- Back to Home »
- Berita Populer »
- Porto: Beli Murah, Jual Mahal, Trofi pun Tetap Banyak
Posted by : Unknown
Kamis, 30 Mei 2013
Oporto - FC Porto bisa jadi contoh bagaimana
mengelola klub sepakbola dengan baik. Jawara Portugal itu bisa tetap
berprestasi meski ditinggal bintangnya yang dijual mahal, setelah
sebelumnya dibeli murah.
Joao Moutinho dan James Rodriguez adalah dua bintang Porto terakhir yang dijual mahal ke klub kaya baru Prancis, AS Monaco, dengan banderol 70 juta euro untuk total kedua pemain.
Sebelumnya Moutinho dan Rodriguez, Porto sudah kerap melakukan hal demikian setidaknya dalam satu dekade terakhir. Manuver Porto itu sudah membuat Portugal jadi salah satu liga yang paling seimbang transaksi keuangannya.
Sejak 2001 hingga 2011, Liga Super Portugal menjual pemain dengan banderol total sekitar 1 miliar euro (Rp 12,7 triliun) dan mendapat surplus keuntungan sebesar 400 juta euro (Rp 5 triliun).
Porto jadi pionir klub-klub Portugal dalam urusan jual beli pemain di mana mereka melepas pemandu bakat ke daerah Amerika Selatan untuk mencari bibit pemain dengan harga murah.
Sebut saja nama-nama seperti Deco, Diego, Lucho Gonzalez, Lisandro Lopez, Radamel Falcao, Freddy Guarin, Alvaro Pereira, Hulk dan Rodriguez adalah para pemain latin yang tadinya dibeli dengan harga murah. Lalu Porto mengasahnya jadi pemain top sebelum dijual dengan harga mahal.
Total Porto mendapatkan lebih dari 650 juta euro untuk penjualan pemain-pemain tersebut dalam kurun 10 tahun terakhir ini.
Tak hanya pemain, Porto pun juga kerap menelurkan pelatih-pelatih berbakat yang kini jadi incaran klub-klub Eropa seperti Mourinho, Andre Villas-Boas dan kini Vitor Pereira.
"Kami terbiasa mencontoh apa yang Porto lakukan dalam 10 tahun terakhir; mereka sangat bagus dalam menaikkan harga pemain," ujar Presiden Liga Portugal Mario Figueiredo seperti dilansir Reuters.
Apakah eksodus para pemain bintangnya mempengaruhi prestasi Porto? Tengok saja dalam 10 tahun terakhir sejak era Jose Mourinho, The Dragons sembilan kali juara Liga Portugal dan mereka juga sempat satu kali juara Liga Champions, sekali juara Liga Champions, dua kali juara Piala UEFA/Liga Europa dan satu titel Piala Interkontinental.
Total dalam satu dekade itu Porto mengumpulkan 25 trofi. Dengan metode transfer seperti itu, apa yang Porto lakukan tentunya patut diacungi meskipun hanya selevel klub Portugal.
"Porto benar-benar sudah mendapat pengakuan dunia internasional selama bertahun-tahun dan mereka punya struktur klub yang kuat. Ini adalah klub yang paling terorganisir yang pernah saya lihat," puji eks pelatih Porto, Andre Villas-Boas.
"Petinggi klub tahu apa yang harus mereka lakukan. Rodriguez dan Mourinho meninggalkan Porto tapi kami akan tetap kuat musim depan, siap untuk mempertahankan gelar juara dan jadi juara lagi," timpal kiper Porto, Fabiano.
(detik.com)
Joao Moutinho dan James Rodriguez adalah dua bintang Porto terakhir yang dijual mahal ke klub kaya baru Prancis, AS Monaco, dengan banderol 70 juta euro untuk total kedua pemain.
Sebelumnya Moutinho dan Rodriguez, Porto sudah kerap melakukan hal demikian setidaknya dalam satu dekade terakhir. Manuver Porto itu sudah membuat Portugal jadi salah satu liga yang paling seimbang transaksi keuangannya.
Sejak 2001 hingga 2011, Liga Super Portugal menjual pemain dengan banderol total sekitar 1 miliar euro (Rp 12,7 triliun) dan mendapat surplus keuntungan sebesar 400 juta euro (Rp 5 triliun).
Porto jadi pionir klub-klub Portugal dalam urusan jual beli pemain di mana mereka melepas pemandu bakat ke daerah Amerika Selatan untuk mencari bibit pemain dengan harga murah.
Sebut saja nama-nama seperti Deco, Diego, Lucho Gonzalez, Lisandro Lopez, Radamel Falcao, Freddy Guarin, Alvaro Pereira, Hulk dan Rodriguez adalah para pemain latin yang tadinya dibeli dengan harga murah. Lalu Porto mengasahnya jadi pemain top sebelum dijual dengan harga mahal.
Total Porto mendapatkan lebih dari 650 juta euro untuk penjualan pemain-pemain tersebut dalam kurun 10 tahun terakhir ini.
Tak hanya pemain, Porto pun juga kerap menelurkan pelatih-pelatih berbakat yang kini jadi incaran klub-klub Eropa seperti Mourinho, Andre Villas-Boas dan kini Vitor Pereira.
"Kami terbiasa mencontoh apa yang Porto lakukan dalam 10 tahun terakhir; mereka sangat bagus dalam menaikkan harga pemain," ujar Presiden Liga Portugal Mario Figueiredo seperti dilansir Reuters.
Apakah eksodus para pemain bintangnya mempengaruhi prestasi Porto? Tengok saja dalam 10 tahun terakhir sejak era Jose Mourinho, The Dragons sembilan kali juara Liga Portugal dan mereka juga sempat satu kali juara Liga Champions, sekali juara Liga Champions, dua kali juara Piala UEFA/Liga Europa dan satu titel Piala Interkontinental.
Total dalam satu dekade itu Porto mengumpulkan 25 trofi. Dengan metode transfer seperti itu, apa yang Porto lakukan tentunya patut diacungi meskipun hanya selevel klub Portugal.
"Porto benar-benar sudah mendapat pengakuan dunia internasional selama bertahun-tahun dan mereka punya struktur klub yang kuat. Ini adalah klub yang paling terorganisir yang pernah saya lihat," puji eks pelatih Porto, Andre Villas-Boas.
"Petinggi klub tahu apa yang harus mereka lakukan. Rodriguez dan Mourinho meninggalkan Porto tapi kami akan tetap kuat musim depan, siap untuk mempertahankan gelar juara dan jadi juara lagi," timpal kiper Porto, Fabiano.
(detik.com)