- Back to Home »
- Tips Cinta »
- Jangan Bicara Takdir dan Jodoh Kalau Ingin Segera Menikah
Posted by : Unknown
Sabtu, 06 April 2013
Membaca sebuah artikel tulisan Terri Trepsicio berjudul 'Why You
Should Forget Fate If You Want to Faind Love', rasanya seperti dipukul
dengan kitab tebal.
Kendala seseorang menikahi orang yang dicintai dan sukses dalam pernikahan, adalah seperti yang diungkapkan oleh Terri. Kita terlalu peduli pada kata takdir dan jodoh.
Saat
bertemu dengan seseorang, dan jatuh cinta kepadanya, Anda akan berpikir
dia mungkin jodoh Anda. Harapan demi harapan kemudian menumpuk, impian
demi impian untuk segera dinikahi dan hidup bahagia menggelitik dan
menjadi beban dalam sebuah hubungan. Kalau sudah menjadi beban,
ujung-ujungnya Anda akan menuntut dan membuatnya terdesak. Ada pria yang
cepat sadar dan segera mengambil sikap, ada pula yang memilih untuk
masih ingin bebas dan melakukan banyak hal. Hasilnya, bisa ditebak.
Apabila kekasih Anda mau bertanggung jawab, maka ia akan segera melamar
dan menikahi Anda. Sedangkan yang masih ingin bebas, akan meninggalkan
Anda dengan berbagai alasan yang dibuatnya.
Patah hati. Kecewa. Kemudian kembali mengucapkan "dia bukan jodohku," atau "oh mungkin memang sudah takdirnya begini."
Apabila
setiap bertemu dengan pria Anda berpikir hal yang sama, menurut Anda,
kapan kira-kira Anda akan bertemu dengan seorang pria dan berkomitmen
untuk menikah?
Mungkin 1 tahun, 2 tahun, atau Anda harus menunggu selama 5 tahun lagi.
Tetapi,
bayangkan saja, sepanjang tahun-tahun penantian Anda akan hidup dalam
rasa sakit dan kecewa akan hubungan asmara di masa lalu. Anda kemudian
akan menyalahkan mantan. Mengaku tidak bisa melupakan bagaimana disakiti
oleh mantan. Mengaku tidak bisa move one. Padahal, apakah takdir yang
harus disalahkan dan diminta pertanggung jawaban?
Tidak!
Bertemu dengan seseorang, jatuh cinta, memutuskan untuk pacaran dan menikah, adalah sepenuhnya keputusan yang Anda ambil.
Jangan
bicara tentang takdir atau jodoh di sini. Berpikir secara logis saja
bahwa, semua hal yang terjadi di masa depan, adalah sepenuhnya tanggung
jawab Anda atas apa yang Anda lakukan sekarang. Apabila Anda mengambil
sebuah keputusan dan bersikap, maka hal itu akan mempengaruhi apa yang
terjadi nanti.
Jika Anda suka, maka jadikan ia kekasih. Jika ia
meminta Anda menikah dengannya, tanya pada diri Anda, apakah Anda ingin
menikah karena mencintai dan ingin hidup dengannya, atau takut dikritik
orang?
Intinya, semua keputusan kembali pada Anda. Dan yang harus
Anda pikirkan adalah segala sesuatu faktor yang berkaitan dengan masa
depan. Bukan omongan orang, bukan jodoh atau tidak, bukan pula takdir.
Karena
tak ada yang perlu disalahkan dan disesalkan apabila segala sesuatu di
dalam hidup telah dipikirkan masak-masak dan dijalani dengan penuh
tanggung jawab serta syukur.
Mulai sekarang, buang pikiran Anda
tentang dia jodoh atau tidak. Jalani hubungan dan fokus pada hubungan
tersebut. Pada akhirnya, diri Anda sendirilah yang tahu apakah Anda
harus melangkah ke pernikahan atau tidak. (vemale.com)