- Back to Home »
- Artikel Ramadan 2013 »
- 5 Sebab Puasa Menjadi Sia-sia/Berkurang Manfaatnya
Posted by : Unknown
Senin, 08 Juli 2013
Berpuasa merupakan ibadah mulia yang diperintahkan oleh Allh SWT bagi
umat Islam. Ibadah ini sangat mulia, bahkan termasuk kedalam salah satu
dari 5 rukun iman yang ada. Makna bulan puasa bukan hanya sekedar
menahan lapar haus dahaga saja, namun ada maksud dibalik itu semua yaitu
untuk menjadikan seorang muslim menjadi muslim yang lebih bertaqwa lagi
dalam semua hal ketika bulan Ramadhan berakhir.
Islam mengatur segala amal perbuatan umat manusia dan pada momen
bulan puasa Ramadhan ini pula amal perbuatan baik kita dilipatgandakan
pahalanya. Bahkan, perbuatan-perbuatan yang tidak sesuai aqidah agama
akan berakibat batalnya ibadah puasa kita, walupun kita telah menahan
haus lapar dan dahaga seharian penuh.
> Referensi Produk Elektronik Keperluan Rumah Tangga Di Bulan Ramadhan Terlengkap: Kategori Peralatan Rumah Tangga Lazada.co.id
“Betapa banyak orang yang
berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa
lapar dan dahaga.” (HR. Ath Thabrani. Syaikh Al Albani dalam Shahih At
Targib wa At Tarhib no. 1084 mengatakan bahwa hadits ini shahih
lighairih)
Dibulan puasa Ramadhan 2013 ini mari kita bersama-sama meningkatkan
kualitas puasa kita agar lebih baik lagi dibanding puasa sebelumnya.
Kali ini akan disajikan untuk pembaca berbagai hal perbuatan yang dapat
membatalkan puasa tersebut, agar puasa kita manfaatnya jauh dari hanya
sekedar menahan lapar dan dahaga saja.
1. Menundukan Pandangan
Menahan lapar dan haus mungkin telah lancar kita lakukan, namun apa
yang kita lihat dan dengar dengan telinga sulit dihindari. Maka Islam
menganjurkan untuk menghindari diri dari hal-hal yang haram.
Jabir bin ‘Abdillah menyampaikan petuah yang sangat bagus:
“Seandainya kamu berpuasa maka hendaknya pendengaranmu, penglihatanmu dan lisanmu turut berpuasa dari dusta dan hal-hal haram serta janganlah kamu menyakiti tetangga. Bersikap tenang dan berwibawalah di hari puasamu. Janganlah kamu jadikan hari puasamu dan hari tidak berpuasamu sama saja.” (Lihat Latha’if Al Ma’arif, 1/168, Asy Syamilah)
“Seandainya kamu berpuasa maka hendaknya pendengaranmu, penglihatanmu dan lisanmu turut berpuasa dari dusta dan hal-hal haram serta janganlah kamu menyakiti tetangga. Bersikap tenang dan berwibawalah di hari puasamu. Janganlah kamu jadikan hari puasamu dan hari tidak berpuasamu sama saja.” (Lihat Latha’if Al Ma’arif, 1/168, Asy Syamilah)
2. Menjaga Lisan
Dalam keseharian kita tidak terhindar dari perbuatan berdusta,
ghibah, bergunjing, memaki, bertengkar, banyak bersenda gurau, berdebat,
serta segala hal yang mengundang kebencian dan permusuhan.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Sesungguhnya
puasa adalah perisai. Apabila salah seorang di antara kamu berpuasa maka
jangan berkata kotor dan jangan bertindak bodoh. Jika ada seseorang
menyerang atau mencaci, katakanlah “sesungguhnya aku sedang berpuasa,
sesungguhnya aku berpuasa.”
Jika pada bulan Ramadhan saja seseorang muslim tidak dapat menjaga
lisannya, apalagi bulan selain Ramadhan? Maka diharapkan setelah bulan
Ramadhan berakhir, amal-amal lisan yang baik ini dapat seterusnya
berlanjut.
3. Menjaga Telinga
Setiap yang haram diucapkan, haram pula didengarkan dan segala hal
yang haram juga akan membuat sia-sia ibadah puasa seorang muslim. Bahkan
dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa kedudukan orang yang suka mendengarkan
berita bohong sama dengan orang yang memakan barang haram. “Mereka itu
adalah orang-orang yang suka mendengar berita bohong. Banyak memakan
yang haram.” (QS. Al-Maidah: 42)
4. Hindari Keharaman, Walau Telah waktu Berbuka
Hindari tangan, kaki, dan semua panca indera lainnya dari hal-hal
yang diharamkan, walaupun telah berbuka. Tak ada artinya sepanjang hari
menahan diri dari makanan yang halal, namun setelah berbuka melakukan
hal-hal yang dibenci bahkan diharamkan.
Orang seperti inilah yang disinggung Rasululkah Shallallahu ‘Alaihi
wa Sallam. “Betapa banyak orang yang berpuasa tetapi ia tidak
mendapatkan dari puasanya itu kecuali lapar dan dahaga.” (HR. Nasai dan
Ibnu Majah)
5. Makan Kalap Saat berbuka
Dapat disimpulkan, salah satu tujuan berpuasa adalah melemahkan
berbagai kekuatan yang menjadi sarang setan. Maka agar tercapai tujuan
mulia ini janganlah makan terlalu berlebih-lebihan karena syahwt akan
menguat dan bisikan syetan untuk melakukan keharaman akan dapat kembali
muncul.
(kapanlagi.com, blog.lazada.co.id)