Share Up To 110 % - 10% Affiliate Program
Posted by : Unknown Sabtu, 06 April 2013

 
Membaca sebuah artikel tulisan Terri Trepsicio berjudul 'Why You Should Forget Fate If You Want to Faind Love', rasanya seperti dipukul dengan kitab tebal.
Kendala seseorang menikahi orang yang dicintai dan sukses dalam pernikahan, adalah seperti yang diungkapkan oleh Terri. Kita terlalu peduli pada kata takdir dan jodoh.

Saat bertemu dengan seseorang, dan jatuh cinta kepadanya, Anda akan berpikir dia mungkin jodoh Anda. Harapan demi harapan kemudian menumpuk, impian demi impian untuk segera dinikahi dan hidup bahagia menggelitik dan menjadi beban dalam sebuah hubungan. Kalau sudah menjadi beban, ujung-ujungnya Anda akan menuntut dan membuatnya terdesak. Ada pria yang cepat sadar dan segera mengambil sikap, ada pula yang memilih untuk masih ingin bebas dan melakukan banyak hal. Hasilnya, bisa ditebak. Apabila kekasih Anda mau bertanggung jawab, maka ia akan segera melamar dan menikahi Anda. Sedangkan yang masih ingin bebas, akan meninggalkan Anda dengan berbagai alasan yang dibuatnya.
Patah hati. Kecewa. Kemudian kembali mengucapkan "dia bukan jodohku," atau "oh mungkin memang sudah takdirnya begini."

Apabila setiap bertemu dengan pria Anda berpikir hal yang sama, menurut Anda, kapan kira-kira Anda akan bertemu dengan seorang pria dan berkomitmen untuk menikah?
Mungkin 1 tahun, 2 tahun, atau Anda harus menunggu selama 5 tahun lagi.
Tetapi, bayangkan saja, sepanjang tahun-tahun penantian Anda akan hidup dalam rasa sakit dan kecewa akan hubungan asmara di masa lalu. Anda kemudian akan menyalahkan mantan. Mengaku tidak bisa melupakan bagaimana disakiti oleh mantan. Mengaku tidak bisa move one. Padahal, apakah takdir yang harus disalahkan dan diminta pertanggung jawaban?
Tidak!

Bertemu dengan seseorang, jatuh cinta, memutuskan untuk pacaran dan menikah, adalah sepenuhnya keputusan yang Anda ambil.
Jangan bicara tentang takdir atau jodoh di sini. Berpikir secara logis saja bahwa, semua hal yang terjadi di masa depan, adalah sepenuhnya tanggung jawab Anda atas apa yang Anda lakukan sekarang. Apabila Anda mengambil sebuah keputusan dan bersikap, maka hal itu akan mempengaruhi apa yang terjadi nanti.
Jika Anda suka, maka jadikan ia kekasih. Jika ia meminta Anda menikah dengannya, tanya pada diri Anda, apakah Anda ingin menikah karena mencintai dan ingin hidup dengannya, atau takut dikritik orang?
Intinya, semua keputusan kembali pada Anda. Dan yang harus Anda pikirkan adalah segala sesuatu faktor yang berkaitan dengan masa depan. Bukan omongan orang, bukan jodoh atau tidak, bukan pula takdir.
Karena tak ada yang perlu disalahkan dan disesalkan apabila segala sesuatu di dalam hidup telah dipikirkan masak-masak dan dijalani dengan penuh tanggung jawab serta syukur.

Mulai sekarang, buang pikiran Anda tentang dia jodoh atau tidak. Jalani hubungan dan fokus pada hubungan tersebut. Pada akhirnya, diri Anda sendirilah yang tahu apakah Anda harus melangkah ke pernikahan atau tidak. (vemale.com)

Leave a Reply

Terima Kasih Telah Berkunjung

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © KUMPUL DI SINI - Dawie Heart - Powered by Blogger - Designed by Garuda Indonesia Komunitas -