- Back to Home »
- Berita Terkini , Dunia Bola »
- Dihujani Kritikan, Zabaleta Bela Mancini
Posted by : Unknown
Sabtu, 02 Maret 2013
MANCHESTER – Masa depan Roberto Mancini bersama
Manchester City terus menuai spekulasi. Badai kritik pun menghampiri
pelatih asal Italia tersebut menyusul hasil kurang memuaskan di sejumlah
pertandingan yang dilakoni City, khususnya saat tersisih di pentas Liga
Champions musim ini.
Namun, kendati faktanya demikian, Pablo Zabaleta tetap mendukung sang pelatih. Menurut pemain yang berposisi sebagai bek itu, pekerjaan yang dilakoni Mancini saat ini bukanlah perkara mudah.
Zabaleta mengambil contoh ruang ganti. Menurutnya, pekerjaan Mancini bukan hanya semata meracik strategi melainkan juga menjaga kehangatan hubungan antar para pemain, jelas pekerjaan tersebut terbilang sulit, mengingat setiap kepala memiliki isi yang berbeda.
“Dengan 25 pemain, tidak mudah bagi seorang pelatih untuk dapat bekerja dan mempertahankan kebahagiaan semua pemain. Kadang kala pemain harus dicadangkan, karena Mancini ingin melakukan rotasi. Namun, mereka kecewa karena mereka ingin tampil, tapi hal itu juga terjadi pada semua tim,” kata Zabaleta, seperti dilansir Guardian.
Sukses meraih mahkota Premier League musim lalu yang merupakan mahkota pertama sejak 44 musim silam itu, City justru mengalami penurunan musim ini. Hingga matchday ke-27, The Sky Blue tidak mampu mengkudeta posisi Manchester United dan masih bertahan di posisi runner up dengan 58 poin, atau selisih 12 poin di bawah United.
“Kami kembali membangun tim dalam empat musim terakhir dan itu bukanlah hal yang mudah untuk meningkatkan mental agar dapat meraih gelar di tiap musimnya seperti tim papan atas Eropa. Mungkin musim ini kami harus menunjukkan gairah untuk mempertahankan gelar, tapi itu sangat sulit," pungkasnya.
Namun, kendati faktanya demikian, Pablo Zabaleta tetap mendukung sang pelatih. Menurut pemain yang berposisi sebagai bek itu, pekerjaan yang dilakoni Mancini saat ini bukanlah perkara mudah.
Zabaleta mengambil contoh ruang ganti. Menurutnya, pekerjaan Mancini bukan hanya semata meracik strategi melainkan juga menjaga kehangatan hubungan antar para pemain, jelas pekerjaan tersebut terbilang sulit, mengingat setiap kepala memiliki isi yang berbeda.
“Dengan 25 pemain, tidak mudah bagi seorang pelatih untuk dapat bekerja dan mempertahankan kebahagiaan semua pemain. Kadang kala pemain harus dicadangkan, karena Mancini ingin melakukan rotasi. Namun, mereka kecewa karena mereka ingin tampil, tapi hal itu juga terjadi pada semua tim,” kata Zabaleta, seperti dilansir Guardian.
Sukses meraih mahkota Premier League musim lalu yang merupakan mahkota pertama sejak 44 musim silam itu, City justru mengalami penurunan musim ini. Hingga matchday ke-27, The Sky Blue tidak mampu mengkudeta posisi Manchester United dan masih bertahan di posisi runner up dengan 58 poin, atau selisih 12 poin di bawah United.
“Kami kembali membangun tim dalam empat musim terakhir dan itu bukanlah hal yang mudah untuk meningkatkan mental agar dapat meraih gelar di tiap musimnya seperti tim papan atas Eropa. Mungkin musim ini kami harus menunjukkan gairah untuk mempertahankan gelar, tapi itu sangat sulit," pungkasnya.
sumber : okezone.com