- Back to Home »
- Berita Populer »
- Fred Predator Sejati Selecao
Posted by : Unknown
Senin, 01 Juli 2013
JANEIRO - Namanya memang tidak
sepopuler Neymar da Silva yang menyita perhatian publik berkat aksi-aksi
gemilangnya. Namun, sosok Fred tak bisa dipungkiri merupakan salah satu
aktor utama dibalik sukses Brasil merebut gelar juara Piala Konfederasi
2013.
Masuk usia 29 tahun, banyak orang meragukan keputusan Luiz Felipe Scolari memasukkan nama Fred dalam skuad Samba di Piala Konfederasi 2013. Mereka menilai, eks bomber Olympique Lyon yang kini bermain di klub Brasil Fluminense sudah habis dan tidak mampu mengimbangi kecepatan yang dimiliki pemain-pemain seperti Neymar, Oscar dan Paulinho.
Kegundahan publik makin menjadi-jadi, lantaran Fred yang dipercaya tampil sebagai starter di dua laga penyisihan grup kontra Jepang dan Meksiko, gagal mencetak gol. Fans mulai bersuara, di mana mereka meminta Scolari mencadangkan Fred dan memasukkan Jo sebagai starter menyusul sukses mencetak gol di dua laga awal tersebut.
Ditengah gelombang kritikan, Scolari bergeming dan tetap memberikan kepercayaan kepada Fred. Nah, pada kesempatan ketiga inilah dia benar-benar menjawab seluruh kritik.
Fred tampil brilian saat Brasil meladeni perlawanan Italia, dengan menyumbangkan dua gol dan membantu Samba menang 4-2. Setelah itu, Fred terus menunjukkan kapasitasnya sebagai predator mematikan di kotak penalti.
Di laga semifinal kontra Uruguay, Fred membuka keunggulan Brasil, meski sempat disamakan Edinson Cavani, sebelum akhirnya Paulinho memastikan kemenangan 2-1 yang membawa Selecao lolos ke final.
Ketajaman Fred kembali berlanjut di partai puncak melawan Spanyol. Dia bahkan membuat publik langsung bergermuruh saat laga belum genap dua menit, sebelum Neymar menutup keunggulan 2-0 Brasil di penghujung babak pertama.
Gebrakan dari Fred kembali membuat Iker Casillas merana di awal babak kedua, tendangan mendatar terukur yang dilepaskannya tidak mampu dijangkau kiper nomor satu Spanyol tersebut.
Gol itulah yang kemudian meruntuhkan mental bertandingan anak-anak Vicente Del Bosque. Hal ini bisa dilihat dari kegagalan Sergio Ramos mengeksekusi penalti dan kartu merah yang diterima Gerard Pique saat menghadang laju Neymar.
Dengan kontribusi lima gol, Fred sebenarnya punya koleksi gol sama dengan Fernando Torres yang menyabet gelar top scorer. Namun, berhubung Fred memiliki menit bermain lebih banyak dari Torres, maka El Nino-lah yang berhak menggondol trofi sepatu emas. (okezone.com)
Masuk usia 29 tahun, banyak orang meragukan keputusan Luiz Felipe Scolari memasukkan nama Fred dalam skuad Samba di Piala Konfederasi 2013. Mereka menilai, eks bomber Olympique Lyon yang kini bermain di klub Brasil Fluminense sudah habis dan tidak mampu mengimbangi kecepatan yang dimiliki pemain-pemain seperti Neymar, Oscar dan Paulinho.
Kegundahan publik makin menjadi-jadi, lantaran Fred yang dipercaya tampil sebagai starter di dua laga penyisihan grup kontra Jepang dan Meksiko, gagal mencetak gol. Fans mulai bersuara, di mana mereka meminta Scolari mencadangkan Fred dan memasukkan Jo sebagai starter menyusul sukses mencetak gol di dua laga awal tersebut.
Ditengah gelombang kritikan, Scolari bergeming dan tetap memberikan kepercayaan kepada Fred. Nah, pada kesempatan ketiga inilah dia benar-benar menjawab seluruh kritik.
Fred tampil brilian saat Brasil meladeni perlawanan Italia, dengan menyumbangkan dua gol dan membantu Samba menang 4-2. Setelah itu, Fred terus menunjukkan kapasitasnya sebagai predator mematikan di kotak penalti.
Di laga semifinal kontra Uruguay, Fred membuka keunggulan Brasil, meski sempat disamakan Edinson Cavani, sebelum akhirnya Paulinho memastikan kemenangan 2-1 yang membawa Selecao lolos ke final.
Ketajaman Fred kembali berlanjut di partai puncak melawan Spanyol. Dia bahkan membuat publik langsung bergermuruh saat laga belum genap dua menit, sebelum Neymar menutup keunggulan 2-0 Brasil di penghujung babak pertama.
Gebrakan dari Fred kembali membuat Iker Casillas merana di awal babak kedua, tendangan mendatar terukur yang dilepaskannya tidak mampu dijangkau kiper nomor satu Spanyol tersebut.
Gol itulah yang kemudian meruntuhkan mental bertandingan anak-anak Vicente Del Bosque. Hal ini bisa dilihat dari kegagalan Sergio Ramos mengeksekusi penalti dan kartu merah yang diterima Gerard Pique saat menghadang laju Neymar.
Dengan kontribusi lima gol, Fred sebenarnya punya koleksi gol sama dengan Fernando Torres yang menyabet gelar top scorer. Namun, berhubung Fred memiliki menit bermain lebih banyak dari Torres, maka El Nino-lah yang berhak menggondol trofi sepatu emas. (okezone.com)