Share Up To 110 % - 10% Affiliate Program
Posted by : Unknown Senin, 08 Juli 2013

 
Perth - Setelah memastikan diri menjadi juara dunia dan menorehkan sejarah, Daud Yordan pulang ke tanah air. Pertanyaan yang mengemuka: Setelah jadi juara dunia, lalu apa selanjutnya?

Akhir pekan lalu, Sabtu (6/8/2013), Metro City Perth, Australia, menjadi saksi bagaimana Daud menjadi orang Indonesia pertama yang jadi juara di dua kelas berbeda. Sebelumnya ia pernah menyandang sabuk juara dunia di kelas bulu versi IBO -- dan sekarang di kelas ringan untuk badan tinju yang sama.

Menghadapi petinju Argentina Daniel Brizuela, Daud menang angka mutlak 115-111, 116-112, 117-111, walaupun kubu lawan menanggapi dingin kekalahannya. "They steal the game," ucap pelatih Brizuela, Osvaldo Omar Corro, lewat penerjemah.

Kubu Brizuela tidak puas lantaran merasa Daud beberapa kali kena pukul dan nyaris jatuh. Bahkan, setelah pertarungan 12 ronde itu selesai, Brizuela sudah menunjukkan gestur percaya diri bahwa dirinya bakal menang. Dia naik ke sudut ring dan bahkan digendong di pundak oleh sang pelatih --layaknya seorang pemenang.

Tapi keputusan juri berkata lain. Brizuela dan staf pelatihnya mengaku bakal mengajukan tanding ulang, kali ini di Argentina.

Suasana berbeda terjadi di sebuah ruang pribadi di Metro City. Daud tengah berbaring di sebuah sofa panjang, sementara dokter menjahit pelipis kanannya. Pelipis kanan itu sobek terkena sejumlah pukulan Brizuela.

"Ini sempat mengganggu. Saya dilarang untuk menggosoknya, tapi (darahnya) masuk terus ke mata dan mengganggu. Susah jadinya. Mana mata saya sipit lagi," ujarnya sembari bercanda kepada sejumlah wartawan dari Indonesia termasuk detiksport.

Dengan mata yang terluka itu, Daud masih mau melayani permintaan wawancara dengan ditemani sang kakak yang juga pelatihnya, Damianus. Sementara di luar ruangan, Metro City sudah kembali jadi tempat aslinya; tempat para anak muda dugem. Suasana menjadi sedikit lebih berisik ketimbang saat pertarungan.

Namun di tengah dentuman musik yang kencang itu, rasa senang Daud keluar lebih nyaring dari mulutnya.

"Strategi kami berjalan dengan baik," lugasnya.

Sepanjang pertarungan, Daud diperintahkan oleh Damianus dan Craig Christian -- pemilik Harry's Gym yang juga bekerja mengatur manajemennya -- diperintahkan untuk terus melancarkan jab ke arah perut.



DetikSport yang juga berada di sebelah ring, tidak jauh dari tempat tim Daud berada, beberapa kali mendengar Craig berkali-kali berteriak demikian. Dia juga memerintahkan Daud melancarkan pukulan kombinasi dan memintanya menjauh ketika Brizuela mulai membalas.

"(Kalau pukulan ke kepala) bergerak sedikit, sasaran hilang. Pukulan meleset dan itu menguras tenaga," jelasnya. "Sementara kalau ke perut kan dia susah menghindar."

Daud juga mengatakan bahwa kesuksesannya itu membuktikan bahwa dia tidak memiliki masalah pindah kelas. Bahkan Craig menyebut bahwa itu adalah keputusan tepat. Pria asal Australia itu mengatakan bahwa Daud seharusnya sudah naik kelas sebelum bertarung melawan Simpiwe Vetyeka beberapa bulan silam. Alasannya, berbeda dengan petinju semodel Chris John, Daud masih bertumbuh dan lebih kesulitan untuk menjaga berat badannya.

Selanjutnya, Craig mengatakan beberapa rencananya untuk Daud dalam beberapa bulan ke depan.

"Ketika dia datang ke Perth, kami semua bekerja sama. Dia berada di bawah manajemen Dragon Fire. Saya membantu mereka," ujarnya seraya menambahkan bahwa dia juga bekerja sama dengan baik dengan Damianus, selaku pelatih dari Daud. "Dua kepala lebih baik dari satu," lanjutnya.

Craig kemudian sedikit memeriksa luka di pelipis kanan Daud ketika ditanya kapan petinju berusia 26 tahun itu akan naik ring lagi. Pria yang juga jadi manajer dan pelatih Chris John itu kemudian menyebut nama Yuriorkis Gamboa sebagai calon lawan berikutnya.

"Yuriorkis Gamboa. Mereka kini berada di berat yang sama dan pertarungan melawannya bakal seru. Segalanya mungkin saja terjadi."

Petinju asal Kuba berusia 31 tahun itu terbilang punya rekor yang ngeri: 23 kali menang (16 KO) dan belum pernah kalah. Gaya tarung Gamboa yang agresif juga dinilai Craig berpotensi menghadirkan pertarungan yang seru.

"Mungkin (Daud akan naik ring lagi) pada Oktober," sebutnya.

Sembari menunggu pertarungan berikutnya, yang akan berlangsung sekitar tiga bulan ke depan, Daud akan kembali ke kampung halamannya. Dia ingin beristirahat sembari menyembuhkan lukanya sekaligus berkumpul bersama keluarga.

Hari ini, Senin (8/7), si juara dunia itu bertolak dari Perth dan kembali ke tanah air – dengan predikat juara dunia.
(detik.com)

Leave a Reply

Terima Kasih Telah Berkunjung

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © KUMPUL DI SINI - Dawie Heart - Powered by Blogger - Designed by Garuda Indonesia Komunitas -