- Back to Home »
- Berita Terkini »
- Kenapa Anas Harus Dijatuhkan?
Posted by : Unknown
Minggu, 24 Februari 2013
Jakarta - Banyak orang di internal Partai Demokrat dinilai ingin menjatuhkan Anas Urbaningrum. Kenapa?
"Dia orang muda, berpotensi nyalon presiden," kata loyalis Anas, Tridianto, di Jakarta, Minggu (24/2/2013).
Upaya pelengseran berhasil. Setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi, Anas mundur sebagai ketua umum dan kader Demokrat.
Tridianto juga mundur dari jabatan ketua dewan pimpinan cabang Partai Demokrat Cilacap. Pengunduran dirinya sebagai bentuk solidaritas karena Anas dizalimi.
"Ini konspirasi untuk 2014, ini penzaliman yang sudah direncanakan, Anas sebagai tersangka cacat hukum," ucapnya.
Sebelumnya, Anas mengibaratkan dirinya seperti bayi yang kelahirannya tidak diharapkan ketika memenangi Ketua Umum Partai Demokrat 2010 di Bandung. Anas merasa tidak memiliki tempat di Partai Demokrat.
"Intinya, ibarat bayi yang lahir, Anas adalah bayi yang lahir tidak diharapkan," ujar Anas dalam jumpa pers di Kantor Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Sabtu (22/2/2013).
Anas mengatakan, rangkaian itu terlihat saat Ketua Majelis Tinggi Partai Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengambil seluruh kendali Partai Demokrat, Jumat (8/2/2013). Saat itu dia diminta fokus menghadapi masalah hukumnya dalam kasus dugaan korupsi Hambalang hingga kemudian ada surat perintah penyidikan (sprindik) dari KPK yang menyatakan statusnya sebagai tersangka.
"Ini suatu rangkaian peristiwa yang pasti tidak bisa dipisahkan. Itu satu rangkaian yang utuh. Terkait dengan erat. Itulah faktanya. Itulah rangkaian kejadiannya," kata dia.
Anas juga mengatakan, tidak butuh pencermatan yang terlalu canggih untuk mengetahui rangkaian itu. Bahkan, masyarakat umum pun dengan mudah mencermati.
"Dia orang muda, berpotensi nyalon presiden," kata loyalis Anas, Tridianto, di Jakarta, Minggu (24/2/2013).
Upaya pelengseran berhasil. Setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi, Anas mundur sebagai ketua umum dan kader Demokrat.
Tridianto juga mundur dari jabatan ketua dewan pimpinan cabang Partai Demokrat Cilacap. Pengunduran dirinya sebagai bentuk solidaritas karena Anas dizalimi.
"Ini konspirasi untuk 2014, ini penzaliman yang sudah direncanakan, Anas sebagai tersangka cacat hukum," ucapnya.
Sebelumnya, Anas mengibaratkan dirinya seperti bayi yang kelahirannya tidak diharapkan ketika memenangi Ketua Umum Partai Demokrat 2010 di Bandung. Anas merasa tidak memiliki tempat di Partai Demokrat.
"Intinya, ibarat bayi yang lahir, Anas adalah bayi yang lahir tidak diharapkan," ujar Anas dalam jumpa pers di Kantor Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Sabtu (22/2/2013).
Anas mengatakan, rangkaian itu terlihat saat Ketua Majelis Tinggi Partai Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengambil seluruh kendali Partai Demokrat, Jumat (8/2/2013). Saat itu dia diminta fokus menghadapi masalah hukumnya dalam kasus dugaan korupsi Hambalang hingga kemudian ada surat perintah penyidikan (sprindik) dari KPK yang menyatakan statusnya sebagai tersangka.
"Ini suatu rangkaian peristiwa yang pasti tidak bisa dipisahkan. Itu satu rangkaian yang utuh. Terkait dengan erat. Itulah faktanya. Itulah rangkaian kejadiannya," kata dia.
Anas juga mengatakan, tidak butuh pencermatan yang terlalu canggih untuk mengetahui rangkaian itu. Bahkan, masyarakat umum pun dengan mudah mencermati.
sumber : inilah.com