- Back to Home »
- Dunia Kesehatan »
- Jenis Obat Yang Dapat Membuat Pria Impotensi
Posted by : Unknown
Sabtu, 23 Februari 2013
Disfungsi ereksi alias impotensi
merupakan salah satu momok yang menakutkan bagi pria. Ada banyak
penyebab, mulai dari kondisi kesehatan dan psikologis yang tidak baik,
hingga efek samping obat. Obat apa saja yang bisa bikin impoten?
Beberapa obat dan narkoba dapat memiliki
efek pada gairah seksual dan kinerja seksual. Pada obat dengan resep,
dokter biasanya sudah memberitahu bahwa salah satu efek sampingnya
adalah menyebabkan impotensi.
Jika Anda berpikir bahwa obat yang sedang
Anda konsumsi memiliki efek negatif pada kinerja seksual, diskusikan
masalah ini dengan dokter Anda. Jangan berhenti minum obat tanpa
terlebih dahulu berkonsultasi, karena beberapa obat dapat menyebabkan
reaksi berbahaya yang mengancam nyawa bila tiba-tiba dihentikan.
Berikut beberapa obat yantg dapat membuat pria impotensi, seperti dilansir Livestrong:
1. Obat terlarang atau narkoba
Yang paling sering menyebabkan impotensi pada pria adalah konsumsi alkohol yang berlebihan. Selain itu, juga ada penyalahgunaan narkoba. Narkoba yang dapat menyebabkan disfungsi ereksi yaitu kokain, ganja dan heroin.
Yang paling sering menyebabkan impotensi pada pria adalah konsumsi alkohol yang berlebihan. Selain itu, juga ada penyalahgunaan narkoba. Narkoba yang dapat menyebabkan disfungsi ereksi yaitu kokain, ganja dan heroin.
Kokain dan heroin awalnya dapat
memfasilitasi hasrat seksual dan fungsi ereksi, namun penggunaan jangka
panjang telah dikaitkan dengan masalah ereksi.
2. Obat tekanan darah
Menurut ‘Harrison’s Principles of Internal Medicine’ dari Dr. Anthony Fauci, beberapa kelas obat tekanan darah telah dikaitkan dengan disfungsi ereksi. Thiazide diuretics adalah salah satu yang paling umum. Contoh lainnya hydrochlolorthiazide dan chlorthalidone.
Menurut ‘Harrison’s Principles of Internal Medicine’ dari Dr. Anthony Fauci, beberapa kelas obat tekanan darah telah dikaitkan dengan disfungsi ereksi. Thiazide diuretics adalah salah satu yang paling umum. Contoh lainnya hydrochlolorthiazide dan chlorthalidone.
ACE inhibitor seperti enalapril dan
captopril juga dapat menyebabkan impotensi. Diltiazem dan amlodipine
adalah contoh dari kelas obat tekanan darah yang dikenal sebagai calcium
channel blockers, yang juga dapat menyebabkan impotensi karena memiliki
beta blocker.
3. Obat anti-depresan
Sebagaimana dicatat oleh American Academy of Family Physicians, anti-depresan berhubungan dengan disfungsi ereksi. Yang paling umum adalah anti-depresan SSRI (Selective serotonin reuptake inhibitor) dan tricyclic.
Sebagaimana dicatat oleh American Academy of Family Physicians, anti-depresan berhubungan dengan disfungsi ereksi. Yang paling umum adalah anti-depresan SSRI (Selective serotonin reuptake inhibitor) dan tricyclic.
Contoh SSRI termasuk fluoxetine,
paroxetine dan escitalopram. Tricyclic termasuk nortriptyline dan
amitriptyline. SRRI lebih mungkin menyebabkan anorgasmia (tidak mampu
orgasme) ketimbang impotensi.
4. Obat anti-psikotik
Obat anti-psikotik digunakan untuk mengobati skizofrenia dan beberapa gangguan psikotik lainya. Beberapa obat ini dapat mengganggu fungsi seksual, seperti dicatat oleh The American Society of Family Physicians. Obat ini mengganggu beberapa fase dari respons seksual.
Obat anti-psikotik digunakan untuk mengobati skizofrenia dan beberapa gangguan psikotik lainya. Beberapa obat ini dapat mengganggu fungsi seksual, seperti dicatat oleh The American Society of Family Physicians. Obat ini mengganggu beberapa fase dari respons seksual.
5. Obat anti-androgen
Menurut artikel yang diterbitkan pada tahun 2001 dalam jurnal medis “Endocrine Reviews,” beberapa obat digunakan untuk menurunkan kadar hormon pria atau memblokir kegiatannya.
Menurut artikel yang diterbitkan pada tahun 2001 dalam jurnal medis “Endocrine Reviews,” beberapa obat digunakan untuk menurunkan kadar hormon pria atau memblokir kegiatannya.
Salah satu pengobatan kanker prostat
melibatkan pemberian obat yang disebut leuprolid untuk menurunkan
testosteron. Hasilnya adalah untuk menghambat pertumbuhan tumor dan
mengurangi nyeri tulang pada pasien. Namun, hormon pria yang diturunkan
juga dapat mengganggu fungsi seksualnya.
6. H2 blocker
Menurut ‘Harrison’s Principles of Internal Medicine”, H2 blocker adalah obat yang dipakai untuk mengobati asam lambung berlebih di perut atau gastroesophageal reflux (GERD) atau rasa panas di dada. Cimetidine adalah yang paling mungkin menyebabkan efek samping ini.
Menurut ‘Harrison’s Principles of Internal Medicine”, H2 blocker adalah obat yang dipakai untuk mengobati asam lambung berlebih di perut atau gastroesophageal reflux (GERD) atau rasa panas di dada. Cimetidine adalah yang paling mungkin menyebabkan efek samping ini.
sumber : beritakaget