Share Up To 110 % - 10% Affiliate Program
Posted by : Unknown Selasa, 16 Juli 2013



 Image Google

Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) mengaku kesulitan memberantas kelompok-kelompok teroris di Indonesia. Identifikasi para pelaku terorisme tak mudah karena terorisme berada dalam ranah ideologi.

"Ini masalah idelogi pikiran, siapa yang tahu kalau itu teroris? Setelah tahu ada bom, baru berbahaya," kata Kepala BNPT Ansyaad Mbai usai acara diskusi di Epicentrum, Kuningan, Senin (15/7/2013) malam.

Menurut Ansyaad, ketika salah satu kelompok teroris berhasil diputus jaringannya, sisanya akan membentuk kelompok baru. "Hari ini ditangkap, sisa kelompoknya membentuk sel baru karena mereka gampang direkut," ujar Ansyaad.

Ansyaad memaparkan terjadi peningkatan serangan teror dengan korban yang berjatuhan berdasarkan data internasional. Ia menjelaskan pemberantasan terorisme secara internasional kurang menyentuh akar jaringannya.

"Jumlah serangan terorisme secara internasional belakangan ini 3 kali lipat lebih banyak. Bukan salah penanganan, tapi kurang ditangkap sampai jaringan akhir," ujar Ansyaad.

Menurut Ansyaad, salah satu pemicu peningkatan angka terorisme di dunia karena mudahnya mengakses cara membuat bom melalui dunia maya. "Masalah kimia bisa dipelajari di mana-mana, misal di internet ada website yang melansir 'how to make bomb in the kitchen'. Apa lagi semenjak kejadian bom Bali I, banyak buku-buku tentang ideologi teroris yang beredar," tutup Ansyaad. (detik.com)

Leave a Reply

Terima Kasih Telah Berkunjung

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © KUMPUL DI SINI - Dawie Heart - Powered by Blogger - Designed by Garuda Indonesia Komunitas -