Share Up To 110 % - 10% Affiliate Program
Posted by : Unknown Selasa, 12 November 2013


Niat awal Ocha ke dapur adalah untuk memberi hidangan kepada sang kekasih. Rumah saat itu lumayan kosong, hanya ada kakak Ocha yang tidur di lantai atas. Saat itu, mendadak sang kekasih datang menghampiri.

“Ketika saya tanya dia mau apa, dia langsung meremas bokong saya sambil bilang 'mau ini',” kata Ocha. Meski takut kakaknya bangun, namun karena letak dapur sangat strategis –bisa melihat ke ruang tengah, tangga, dan taman– maka Ocha menyerah pada keinginan sang kekasih.

Posisi 1: “Karena penetrasi dilakukan terburu-buru dan sedikit ketakutan, gaya yang paling memungkinkan saat itu hanyalah doggy style,” kata Ocha. “Tidak sulit, karena saya hanya mengangkat rok saja.” Ocha bertumpu pada meja dapur dan sedikit menyondongkan tubuhnya ke atas meja. Sementara, kekasihnya 'bekerja' dengan baik di belakangnya. “Terus terang, saat itu yang terpikir hanyalah memberi dia  kepuasan. Karena untuk saya, butuh waktu cukup lama agar bisa menikmati seks, sehingga sulit mencapai orgasme jika dilakukan secara terburu-buru,” kata Ocha. “O ya, meskipun begitu, tentu saja sensasinya berbeda,” lanjutnya.

Posisi 2:
Sementara itu, Deddy dan Ririn melakukannya dengan cara ‘mendudukan sang wanita di atas meja’ kitchen set. “Ada sedikit space di sana, tapi masalahnya, mejanya lebih tinggi sedikit dari penis saya,” kata Deddy. Meski nafsu sudah di ubun-ubun, akhirnya Deddy harus bersabar mencari benda yang bisa diinjak kakinya, sehingga posisi penisnya bisa sejajar dengan vagina Ririn. “Untungnya, ada tempat duduk kecil-pendek, untuk si mbok mencuci, yang terbuat dari plastik,” kata Deddy. Dan inilah seninya: Tempat duduk semacam dingklik tersebut tidak cukup menampung dua kaki Deddy. Tapi karena sudah terlalu nafsu, Deddy memaksakan diri. “Saya berhasil penetrasi, Ririn juga menikmatinya karena posisi ini jarang kami lakukan -kaki Ririn mengangkang, yang satu lemas terkulai ke bawah, yang satunya bertumpu ke dinding. Barangkali, posisi ini memberi stimulasi optimal buat Ririn.” Di saat sedang ‘panas’, kursi kecil –dingklik– tadi meleot akibat tak kuat menahan bobot Deddy. “Tanggung sekali, jadi saya memaksakan diri, dengan satu kaki yang berjinjit dan sukses! Saya ejakulasi, tepat ketika kaki saya yang berjinjit kram,” kata Deddy tertawa. Alhasil, Ririn pun tak bisa menahan tawa melihat suaminya tumbang ke lantai –merasa nikmat dan kesakitan dalam waktu bersamaan.




(menshealth)

Leave a Reply

Terima Kasih Telah Berkunjung

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © KUMPUL DI SINI - Dawie Heart - Powered by Blogger - Designed by Garuda Indonesia Komunitas -