- Back to Home »
- Berita Populer »
- Benfica Berharap Lebih Beruntung di Final
Posted by : Unknown
Selasa, 14 Mei 2013
Amsterdam - Dalam sejarah keikutsertaannya di
kompetisi-kompetisi Eropa, Benfica pernah delapan kali merasakan
pertandingan final. Namun, dari jumlah itu tingkat kesuksesan mereka
tidak sampai setengahnya.
Benfica pernah jadi macan Eropa ketika diperkuat pemain legendarisnya, Eusebio, di era 1960-an. Mereka pernah empat kali masuk final Piala Eropa dalam lima musim, dan dari situlah mereka memiliki dua trofi Eropa.
Di final pertamanya di musim 1960/1961, Benfica tampil sebagai juara setelah menundukkan Barcelona di final dengan skor 3-2. Mereka mempertahankan gelar itu di musim berikutnya dengan menaklukkan klub top Spanyol yang lain, Real Madrid, dengan skor 5-3.
Benfica bahkan masuk final tiga kali berturut-turut setelah menembusnya di musim 1961/1962. Hanya saja mereka gagal mencetak hat-trick juara setelah kalah 1-2 dari AC Milan di Milan.
Final keempat Benfica adalah musim 1964/1965, ketika mereka ditumbangkan Inter Milan 0-1 di final. Mereka juga melakoni partai puncak Piala Eropa di tahun 1968, namun kalah 1-4 dari Manchester United lewat perpanjangan waktu.
Setelah selama satu dekade absen di final kompetisi Eropa, Benfica mulai berbicara lagi di era 80-an. Mereka tampil di final Piala UEFA 1983, serta final Piala Champions 1988 dan 1990. Hasilnya? Mereka terus saja menjadi runner-up.
Alhasil, dari total delapan final yang pernah mereka lakoni di kompetisi Eropa, hanya dua kali mereka memenanginya.
Di finalnya yang kesembilan, yaitu di final Liga Europa pada Rabu (15/5) besok di Arena Amsterdam, tim Portugal asuhan pelatih Jorge Jesus itu akan bertemu dengan klub Inggris yang di musim lalu tampil sebagai juara Liga Champions: Chelsea.
Sedikit ganjalan buat mereka adalah, Chelsea selalu mengalahkan mereka dalam dua pertemuan sebelumnya. Di babak perempatfinal Liga Champions musim lalu (2011/2012), Pablo Aimar dkk. kalah 0-1 di leg pertama di kandang sendiri, dan menyerah 1-2 di laga kedua di London.
Apakah kali ini mereka akan lebih beruntung?
(detik.com)
Benfica pernah jadi macan Eropa ketika diperkuat pemain legendarisnya, Eusebio, di era 1960-an. Mereka pernah empat kali masuk final Piala Eropa dalam lima musim, dan dari situlah mereka memiliki dua trofi Eropa.
Di final pertamanya di musim 1960/1961, Benfica tampil sebagai juara setelah menundukkan Barcelona di final dengan skor 3-2. Mereka mempertahankan gelar itu di musim berikutnya dengan menaklukkan klub top Spanyol yang lain, Real Madrid, dengan skor 5-3.
Benfica bahkan masuk final tiga kali berturut-turut setelah menembusnya di musim 1961/1962. Hanya saja mereka gagal mencetak hat-trick juara setelah kalah 1-2 dari AC Milan di Milan.
Final keempat Benfica adalah musim 1964/1965, ketika mereka ditumbangkan Inter Milan 0-1 di final. Mereka juga melakoni partai puncak Piala Eropa di tahun 1968, namun kalah 1-4 dari Manchester United lewat perpanjangan waktu.
Setelah selama satu dekade absen di final kompetisi Eropa, Benfica mulai berbicara lagi di era 80-an. Mereka tampil di final Piala UEFA 1983, serta final Piala Champions 1988 dan 1990. Hasilnya? Mereka terus saja menjadi runner-up.
Alhasil, dari total delapan final yang pernah mereka lakoni di kompetisi Eropa, hanya dua kali mereka memenanginya.
Di finalnya yang kesembilan, yaitu di final Liga Europa pada Rabu (15/5) besok di Arena Amsterdam, tim Portugal asuhan pelatih Jorge Jesus itu akan bertemu dengan klub Inggris yang di musim lalu tampil sebagai juara Liga Champions: Chelsea.
Sedikit ganjalan buat mereka adalah, Chelsea selalu mengalahkan mereka dalam dua pertemuan sebelumnya. Di babak perempatfinal Liga Champions musim lalu (2011/2012), Pablo Aimar dkk. kalah 0-1 di leg pertama di kandang sendiri, dan menyerah 1-2 di laga kedua di London.
Apakah kali ini mereka akan lebih beruntung?
(detik.com)