kelas 3 SMAN III, Solo. Kami bisa saling kenal karena kebetulan Mas Joko ini kakaknya teman sekelas saya Iit Sriyantini. Kami lalu berpacaran selama 4 tahun. Kisah cinta kami relatif normal, lurus-lurus dan mulus karena direstui orangtua dari kedua belah pihak.”
“Pernah suatu hari Mas Joko terkena sakit maag, pas malam minggu lagi, nah jadilah pacaran malam minggu saya malah nganter mas Joko berobat ke mantri kesehatan (asisten dokter).” Setahun setelah lulus, keduanya melangsungkan pernikahan, pada tanggal 24 Desember 1986, dengan mas kawin berupa cincin seharga Rp 24 ribu, cincin itu masih dipakai hingga kini di jari manis kirinya. Dan yang luar biasa, “Iriana merupakan pacar pertama dan terakhir Jokowi,” kata Sudjiatmi Notomihardjo, ibunda Jokowi.
Kehidupan sebagai Istri Jokowi
Saat menikah, Jokowi sudah bekerja di PT Kertas Kraft Aceh. Jokowi akhirnya memboyong Iriana tinggal di Aceh. Disana, Iriana mengandung anak pertama mereka, Gibran Rakabumi. PadaTempo beberapa bulan lalu, keduanya mengaku tinggal di sebuah rumah panggung di tengah hutan dan banyak babi hutan.
Dalam waktu luangnya semasa di Aceh, Jokowi sering membawa istrinya jalan-jalan ke danau atau makan mie Aceh. Jelang waktu kelahiran Gibran, keduanya pindah ke Solo.Akrab dipanggil Ana, semenjak menikah dengan Jokowi, Iriana yang menyandang gelar sarjana ekonomi, lebih banyak menghabiskan waktunya untuk merawat suami dan 3 anak mereka.
Ketika suaminya menjabat Walikota Solo, Ana memimpin kegiatan PKK dan banyak menjalankan kegiatan sosial yang bersinggungan langsung dengan masyarakat. Salah satunya masalah kemiskinan. Kepeduliannya pada ‘wong cilik’ di Solo, karena dulu suaminya juga pernah merasakan rumah digusur tanpa ada pesangon. Ana tak mau kejadian pahit itu dialami lagi oleh warga Solo. Untuk memberdayakan warga, dia banyak membuat program-program pelatihan usaha.
Kedekatannya dengan rakyat, membuat banyak warga Solo merasa kehilangan ketika Ana hijrah ke Jakarta, menemani suaminya yang menjabat Gubernur DKI. Penyuka yoga ini sangat mempedulikan suami dan anak-anaknya. Ana bahkan punya resep khusus untuk tetap menjaga stamina sang suami yakni jamu temulawak, campur jahe, kacang hijau dan terkadang ditambahkan madu. Resep ini sudah diberikan sejak 17 tahun lalu.
Meski menjadi istri pejabat, Ana tak mau bersikap seperti seorang ndoro. Tak jarang dia mengerjakan pekerjaan rumah sekalipun ada pembantu. Ana juga lebih senang berbelanja ke pasar tradisional, terutama Pasar Klewer Solo. Seperti suaminya, Iriana memang dikenal sebagai perempuan sederhana dan bersahaja. Perempuan yang dikenal ramah dan selalu ceria ini tak pernah tampil glamour. Rias wajahnya tak pernah menor, dan tak penah mengenakan barang-barang mewah.
Saat suaminya dilantik menjadi Gubernur Jakarta, 15 Oktober 2012, Iriana hanya tampil dengan kebaya putih tanpa aksesoris yang mencolok. Pada masa kampanye akhir Juni lalu, Iriana mengubah penampilan dengan mengenakan hijab. Sang suami sempat menggodanya, dengan mengatakan penampilan baru itu membuat Ana terlihat lebih cantik.
Dengan kemenangan suaminya di pemilu presiden 2014, Ana pun akan menanggalkan status istri gubernur menjadi Ibu Negara. Iriana memberikan dukungan penuh, mengantar , mendampingi Jokowi berjuang hingga meniti sukses, dimulai sejak lulus UGM, menjadi pegawai BUMN di Aceh, berlanjut merintis usaha meubel, terjun ke dunia politik menjadi Walikota Solo dua periode, menjadi Gubernur DKI, hingga menjadi Presiden RI ke-7. *) Berbagai Sumber
Biografi / Profil - Ir. H Joko Widodo (Jokowi)
Ir. H. Joko Widodo yang lahir di Surakarta, 21 Juni 1961 lebih dikenal
dengan nama julukan Jokowi adalah pengusaha mebel dan Beliau merupakan
Walikota Surakarta (Solo) selama dua kali masa bakti 2005-2015. Dalam
masa jabatannya, ia diwakili F.X. Hadi Rudyatmo sebagai wakil walikota.
Ketika itu, dia dicalonkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Tahun
2012 ini, Beliau bersama dengan Ir. Basuki Tjahaja Purnama, M.M. (Ahok)
menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta dan selanjutnya menjadi
Presiden Indonesia bersama wakilnya Jusuf Kalla.
Biodata Jokowi - Joko Widodo :
Nama Populer : Jokowi
Nama Lengkap : Ir. Joko Widodo
Lahir : Surakarta, 21 Juni 1961
Partai politik : PDI Perjuangan
Istri : Ny. Hj. Iriana Joko Widodo
Anak: Gibran Rakabumi Raka, Kahiyang Ayu, Kaesang Pangerap
Agama : Islam - Hobby : Penikmat musik rock
Riwayat Pendidikan :
- SDN 111 Tirtoyoso Solo, SMPN 1 Solo, SMAN 6 Solo
- Almamater : Fakultas Kehutanan UGM Yogyakarta lulusan 1985
Pekerjaan : Pengusaha, Eksportir Mebel, Walikota Solo, Gubernur DKI Jakarta dan Presiden Indonesia ke-7
Jokowi kecil sempat merasakan pahitnya kehidupan saat rumahnya tergusur. Rumah petak sekaligus tempat usaha kayu ayahnya di daerah Cinderejo Lor, digusur dan dijadikan pusat jasa travel. Sang bunda menuturkan bahwa Jokowi kecil adalah sosok pendiam, namun pandai bergaul. Banyak yang mengenal Jokowi sebagai orang yang selalu mengalah, untuk menghindari pertengkaran. Sikap tersebut diwarisi Jokowi dari kedua orangtuanya yang selalu mengajarkan makna ikhlas dan bertanggung jawab.
Jokowi selalu berjalan kaki menuju sekolahnya, disaat yang lain memamerkan sepeda ontel terbaru. Menurut Jokowi kala itu, sekolah tidak terlalu jauh dari rumah, sehingga berjalan kaki pun tidak menjadi masalah. Bakti kepada orangtua ditunjukkan Jokowi tak hanya lewat sikap, namun juga sejumlah prestasi. Saat menjadi Walikota Solo hingga menjadi Gubernur DKI Jakarta, orang-orang yang mengenalnya tidak pernah menyangka perjalanan hidup Joko kecil. Sosok jokowi sangat dicintai rakyatnya. Anak tukang kayu itu pun, kini menjadi orang nomor satu di Indonesia.
Setelah Beliau lulus dari SMA kemudian melanjutkan kuliah di Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada lulus tahun 1985, dirinya merantau ke Aceh dan bekerja di salah satu BUMN. Ia kembali ke Solo dan bekerja di Perusahaan yang bergerak di bidang perkayuan, CV. Roda Jati. Pada tahun 1998 dirinya memulai berbisnis sendiri bermodal dari pengalaman yang pernah ia miliki. Dengan kerja keras, ketekunan dan keuletan, akhirnya Jokowi berhasil mengembangkan bisnisnya dan menjadi seorang eksportir mebel.
Pada tahun 2005 Jokowi memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai Walikota Solo dengan partai politik PDI Perjuangan sebagai kendaraan politiknya. Banyak yang meragukan kemampuan pria yang berprofesi sebagai pedagang mebel rumah dan taman ini bahkan hingga saat Beliau pun terpilih menjadi Walikota Solo. Selama kepemimpinannya, Solo banyak mengalami kemajuan karena banyak gebrakan progresif dilakukan olehnya. Ia banyak mengambil contoh pengembangan kota-kota di Eropa yang sering ia kunjungi dalam rangka perjalanan bisnisnya.
Di bawah kepemimpinannya, Solo mengalami perubahan yang pesat. Sebagai tindak lanjut branding ia mengajukan Surakarta untuk menjadi anggota Organisasi Kota-kota Warisan Dunia dan diterima pada tahun 2006. Langkahnya berlanjut dengan keberhasilan Surakarta menjadi tuan rumah Konferensi organisasi tersebut pada bulan Oktober 2008 ini. Pada tahun 2007 Surakarta juga telah menjadi tuan rumah Festival Musik Dunia (FMD) yang diadakan di kompleks Benteng Vastenburg yang terancam digusur untuk dijadikan pusat bisnis dan perbelanjaan. FMD pada tahun 2008 diselenggarakan di komplek Istana Mangkunegaran. Oleh Majalah Tempo, Joko Widodo terpilih menjadi salah satu dari "10 Tokoh 2008" *) Dari Berbagai Sumber
Biodata Jokowi - Joko Widodo :
Nama Populer : Jokowi
Nama Lengkap : Ir. Joko Widodo
Lahir : Surakarta, 21 Juni 1961
Partai politik : PDI Perjuangan
Istri : Ny. Hj. Iriana Joko Widodo
Anak: Gibran Rakabumi Raka, Kahiyang Ayu, Kaesang Pangerap
Agama : Islam - Hobby : Penikmat musik rock
Riwayat Pendidikan :
- SDN 111 Tirtoyoso Solo, SMPN 1 Solo, SMAN 6 Solo
- Almamater : Fakultas Kehutanan UGM Yogyakarta lulusan 1985
Pekerjaan : Pengusaha, Eksportir Mebel, Walikota Solo, Gubernur DKI Jakarta dan Presiden Indonesia ke-7
Jokowi kecil sempat merasakan pahitnya kehidupan saat rumahnya tergusur. Rumah petak sekaligus tempat usaha kayu ayahnya di daerah Cinderejo Lor, digusur dan dijadikan pusat jasa travel. Sang bunda menuturkan bahwa Jokowi kecil adalah sosok pendiam, namun pandai bergaul. Banyak yang mengenal Jokowi sebagai orang yang selalu mengalah, untuk menghindari pertengkaran. Sikap tersebut diwarisi Jokowi dari kedua orangtuanya yang selalu mengajarkan makna ikhlas dan bertanggung jawab.
Jokowi selalu berjalan kaki menuju sekolahnya, disaat yang lain memamerkan sepeda ontel terbaru. Menurut Jokowi kala itu, sekolah tidak terlalu jauh dari rumah, sehingga berjalan kaki pun tidak menjadi masalah. Bakti kepada orangtua ditunjukkan Jokowi tak hanya lewat sikap, namun juga sejumlah prestasi. Saat menjadi Walikota Solo hingga menjadi Gubernur DKI Jakarta, orang-orang yang mengenalnya tidak pernah menyangka perjalanan hidup Joko kecil. Sosok jokowi sangat dicintai rakyatnya. Anak tukang kayu itu pun, kini menjadi orang nomor satu di Indonesia.
Setelah Beliau lulus dari SMA kemudian melanjutkan kuliah di Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada lulus tahun 1985, dirinya merantau ke Aceh dan bekerja di salah satu BUMN. Ia kembali ke Solo dan bekerja di Perusahaan yang bergerak di bidang perkayuan, CV. Roda Jati. Pada tahun 1998 dirinya memulai berbisnis sendiri bermodal dari pengalaman yang pernah ia miliki. Dengan kerja keras, ketekunan dan keuletan, akhirnya Jokowi berhasil mengembangkan bisnisnya dan menjadi seorang eksportir mebel.
Pada tahun 2005 Jokowi memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai Walikota Solo dengan partai politik PDI Perjuangan sebagai kendaraan politiknya. Banyak yang meragukan kemampuan pria yang berprofesi sebagai pedagang mebel rumah dan taman ini bahkan hingga saat Beliau pun terpilih menjadi Walikota Solo. Selama kepemimpinannya, Solo banyak mengalami kemajuan karena banyak gebrakan progresif dilakukan olehnya. Ia banyak mengambil contoh pengembangan kota-kota di Eropa yang sering ia kunjungi dalam rangka perjalanan bisnisnya.
Di bawah kepemimpinannya, Solo mengalami perubahan yang pesat. Sebagai tindak lanjut branding ia mengajukan Surakarta untuk menjadi anggota Organisasi Kota-kota Warisan Dunia dan diterima pada tahun 2006. Langkahnya berlanjut dengan keberhasilan Surakarta menjadi tuan rumah Konferensi organisasi tersebut pada bulan Oktober 2008 ini. Pada tahun 2007 Surakarta juga telah menjadi tuan rumah Festival Musik Dunia (FMD) yang diadakan di kompleks Benteng Vastenburg yang terancam digusur untuk dijadikan pusat bisnis dan perbelanjaan. FMD pada tahun 2008 diselenggarakan di komplek Istana Mangkunegaran. Oleh Majalah Tempo, Joko Widodo terpilih menjadi salah satu dari "10 Tokoh 2008" *) Dari Berbagai Sumber
Biografi Lengkap Boediono Wapres RI
Boediono adalah Wakil Presiden pendamping Susilo
Bambang Yudhoyono periode 2009-2014. Beliau seorang ekonom profesional
bertangan dingin. Tangan dingin Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas
Gajah Mada dan Doktor Ekonomi Bisnis lulusan Wharton School University of Pennsylvania, AS 1979, ini terbukti selama menjabat Menteri Keuangan pada pemerintahan Megawati,
Menko Perekonomian Kabinet Indonesia Bersatu (resuffle Senin
(5/12/2005), maupun sebagai Gubernur Bank Indonesia. Selama menjabat
Menkeu Kabinet Gotong-Royong, suami dari Herawati dan ayah dua anak
(Ratriana Ekarini dan Dios Kurniawan), ini berhasil membenahi bidang
fiskal, masalah kurs, suku bunga dan pertumbuhan ekonomi. Boediono lahir
di Blitar, Jawa Timur, 25 Februari 1943.
Biografi Boediono dari Biografi Web
Bersama dalam The Dream Team dan Bank Indonesia, Master of Economics,
Monash University, Melbourne, Australia (1972), itu berhasil
menstabilkan kurs rupiah pada kisaran Rp 9000-an per dolar AS. Begitu
pula dengan suku bunga berada dalam posisi yang cukup baik merangsang
kegiatan bisnis, sehingga pertumbuhan ekonomi menaik secara signifikan.
Pria berpenampilan kalem dan santun serta terukur berbicara itu juga
dinilai mampu membuat situasi ekonomi yang saat itu masih kacau menjadi
dingin.
Saat baru menjabat Menkeu, langkah pertama yang dilakukan pria
berpenampilan rapih dan low profile itu adalah menyelesaikan Letter of
Intent dengan IMF yang telah disepakati sebelumnya serta mempersiapkan
pertemuan Paris Club September 2001. Paris Club ini merupakan
salah satu pertemuan penting karena menyangkut anggaran 2002. Setelah
itu, dia bersama tim ekonomi Kabinet Gotong-Royong, secara terencana
mengakhiri kerjasama dengan IMF (Dana Moneter Internasional) Desember 2003.
Departemen Keuangan di bawah kendali pria kelahiran Blitar, Jawa
Timur, 25 Februari 1943, itu pun berhasil melampaui masa transisi
pascaprogram IMF, yang sebelumnya sudah dia ingatkan akan sangat rawan,
bukan hanya menyangkut masalah dana, tetapi juga menyangkut rasa percaya
(confidence) pasar. Apalagi kala itu, Pemilihan Umum 2004 juga
berlangsung. Kondisi rawan itu pun berhasil dilalui tanpa terjadi
guncangan ekonomi.
Boediono berhasil menggalang kerjasama dengan Bank Indonesia dan tim ekonomi lainnya, kecuali dengan Kwik Kian Gie yang kala itu tampak berbicara sendiri sebagai Menteri Negara Perencanaan Pembangunan/ Kepala Bappenas.
Sebagai Menteri Keuangan dalam Kabinet Gotong Royong, ia berhasil
memperbaiki keuangan pemerintah dengan sangat baik sehingga mampu
membawa Indonesia lepas dari bantuan Dana Moneter Internasional.
Tak heran bila majalah BusinessWeek (AS), memberi Boediono pengakuan
sebagai tokoh yang kompeten di posisinya sebagai menteri keuangan. Ia
dipandang sebagai salah seorang menteri yang paling berprestasi dalam
Kabinet Gotong Royong.
Maka ketika Susilo Bambang Yudhoyono terpilih sebagai presiden,
banyak orang mengira bahwa Boediono akan dipertahankan dalam jabatannya,
namun posisinya ternyata ditempati Jusuf Anwar. Ternyata, Jusuf Anwar
hanya bisa bertahan lebih satu tahun.
Saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan perombakan (reshuffle) kabinet pada 5 Desember 2005, Boediono diangkat menggantikan Aburizal Bakrie menjadi Menteri Koordinator bidang Perekonomian dan mengangkat Sri Mulyani menggantikan Jusuf Anwar sebagai Menteri Keuangan.
Boediono sendiri, dikabarkan sempat menolak secara halus saat diminta
oleh Presiden Yudhoyono untuk memperkuat jajaran tim ekonomi, dengan
alasan hendak beristirahat dan kembali mengajar. Namun, akhirnya ia
memenuhi permintaan SBY.
Tiga hari sebelumnya, ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyo dalam
jumpa pers di Pangkalan TNI Angkatan Udara Kelapa Sawit, Medan, Sumatera
Utara, Jumat (2/12/2005), mengungkapkan telah meminta mantan Menteri
Keuangan Boediono untuk memperkuat tim ekonomi Kabinet Indonesia
Bersatu, pasar pun menyambutnya dengan antusias. IHSG dan mata uang
rupiah langsung menguat.
Terlihat dari nilai tukar rupiah yang langsung naik dibawah Rp 10.000 per dolar AS. Boediono
dinilai mampu mengelola makro-ekonomi yang kini belum didukung
pemulihan sektor riil dan moneter. Juga perdagangan di lantai Bursa Efek
Jakarta (BEJ) naik signifikan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di
BEJ langsung ditutup menguat hingga 23,046 poin (naik sekitar 2 persen)
dan berada di posisi 1.119,417, berhasil menembus level 1.100.
Berbagai pelaku bisnis menilai Boediono kredibel, low profile, tidak banyak bicara, prudent dan sangat konservatif.
Presiden mengakui, sebelum terbang ke Sibolga, Kamis (1/12) pagi,
telah bertemu Boediono, memintanya memperkuat tim ekonomi. Menurut
Presiden, Boediono cukup meyakinkan untuk mengelola makro-ekonomi dengan
baik.
Namun, menurut Presiden SBY,
Boediono mengaku ingin beristirahat sambil berbuat baik bagi negara
tanpa harus bergabung di kabinet. “Tetapi saya minta, Pak Boediono kalau
negara memerlukan, kalau rakyat menghendaki dan Anda harus masuk
pemerintahan, tentu itu amanah. Mudah-mudahan semuanya berjalan baik
dalam satu dua hari ini,” kata Presiden SBY.
Presiden SBY
didampingi Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi, Juru Bicara Presiden Andi
Mallarangeng, dan Wakil Gubernur Sumatera Utara Rudolf Pardede,
menginginkan ada komunikasi dan konsultasi yang baik antara pemerintah
dan Bank Indonesia.
Diungkapkan, inflasi tahun 2005 yang lebih buruk dari tahun 2004
dinilai jauh dari harapan. Tentu ada faktor yang bisa menjelaskan
mengapa inflasi buruk. Harus ada keterpaduan atau harmoni kebijakan
fiskal yang dibuat pemerintah dan kebijakan moneter dari Bank Indonesia.
Presiden berharap Boediono akan mampu membenahi kinerja ekonomi
Indonesia, terutama di sektor riil dan terkait dengan tingginya laju
inflasi saat ini menyusul kenaikan harga BBM pada 1 Oktober 2005
diiringi tingginya tingkat konsumsi pada bulan puasa Ramadhan dan
Lebaran November 2005.
“Mengapa saya akan menata kembali tim ekonomi karena kita ingin
semuanya tertata baik, makro-ekonomi, mikro-ekonomi, jangka pendek,
jangka menengah, jangka panjang. Ada yang harus bergerak cepat, yaitu
ekonomi, tetapi harus ada yang menjaga stabilitas jangka panjang,
sustainability, dan balance, kata Presiden SBY.
Presiden menginginkan orang yang tepat di posisi yang tepat untuk
mendukung kerja tim yang kuat. Pemilihan figur didasarkan pada kemampuan
melakukan koordinasi dan kerja sama tim yang baik. Presiden
berkepentingan dengan dua hal itu, untuk memiliki dewan menteri dan tim
kerja yang baik.
Sementara, Boediono yang dikenal sebagai pribadi yang sedikit bicara banyak bekerja itu, belum mau bicara soal ajakan Presiden SBY tersebut.
Akhirnya Dr. Boediono bersedia menjabat Menko Perekonomian menggantikan Aburizal Bakrie. Ia didukung Menteri Keuangan Sri Mulyani
yang juga handal. Mereka membawa perekonomian Indonesia pada track dan
daya tahan yang baik, terutama dalam menghadapi krisis ekonomi global.
Kemudian, ada tanggal 9 April 2008, DPR mengesahkan Boediono sebagai Gubernur Bank Indonesia, menggantikan Burhanuddin Abdullah.
Sebelum menjabat Menteri Koordinator Perekonomian Indonesia pada
Kabinet Indonesia Bersatu, Menteri Keuangan Kabinet Gotong Royong
(2001–2004) dan Kabinet Reformasi Pembangunan (1998-1999), Boediono
telah menjabat Menteri Negara Perencanaan dan Pembangunan
Nasional/Kepala Bappenas. Ia juga pernah menjabat Direktur Bank
Indonesia pada masa pemerintahan Soeharto.
Guru besar Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada,
ini memperoleh gelar S1 (Bachelor of Economics (Hons.)) dari
Universitas Western Australia pada tahun 1967. Lima tahun kemudian,
meraih gelar Master of Economics dari Universitas Monash. Kemudian
meraih gelar S3 (Ph.D) dalam bidang ekonomi dari Wharton School,
Universitas Pennsylvania pada tahun 1979.
Prof. Dr. Boediono, M.Ec.
lahir di Blitar, Jawa Timur, 25 Februari
1943; umur 66 tahun adalah Wakil Presiden Indonesia yang menjabat sejak
20 Oktober 2009. Ia terpilih dalam Pilpres 2009 bersama pasangannya,
presiden yang sedang menjabat, Susilo Bambang Yudhoyono. Sebelumnya ia
pernah menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia, Menteri Koordinator
Bidang Perekonomian, Menteri Keuangan, Menteri Negara Perencanaan dan
Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, dan Direktur Bank Indonesia
(sekarang setara Deputi Gubernur).
Saat ini ia juga mengajar di Fakultas
Ekonomi Universitas Gadjah Mada sebagai Guru Besar. Oleh relasi dan
orang-orang yang seringkali berinteraksi dengannya ia dijuluki The man to get the job done. Boediono beristrikan Herawati dan memiliki dua anak, Ratriana Ekarini dan Dios Kurniawan.
Pendidikan
Gelar Bachelor of Economics (Hons.)
diraihnya dari Universitas Western Australia pada tahun 1967. Lima tahun
kemudian, gelar Master of Economics diperoleh dari Universitas Monash.
Pada tahun 1979, ia mendapatkan gelar S3 (Ph.D.) dalam bidang ekonomi
dari Wharton School, Universitas Pennsylvania. Ia mendapat penghargaan
Bintang Mahaputra Adipradana tahun 1999 dan “Distinguished International
Alumnus Award” dari University of Western Australia pada tahun 2007.
- Sarjana Ekonomi di University of Western, Australia (1967)
- Master di Bidang Ekonomi dari Monash University, Australia (1972)
- Doctor of Philosophy dari Wharton School, University of Pennsylvania, AS (1979)
- Profesor dari Universitas Gadjah Mada (2006)
Riwayat Pekerjaan
- 2009 – sekarang : Wakil Presiden Republik Indonesia
- 2008 – 2009 Gubernur Bank Indonesia
- 2005 – 2008 Menko Perekonomian Indonesia
- 2001 – 2004 Menteri Keuangan
- 1998 – 1999 Menteri Negara Bappenas
- 1993 – 1998 Direktur Bank Indonesia (saat ini setara Deputi Gubernur)
- 1988 – 1993 Deputi Ketua Bidang Fiskal dan Moneter Bappenas
- 1996 – 1997 Direktur III Bank Indonesia Urusan Pengawasan BPR
- 1997 – 1998 Direktur I BI Urusan Operasi dan Pengendalian Moneter
- 1973 – 2009 : Guru Besar / Dosen
Album Foto Boediono
(biografi.rumus.web.id,4antum.wordpress.co)
Biografi Lengkap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Susilo Bambang Yudhoyono adalah presiden RI ke-6. Berbeda dengan
presiden sebelumnya, beliau merupakan presiden pertama yang dipilih
secara langsung oleh rakyat dalam proses Pemilu Presiden putaran II 20
September 2004. Lulusan terbaik AKABRI (1973) yang akrab disapa SBY ini
lahir di Pacitan, Jawa Timur 9 September 1949. Istrinya bernama
Kristiani Herawati, merupakan putri ketiga almarhum Jenderal (Purn)
Sarwo Edhi Wibowo.
Pensiunan jenderal berbintang empat ini adalah anak tunggal dari pasangan R. Soekotjo dan Sitti Habibah. Darah prajurit menurun dari ayahnya yang pensiun sebagai Letnan Satu. Sementara ibunya, Sitti Habibah, putri salah seorang pendiri Ponpes Tremas. Beliau dikaruniai dua orang putra yakni Agus Harimurti Yudhoyono (mengikuti dan menyamai jejak dan prestasi SBY, lulus dari Akmil tahun 2000 dengan meraih penghargaan Bintang Adhi Makayasa) dan Edhie Baskoro Yudhoyono (lulusan terbaik SMA Taruna Nusantara, Magelang yang kemudian menekuni ilmu ekonomi).
Pendidikan SR adalah pijakan masa depan paling menentukan dalam diri SBY. Ketika duduk di bangku kelas lima, beliau untuk pertamakali kenal dan akrab dengan nama Akademi Militer Nasional (AMN), Magelang, Jawa Tengah. Di kemudian hari AMN berubah nama menjadi Akabri. SBY masuk SMP Negeri Pacitan, terletak di selatan alun-alun. Ini adalah sekolah idola bagi anak-anak Kota Pacitan. Mewarisi sikap ayahnya yang berdisiplin keras, SBY berjuang untuk mewujudkan cita-cita masa kecilnya menjadi tentara dengan masuk Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) setelah lulus SMA akhir tahun 1968. Namun, lantaran terlambat mendaftar, SBY tidak langsung masuk Akabri. Maka SBY pun sempat menjadi mahasiswa Teknik Mesin Institut 10 November Surabaya (ITS).
Namun kemudian, SBY justru memilih masuk Pendidikan Guru Sekolah Lanjutan Pertama (PGSLP) di Malang, Jawa Timur. Sewaktu belajar di PGSLP Malang itu, beliau mempersiapkan diri untuk masuk Akabri. Tahun 1970, akhirnya masuk Akabri di Magelang, Jawa Tengah, setelah lulus ujian penerimaan akhir di Bandung. SBY satu angkatan dengan Agus Wirahadikusumah, Ryamizard Ryacudu, dan Prabowo Subianto. Semasa pendidikan, SBY yang mendapat julukan Jerapah, sangat menonjol. Terbukti, belaiu meraih predikat lulusan terbaik Akabri 1973 dengan menerima penghargaan lencana Adhi Makasaya.
Pendidikan militernya dilanjutkan di Airborne and Ranger Course di Fort Benning, Georgia, AS (1976), Infantry Officer Advanced Course di Fort Benning, Georgia, AS (1982-1983) dengan meraih honor graduate, Jungle Warfare Training di Panama (1983), Anti Tank Weapon Course di Belgia dan Jerman (1984), Kursus Komandan Batalyon di Bandung (1985), Seskoad di Bandung (1988-1989) dan Command and General Staff College di Fort Leavenworth, Kansas, AS (1990-1991). Gelar MA diperoleh dari Webster University AS. Perjalanan karier militernya, dimulai dengan memangku jabatan sebagai Dan Tonpan Yonif Linud 330 Kostrad (Komandan Peleton III di Kompi Senapan A, Batalyon Infantri Lintas Udara 330/Tri Dharma, Kostrad) tahun 1974-1976, membawahi langsung sekitar 30 prajurit.
Batalyon Linud 330 merupakan salah satu dari tiga batalyon di Brigade Infantri Lintas Udara 17 Kujang I/Kostrad, yang memiliki nama harum dalam berbagai operasi militer. Ketiga batalyon itu ialah Batalyon Infantri Lintas Udara 330/Tri Dharma, Batalyon Infantri Lintas Udara 328/Dirgahayu, dan Batalyon Infantri Lintas Udara 305/Tengkorak. Kefasihan berbahasa Inggris, membuatnya terpilih mengikuti pendidikan lintas udara (airborne) dan pendidikan pasukan komando (ranger) di Pusat Pendidikan Angkatan Darat Amerika Serikat, Ford Benning, Georgia, 1975. Kemudian sekembali ke tanah air, SBY memangku jabatan Komandan Peleton II Kompi A Batalyon Linud 305/Tengkorak (Dan Tonpan Yonif 305 Kostrad) tahun 1976-1977. Beliau pun memimpin Pleton ini bertempur di Timor Timur.
Sepulang dari Timor Timur, SBY menjadi Komandan Peleton Mortir 81 Yonif Linud 330 Kostrad (1977). Setelah itu, beliau ditempatkan sebagai Pasi-2/Ops Mabrigif Linud 17 Kujang I Kostrad (1977-1978), Dan Kipan Yonif Linud 330 Kostrad (1979-1981), dan Paban Muda Sops SUAD (1981-1982). Ketika bertugas di Mabes TNI-AD, itu SBY kembali mendapat kesempatan sekolah ke Amerika Serikat. Dari tahun 1982 hingga 1983, beliau mengikuti Infantry Officer Advanced Course, Fort Benning, AS, 1982-1983 sekaligus praktek kerja-On the job training di 82-nd Airbone Division, Fort Bragg, AS, 1983. Kemudian mengikuti Jungle Warfare School, Panama, 1983 dan Antitank Weapon Course di Belgia dan Jerman, 1984, serta Kursus Komando Batalyon, 1985. Pada saat bersamaan SBY menjabat Komandan Sekolah Pelatih Infanteri (1983-1985)
Lalu beliau dipercaya menjabat Dan Yonif 744 Dam IX/Udayana (1986-1988) dan Paban Madyalat Sops Dam IX/Udayana (1988), sebelum mengikuti pendidikan di Sekolah Staf dan Komando TNI-AD (Seskoad) di Bandung dan keluar sebagai lulusan terbaik Seskoad 1989. SBY pun sempat menjadi Dosen Seskoad (1989-1992), dan ditempatkan di Dinas Penerangan TNI-AD (Dispenad) dengan tugas antara lain membuat naskah pidato KSAD Jenderal Edi Sudradjat. Lalu ketika Edi Sudradjat menjabat Panglima ABRI, beliau ditarik ke Mabes ABRI untuk menjadi Koordinator Staf Pribadi (Korspri) Pangab Jenderal Edi Sudradjat (1993).
Lalu, beliau kembali bertugas di satuan tempur, diangkat menjadi Komandan Brigade Infantri Lintas Udara (Dan Brigif Linud) 17 Kujang I/Kostrad (1993-1994) bersama dengan Letkol Riyamizard Ryacudu. Kemudian menjabat
Asops Kodam Jaya (1994-1995) dan Danrem 072/Pamungkas Kodam
IV/Diponegoro (1995). Tak lama kemudian, SBY dipercaya bertugas ke
Bosnia Herzegovina untuk menjadi perwira PBB (1995). Beliau menjabat
sebagai Kepala Pengamat Militer PBB (Chief Military Observer United
Nation Protection Force) yang bertugas mengawasi genjatan senjata di
bekas negara Yugoslavia berdasarkan kesepakatan Dayton, AS antara
Serbia, Kroasia dan Bosnia Herzegovina. Setelah kembali dari Bosnia,
beliau diangkat menjadi Kepala Staf Kodam Jaya (1996). Kemudian menjabat
Pangdam II/Sriwijaya (1996-1997) sekaligus Ketua Bakorstanasda dan
Ketua Fraksi ABRI MPR (Sidang Istimewa MPR 1998) sebelum menjabat Kepala
Staf Teritorial (Kaster) ABRI (1998-1999).
Sementara, langkah karir politiknya dimulai tanggal 27 Januari 2000, saat memutuskan untuk pensiun lebih dini dari militer ketika dipercaya menjabat sebagai Menteri Pertambangan dan Energi pada pemerintahan Presiden KH Abdurrahman Wahid. Tak lama kemudian, SBY pun terpaksa meninggalkan posisinya sebagai Mentamben karena Gus Dur memintanya menjabat Menkopolsoskam. Pada tanggal 10 Agustus 2001, Presiden Megawati mempercayai dan melantiknya menjadi Menko Polkam Kabinet Gotong-Royong. Tetapi pada 11 Maret 2004, beliau memilih mengundurkan diri dari jabatan Menko Polkam. Langkah pengunduran diri ini membuatnya lebih leluasa menjalankan hak politik yang akan mengantarkannya ke kursi puncak kepemimpinan nasional. Dan akhirnya, pada pemilu Presiden langsung putaran kedua 20 September 2004, SBY yang berpasangan dengan Jusuf Kalla meraih kepercayaan mayoritas rakyat Indonesia dengan perolehan suara di attas 60 persen. Dan pada tanggal 20 Oktober 2004 beliau dilantik menjadi Presiden RI ke-6.
Berikut ini data lengkap tentang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Sementara, langkah karir politiknya dimulai tanggal 27 Januari 2000, saat memutuskan untuk pensiun lebih dini dari militer ketika dipercaya menjabat sebagai Menteri Pertambangan dan Energi pada pemerintahan Presiden KH Abdurrahman Wahid. Tak lama kemudian, SBY pun terpaksa meninggalkan posisinya sebagai Mentamben karena Gus Dur memintanya menjabat Menkopolsoskam. Pada tanggal 10 Agustus 2001, Presiden Megawati mempercayai dan melantiknya menjadi Menko Polkam Kabinet Gotong-Royong. Tetapi pada 11 Maret 2004, beliau memilih mengundurkan diri dari jabatan Menko Polkam. Langkah pengunduran diri ini membuatnya lebih leluasa menjalankan hak politik yang akan mengantarkannya ke kursi puncak kepemimpinan nasional. Dan akhirnya, pada pemilu Presiden langsung putaran kedua 20 September 2004, SBY yang berpasangan dengan Jusuf Kalla meraih kepercayaan mayoritas rakyat Indonesia dengan perolehan suara di attas 60 persen. Dan pada tanggal 20 Oktober 2004 beliau dilantik menjadi Presiden RI ke-6.
Berikut ini data lengkap tentang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Nama : Jenderal TNI (Purn) Susilo Bambang Yudhoyono
Lahir : Pacitan, Jawa Timur, 9 September 1949
Agama : Islam
Jabatan : Presiden Republik Indonesia ke-6
Istri : Kristiani Herawati, putri ketiga (Alm) Jenderal (Purn) Sarwo Edhi Wibowo
Anak : Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono
Ayah : Letnan Satu (Peltu) R. Soekotji
Ibu : Sitti Habibah
Pendidikan :
* Akademi Angkatan Bersenjata RI (Akabri) tahun 1973
* American Language Course, Lackland, Texas AS, 1976
* Airbone and Ranger Course, Fort Benning , AS, 1976
* Infantry Officer Advanced Course, Fort Benning, AS, 1982-1983
* On the job training di 82-nd Airbone Division, Fort Bragg, AS, 1983
* Jungle Warfare School, Panama, 1983
* Antitank Weapon Course di Belgia dan Jerman, 1984
* Kursus Komando Batalyon, 1985
* Sekolah Komando Angkatan Darat, 1988-1989
* Command and General Staff College, Fort Leavenwort, Kansas, AS
* Master of Art (MA) dari Management Webster University, Missouri, AS
Karier :
* Dan Tonpan Yonif Linud 330 Kostrad (1974-1976)
* Dan Tonpan Yonif 305 Kostrad (1976-1977)
* Dan Tn Mo 81 Yonif Linud 330 Kostrad (1977)
* Pasi-2/Ops Mabrigif Linud 17 Kujang I Kostrad (1977-1978)
* Dan Kipan Yonif Linud 330 Kostrad (1979-1981)
* Paban Muda Sops SUAD (1981-1982)
* Komandan Sekolah Pelatih Infanteri (1983-1985)
* Dan Yonif 744 Dam IX/Udayana (1986-1988)
* Paban Madyalat Sops Dam IX/Udayana (1988)
* Dosen Seskoad (1989-1992)
* Korspri Pangab (1993)
* Dan Brigif Linud 17 Kujang 1 Kostrad (1993-1994)
* Asops Kodam Jaya (1994-1995)
* Danrem 072/Pamungkas Kodam IV/Diponegoro (1995)
* Chief Military Observer United Nation Peace Forces (UNPF) di Bosnia-Herzegovina (sejak awal November 1995)
* Kasdam Jaya (1996-hanya lima bulan)
* Pangdam II/Sriwijaya (1996-) sekaligus Ketua Bakorstanasda
* Ketua Fraksi ABRI MPR (Sidang Istimewa MPR 1998)
* Kepala Staf Teritorial (Kaster ABRI (1998-1999)
* Mentamben (sejak 26 Oktober 1999)
* Menko Polsoskam (Pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid)
* Menko Polkam (Pemerintahan Presiden Megawati Sukarnopotri) mengundurkan diri 11 Maret 2004
Penugasan : Operasi Timor Timur 1979-1980 dan 1986-1988
Penghargaan :
* Adi Makayasa (lulusan terbaik Akabri 1973)
* Tri Sakti Wiratama (Prestasi Tertinggi Gabungan Mental Fisik, dan Intelek), 1973
* Satya Lencana Seroja, 1976
* Honorour Graduated IOAC, USA, 1983
* Satya Lencana Dwija Sista, 1985
* Lulusan terbaik Seskoad Susreg XXVI, 1989
* Dosen Terbaik Seskoad, 1989
* Satya Lencana Santi Dharma, 1996
* Satya Lencana United Nations Peacekeeping Force (UNPF), 1996
* Satya Lencana United Nations Transitional Authority in Eastern Slavonia, Baranja, and Western Sirmium (UNTAES), 1996
* Bintang Kartika Eka Paksi Nararya, 1998
* Bintang Yudha Dharma Nararya, 1998
* Wing Penerbang TNI-AU, 1998
* Wing Kapal Selam TNI-AL, 1998
* Bintang Kartika Eka Paksi Pratama, 1999
* Bintang Yudha Dharma Pratama, 1999
* Bintang Dharma, 1999
* Bintang Maha Putera Utama, 1999
* Tokoh Berbahasa Lisan Terbaik, 2003
* Bintang Asia (Star of Asia) dari BusinessWeek, 2005
* Bintang Kehormatan Darjah Kerabat Laila Utama dari Sultan Brunei
* Doktor Honoris Causa dari Universitas Keio, 2006
Lahir : Pacitan, Jawa Timur, 9 September 1949
Agama : Islam
Jabatan : Presiden Republik Indonesia ke-6
Istri : Kristiani Herawati, putri ketiga (Alm) Jenderal (Purn) Sarwo Edhi Wibowo
Anak : Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono
Ayah : Letnan Satu (Peltu) R. Soekotji
Ibu : Sitti Habibah
Pendidikan :
* Akademi Angkatan Bersenjata RI (Akabri) tahun 1973
* American Language Course, Lackland, Texas AS, 1976
* Airbone and Ranger Course, Fort Benning , AS, 1976
* Infantry Officer Advanced Course, Fort Benning, AS, 1982-1983
* On the job training di 82-nd Airbone Division, Fort Bragg, AS, 1983
* Jungle Warfare School, Panama, 1983
* Antitank Weapon Course di Belgia dan Jerman, 1984
* Kursus Komando Batalyon, 1985
* Sekolah Komando Angkatan Darat, 1988-1989
* Command and General Staff College, Fort Leavenwort, Kansas, AS
* Master of Art (MA) dari Management Webster University, Missouri, AS
Karier :
* Dan Tonpan Yonif Linud 330 Kostrad (1974-1976)
* Dan Tonpan Yonif 305 Kostrad (1976-1977)
* Dan Tn Mo 81 Yonif Linud 330 Kostrad (1977)
* Pasi-2/Ops Mabrigif Linud 17 Kujang I Kostrad (1977-1978)
* Dan Kipan Yonif Linud 330 Kostrad (1979-1981)
* Paban Muda Sops SUAD (1981-1982)
* Komandan Sekolah Pelatih Infanteri (1983-1985)
* Dan Yonif 744 Dam IX/Udayana (1986-1988)
* Paban Madyalat Sops Dam IX/Udayana (1988)
* Dosen Seskoad (1989-1992)
* Korspri Pangab (1993)
* Dan Brigif Linud 17 Kujang 1 Kostrad (1993-1994)
* Asops Kodam Jaya (1994-1995)
* Danrem 072/Pamungkas Kodam IV/Diponegoro (1995)
* Chief Military Observer United Nation Peace Forces (UNPF) di Bosnia-Herzegovina (sejak awal November 1995)
* Kasdam Jaya (1996-hanya lima bulan)
* Pangdam II/Sriwijaya (1996-) sekaligus Ketua Bakorstanasda
* Ketua Fraksi ABRI MPR (Sidang Istimewa MPR 1998)
* Kepala Staf Teritorial (Kaster ABRI (1998-1999)
* Mentamben (sejak 26 Oktober 1999)
* Menko Polsoskam (Pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid)
* Menko Polkam (Pemerintahan Presiden Megawati Sukarnopotri) mengundurkan diri 11 Maret 2004
Penugasan : Operasi Timor Timur 1979-1980 dan 1986-1988
Penghargaan :
* Adi Makayasa (lulusan terbaik Akabri 1973)
* Tri Sakti Wiratama (Prestasi Tertinggi Gabungan Mental Fisik, dan Intelek), 1973
* Satya Lencana Seroja, 1976
* Honorour Graduated IOAC, USA, 1983
* Satya Lencana Dwija Sista, 1985
* Lulusan terbaik Seskoad Susreg XXVI, 1989
* Dosen Terbaik Seskoad, 1989
* Satya Lencana Santi Dharma, 1996
* Satya Lencana United Nations Peacekeeping Force (UNPF), 1996
* Satya Lencana United Nations Transitional Authority in Eastern Slavonia, Baranja, and Western Sirmium (UNTAES), 1996
* Bintang Kartika Eka Paksi Nararya, 1998
* Bintang Yudha Dharma Nararya, 1998
* Wing Penerbang TNI-AU, 1998
* Wing Kapal Selam TNI-AL, 1998
* Bintang Kartika Eka Paksi Pratama, 1999
* Bintang Yudha Dharma Pratama, 1999
* Bintang Dharma, 1999
* Bintang Maha Putera Utama, 1999
* Tokoh Berbahasa Lisan Terbaik, 2003
* Bintang Asia (Star of Asia) dari BusinessWeek, 2005
* Bintang Kehormatan Darjah Kerabat Laila Utama dari Sultan Brunei
* Doktor Honoris Causa dari Universitas Keio, 2006
Alamat : Jl. Alternatif Cibubur Puri Cikeas Indah No. 2 Desa Nagrag Kec. Gunung Putri Bogor 16967
Album Foto SBY
(kolom-biografi.blogspot.com, kapanlagi.com)
Profil Biodata Taufiq Kiemas
Nama Lengkap : Taufiq Kiemas
Alias : Kiemas | Taufik
Profesi : -
Agama : Islam
Tempat Lahir : Jakarta
Tanggal Lahir : Kamis, 31 Desember 1942
Zodiac : Capricorn
Warga Negara : Indonesia
BIOGRAFI
Taufiq Kiemas adalah ketua MPR RI tahun 2009-2014. Taufiq juga
bergelar Datuk Basa Batuah merupakan seorang keturunan
Palembang-Minangkabau. Ayahnya adalah seorang guru yang pergi merantau
ke Palembang. Sedangkan ibunya, Hamzathoen Roesyda, berasal dari
kanagarian Sabu, Batipuah Ateh, Tanah Datar, Sumatera Barat.
Politikus Indonesia yang pernah menduduki posisi sebagai Bapak Negara RI ke-5 ini sempat menjadi anggota DPR RI selama dua periode berturut-turut dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan untuk daerah pemilihan Jawa Barat II, yaitu untuk masa bakti 1999-2004 dan 2004-2005.
Taufiq aktif berorganisasi di bawah bendera Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang didirikan istrinya, Megawati. Saat ini,politisi yang juga pernah menjabat Dewan Kehormatan Pengurus Pusat Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PP PA GMNI) ini menjabat sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia ke-12 untuk masa bakti tahun 2009 hingga 2014. Jabatan ini diemban Taufiq merangkap sebagai Ketua Dewan Pertimbangan DPP PDI-P.
Tepat bersamaan dengan ulang tahun ke-70, Taufiq Kiemas meluncurkan biografinya yang berjudul Gelora Kebangsaan Tak Kunjung Padam. Buku setebal 471 halaman itu berisi perjalanan hidup Taufiq Kiemas sejak kecil, besar di Yogyakarta, dan mulai masuk di kancah politik nasional, hingga menjadi ketua MPR
Riset dan analisa oleh Somya Samita
PENDIDIKAN
Politikus Indonesia yang pernah menduduki posisi sebagai Bapak Negara RI ke-5 ini sempat menjadi anggota DPR RI selama dua periode berturut-turut dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan untuk daerah pemilihan Jawa Barat II, yaitu untuk masa bakti 1999-2004 dan 2004-2005.
Taufiq aktif berorganisasi di bawah bendera Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang didirikan istrinya, Megawati. Saat ini,politisi yang juga pernah menjabat Dewan Kehormatan Pengurus Pusat Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PP PA GMNI) ini menjabat sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia ke-12 untuk masa bakti tahun 2009 hingga 2014. Jabatan ini diemban Taufiq merangkap sebagai Ketua Dewan Pertimbangan DPP PDI-P.
Tepat bersamaan dengan ulang tahun ke-70, Taufiq Kiemas meluncurkan biografinya yang berjudul Gelora Kebangsaan Tak Kunjung Padam. Buku setebal 471 halaman itu berisi perjalanan hidup Taufiq Kiemas sejak kecil, besar di Yogyakarta, dan mulai masuk di kancah politik nasional, hingga menjadi ketua MPR
Riset dan analisa oleh Somya Samita
PENDIDIKAN
- Sarjana Muda Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya Palembang, 1966
- SMA Negeri 2 Palembang
- Ketua MPR 2009-2014
- Anggota DPR periode 1987-1992, 2004-2009 dan 2009–2014
2003, mendapat gelar Datuk Basa Batuah
SOCIAL MEDIA
No Sosmed
(merdeka.com)
Biodata Profil Jokowi (Joko widodo) DKI Jakarta
(Profil dan Tokoh Masyarakat). Demin kepentingan keyword dan juga untuk mengisi artikel #TS maka kami akan menyajikan Profil Seorang Joko Widodo Alias JOKOWI kepada Para Pembaca Budiman.
Adapun tokoh yang kita bahas kali ini mungkin sebagian besar sudah pada tahu ya, apalagi kan Pak Jokowi
alias pak walikota joko widodo ini kerap disorot media dan sangat
sering ditampilkan baik dimajala maupun di TV Nasional. Namun agar lebi
detail, maka kami akan menyanyikan informasi biodata seputar profilnya
bpk jokokowi ini kepada anda.
Kita juga akan menampilkan beberapa foto-foto dari pak jokowi,
mengenai karekter jiwa serta kebiasaan hidup, juga perjalanan kariernya
kepada sobat netters agar bisa mengenal lebih dalam lagi tentang
seorang JOKOWI sebagai satu-satunya Walikota Super ini.
Siapa Itu JOKOWI?
Jokowi adalah tokoh pemimpin, Awalnya sebagai Walikota Solo dan
berperan memperomosikan Mobil ESEMKA. Ir. Joko Widodopada masanya pernah
menjadi walikota Kota Surakarta (Solo) untuk 2 kali masa bhakti
2005-2015. Wakil walikotanya adalah F.X. Hadi Rudyatmo. Jokowi lahir di
Surakarta pada 21 Juni 1961. Agama Jokowi adalah Islam. Pada 2012 Jokowi
memenangkan Pilkada DKI Jakarta dan ditetapkan sebagi Gubernur DKI
Jakarta. Banyak pihak optimis dengan kinerja Jokowi dan wakilnya Ahok
untuk memperbaiki kota Jakarta yang semerawut.
Banyak yang meragukan kemampuan sosok yang sebelumnya merupakan
pengusaha Mebel ini saat terpilih menjadi Walikota Solo. Namun
gebrakannya dalam memimpin, pendekatan pada masalah kemasyarakatan
membuat JOKOWI begitu dikagumi Masyarakat. Misalnya saja dikabarkan
Jokowi tidak pernah mengambil dan mempergunakan gajinya sebagai Walikota
selama memimpin Solo, apalagi dengan cara jokowi berkomunikasi langsung
dan terbuka dengan masyarakat.
Profil dan Biodata
Nama : Joko Widodo
Tempat Tanggal Lahir: Surakarta, 21 Juni 1961
Agama : Islam
Pekerjaan : Pengusaha
Agama : Islam
Profil Facebook : jokowi
Akun twitter : jokowi_do2
Email: jokowi@indo.net.id
Alamat Kantor Jokowi: Jl. Jend. Sudirman No. 2 Telp. 644644, 642020, Psw 400, Fax. 646303
Alamat Rumah Dinas Jokowi: Rumah Dinas Loji Gandrung Jl. Slamet Riyadi No. 261 Telp. 712004
HP. 0817441111
Pendidikan Jokowi:
- SDN 111 Tirtoyoso Solo
- SMPN 1 Solo
- SMAN 6 Solo
- Fakultas Kehutanan UGM Yogyakarta lulusan 1985
Karir JOKOWI:
- Pendiri Koperasi Pengembangan Industri Kecil Solo (1990)
- Ketua Bidang Pertambangan & Energi Kamar Dagang dan Industri Surakarta (1992-1996)
- Ketua Asosiasi Permebelan dan Industri Kerajinan Indonesia Surakarta (2002-2007)
Penghargaan Untuk Jokowi:
- Joko Widodo terpilih menjadi salah satu dari “10 Tokoh 2008″
- Menjadi walikota terbaik tahun 2009
- Pak Joko Widodo jg meraih penghargaan Bung Hatta Award, atas kepemimpinan dan kinerja beliau selama membangun dan memimpin kota Solo.
- Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) Award
- Kota Pro-Investasi dari Badan Penanaman Modal Daerah Jawa Tengah
- Kota Layak Anak dari Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan
- Wahana Nugraha dari Departemen Perhubungan
- Sanitasi dan Penataan Permukiman Kumuh dari Departemen Pekerjaan Umum
- Kota dengan Tata Ruang Terbaik ke-2 di Indonesia
Lebih Dalam Dengan Perjalanan Hidup Jokowi
Di bawah kepemimpinannya, Solo mengalami perubahan yang pesat.
Branding untuk kota Solo dilakukan dengan menyetujui moto “Solo: The
Spirit of Java“. Langkah yang dilakukannya cukup progresif untuk ukuran
kota-kota di Jawa: ia mampu merelokasi pedagang barang bekas di Taman
Banjarsari hampir tanpa gejolak untuk merevitalisasi fungsi lahan hijau
terbuka, memberi syarat pada investor untuk mau memikirkan kepentingan
publik, melakukan komunikasi langsung rutin dan terbuka (disiarkan oleh
televisi lokal) dengan masyarakat.
Pendapat Jokowi dalam Menyikapi Beberapa Problema dalam Politik dan Msyarakat
Pendapat Jokowi : Karier Dalam Birokrat
Secara prinsip, saya hanya bekerja untuk rakyat. Hanya itu, simpel. Saya enggak berpikir macam-macam, wong enggak bisa apa-apa. Mau dinilai tidak baik, silakan, mau dinilai baik, ya silakan. Saya kan tugasnya hanya bekerja. Enggak ada kemauan macam-macam. Enggak punya target apa-apa. Bekerja. Begitu saja.
Bener, saya tidak muluk-muluk dan sebenarnya yang kita jalankan pun semua orang bisa ngerjain. Hanya, mau enggak. Punya niat enggak. Itu saja. Enggak usah tinggi-tinggi. Sederhana sekali.
Contoh, lima tahun yang lalu, pelayanan KTP kita di kecamatan semrawut. KTP bisa dua minggu, bisa tiga minggu selesai. Tidak ada waktu yang jelas. Bergantung pada yang meminta, seminggu bisa, dua minggu bisa. Tapi, dengan memperbaiki sistem, apa pun akan bisa berubah. Menyiapkan sistem, kemudian melaksanakan sistem itu, dan kalau ada yang enggak mau melaksanakan sistem, ya, saya injak.
Kesulitan Jokowi dalam Menjabat Sebagai Walikota
Masalah aturan. Betul. Kita, kalau di usaha, mencari yang se-simpel mungkin, seefisien mungkin. Tapi, kita di pemerintahan enggak bisa, ada tahapan aturan. Meskipun anggaran ada, aturannya enggak terpenuhi, enggak bisa jalani. Harusnya, bisa kita kerjain dua minggu, harus menunggu dua tahun. Banyak aturan-aturan yang justru membelenggu kita sendiri, terlalu prosedural. Kita ini jadi negara prosedur.
Kesan Jokowi Selama Menjadi Walikota
Paling mengesankan? Paling mengesankan itu, kalau dulu, kan, wali kota mesti meresmikan hal yang gede-gede. Meresmikan mal terbesar besar misalnya. Tapi, sekarang, gapura, pos ronda, semuanya saya yang buka, kok. Pos ronda minta dibuka wali kota, gapura dibuka wali kota, ya gimana rakyat yang minta, buka aja. Ya, kadang-kadang lucu juga. Tapi kita nikmati.
Koleksi Album Foto Jokowi
(kumpulan berbagai sumber)