- Back to Home »
- Tips Cinta »
- Efek Buruk Jika Menikah Tanpa Cinta
Posted by : Unknown
Selasa, 02 Juli 2013
Mungkin Anda pernah mendengar cerita orang tua yang mengatakan, "Kami
dulu menikah tanpa cinta, tetapi akhirnya kami saling mencintai setelah
menikah,". Sudah jadi rahasia umum bahwa puluhan tahun lalu, banyak
pernikahan terjadi karena perjodohan, paksaan (karena wanita tidak boleh
menolak) dan sebagainya. Sehingga pernikahan berlangsung tanpa rasa
cinta.
Umm.. apakah konsep seperti ini masih berlaku di masa kini?
Sebenarnya
tidak ada yang salah dengan pemikiran menikah dengan cinta atau menikah
dengan cinta belakangan. Hanya saja, pernikahan adalah momen yang
sakral, saat kita memutuskan hidup selamanya dengan orang lain. Apakah
kecocokan atau bahkan paksaan cukup untuk menjalani pernikahan yang
seharusnya berlangsung seumur hidup?
Ada beberapa risiko pernikahan yang dilakukan tanpa cinta, khususnya di masa kini. Inilah beberapa di antaranya.
Lebih Banyak Godaan
Menikah
karena terpaksa atau sekedar "Ya sudahlah, kami sudah saling cocok dan
dikejar umur," membuat banyak pasangan mengalami goncangan, bahkan di
awal masa pernikahan. Godaan pihak ketiga sangat besar. Bisa dari mantan
pacar, atau dari orang baru yang dirasa lebih cocok dan dianggap
sebagai jodoh karena tumbuhnya cinta. Banyak pernikahan berakhir karena
hadirnya orang ketiga yang lebih bisa memberikan cinta dan kenyamanan.
"Untuk apa setia dengan dia, aku tidak mencintainya," itulah alasan yang
sering diucapkan.
Kehidupan Rumah Tangga Hambar dan Tidak Bahagia
Pada
akhirnya, pernikahan hanya sekedar melayani suami. Suami sekedar
bekerja dan memberi nafkah istri. Anda dan dia akhirnya merasakan ada
yang hambar dalam kehidupan sehari-hari. Rutinitas itu dilakukan hanya
sebagai melaksanakan kewajiban semata. Akibatnya, banyak pasangan
mengalami kebosanan dan tidak bahagia. Akibatnya, kembali pada efek
nomor satu, godaan pihak luar sangat mungkin merusak pernikahan tanpa
cinta.
Sering Bertengkar
Tanpa cinta, seringkali
tidak muncul kompromi antara suami istri. Saling bertahan dengan
pendapat masing-masing, saling merasa benar, tidak mau mengalah,
akhirnya pertengkaran menjadi makanan sehari-hari. Hidup tidak akan
nyaman dengan adanya pertengkaran. Pada dasarnya setiap manusia
membutuhkan dan kenyamanan dalam bentuk cinta. Jika cinta itu tidak
datang dari pasangan, lalu harus didapat dari mana?
Anak Merasakan Dampaknya
Jika
pasangan sudah memiliki anak, maka pernikahan tanpa cinta yang tidak
bahagia akan memberi dampak pada anak. Jangan remehkan kemampuan anak
memahami apakah kedua orang tuanya saling mencintai atau tidak. Anak
akan belajar mencintai dimulai dari rumah, mereka bisa memahami apakah
kedua orang tuanya saling mencintai atau tidak hanya dari percakapan
sehari-hari. Jika pernikahan diisi dengan banyak pertengkaran, anak bisa
tumbuh tidak bahagia dan membuat anak bersikap dingin saat dewasa.
Menikah dengan atau tanpa cinta, mana yang akan Anda pilih? (vemale.com)