Sabtu, 29 Juni 2013
PETERSBURGH – Pemain anyar Zenit St. Petersburg, Andrei
Arshavin, mengaku bahwa dirinya mengalami kesulitan secara psikologi
selama menjalani musim terakhirnya bersama mantan klubnya, Arsenal.
Arshavin direkrut The Gunners dari Zenit dengan nilai transfer sebesar 17,5 juta euro pada 2009 lalu tetapi Kamis (27/06/2013) lalu, pemain berusia 32 tahun ini memutuskan untuk kembali bergabung dengan klub asal Rusia itu setelah kontraknya di Emirates Stadium habis.
"Faktanya adalah saya tidak ingin bertahan di Inggris, hal ini sudah jelas sejak Januari lalu. Saya tidak menyesali apapun, tetapi saya harus pergi. Duduk di bangku cadangan adalah sebuah hukuman, dan terus berlatih meskipun anda tahu anda tak akan bermain, hal ini sulit secara psikologi," ujar Arshavin kepada Sport Express, Sabtu (29/6/2013).
Kegiatan yang terus berulang itu membuat Arshavin merasa sedikit bosan berada di Arsenal. Bahkan, mantan kapten Timnas Rusia ini juga menilai bahwa dirinya hampir mengalami depresi akibat kehidupan yang monoton di klub asal London Utara itu.
"Saya hampir mengalami depresi, tetapi itu tidak terjadi karena saya bermental kuat. Kehidupan yang monoton di sana telah menghancurkan saya," tutup pemain yang berposisi sebagai second striker itu.
Musim lalu memang merupakan musim yang buruk bagi pemain sekaliber Arshavin di mana dirinya hanya bermain sebanyak 7 kali di Premier League tanpa berhasil mencetak satu gol pun. Bahkan dalam 7 penampilan itu tidak satu kali pun dirinya dimainkan dari menit awal oleh pelatih Arsene Wenger. (okezone.com)
Arshavin direkrut The Gunners dari Zenit dengan nilai transfer sebesar 17,5 juta euro pada 2009 lalu tetapi Kamis (27/06/2013) lalu, pemain berusia 32 tahun ini memutuskan untuk kembali bergabung dengan klub asal Rusia itu setelah kontraknya di Emirates Stadium habis.
"Faktanya adalah saya tidak ingin bertahan di Inggris, hal ini sudah jelas sejak Januari lalu. Saya tidak menyesali apapun, tetapi saya harus pergi. Duduk di bangku cadangan adalah sebuah hukuman, dan terus berlatih meskipun anda tahu anda tak akan bermain, hal ini sulit secara psikologi," ujar Arshavin kepada Sport Express, Sabtu (29/6/2013).
Kegiatan yang terus berulang itu membuat Arshavin merasa sedikit bosan berada di Arsenal. Bahkan, mantan kapten Timnas Rusia ini juga menilai bahwa dirinya hampir mengalami depresi akibat kehidupan yang monoton di klub asal London Utara itu.
"Saya hampir mengalami depresi, tetapi itu tidak terjadi karena saya bermental kuat. Kehidupan yang monoton di sana telah menghancurkan saya," tutup pemain yang berposisi sebagai second striker itu.
Musim lalu memang merupakan musim yang buruk bagi pemain sekaliber Arshavin di mana dirinya hanya bermain sebanyak 7 kali di Premier League tanpa berhasil mencetak satu gol pun. Bahkan dalam 7 penampilan itu tidak satu kali pun dirinya dimainkan dari menit awal oleh pelatih Arsene Wenger. (okezone.com)
