Share Up To 110 % - 10% Affiliate Program
Posted by : Unknown Kamis, 29 Agustus 2013



BLACKPOOL – Betapa sering seorang wasit melakukan kesalahan keputusan dan menjadi bahan cercaan serta bentakan dari orang-orang di pinggir lapangan. Mungkin jika wasitnya pria dewasa, hal itu bisa diindahkan – tapi bagaimana jika wasitnya masih terbilang gadis belia berusia 15 tahun?

Yang ada, sang wasit hanya bisa menangis walau terus menjalankan tugasnya memimpin pertandingan. Kejadian ini dialami Emma Hickson, wasit amatir wanita yang terbilang masih “ABG” ketika mengawal sebuah laga usia di bawah 10 tahun (U-10) antara Platt Lane City vs Litherland Tigers.

Derasnya air mata Emma tumpah ketika terjadi sebuah insiden pelanggaran pada penghujung babak, yang tak digubris Emma. Tak ayal, sejumlah orang tua pemain-pemain cilik itu masuk ke lapangan, mengelilingi Emma sembari membentak diselingi sumpah serapah.

Laga yang menjadi bagian sebuah turnamen usia muda yang bertempat di Whiteholme Playing Fields, Blackpool itu, sempat terhenti gara-gara para orang tua yang masuk ke lapangan dan segera dilerai ofisial serta para pelatih kedua tim tersebut.

Pertandingan pun sempat bisa dilanjutkan namun Emma tetap tak bisa menghentikan air matanya lantaran takut karena para orang tua tersebut, tetap membentak dan mengatai Emma dari pinggir lapangan hingga laga bubaran.

Kepada Sportsmail, Kamis (29/8/2013), Emma pun menyatakan kejadian itu tak lepas dari persaingan yang ada dari para orang tua klub (SSB) itu. Asumsinya, rivalitas level tinggi antara Manchester dan Liverpool yang terbawa karena Platt Lane merupakan anggota divisi usia muda Manchester City dan Litherland di bawah naungan Liverpool.

“Memang saya tak mendengar jelas soal sumpah serapah yang terjadi, tapi yang pasti saya mendengar bahwa saya wasit yang memalukan. Ada beberapa orang tua yang mengatakan, ‘pelacur kecil yang bodoh’ atau kalimat-kalimat lain yang serupa,” ungkap Emma.

“Padahal ini hanya pertandingan sepakbola anak-anak. Mereka hanya ingin bermain dan saya hanya mewasiti. Tak seharusnya ditanggapi seserius itu. Semoga kejadian ini membawa kesadaran bahwa wasit butuh dihormati karena banyak orang yang meremehkan kerja keras wasit,” lanjutnya.

Emma pun melanjutkan bahwa kasus ini, sudah dibawanya ke Lancashire FA untuk ditindaklanjuti. “Saya sudah melapor dan mendapat dukungan dari LFA. Saya pikir, kasus ini ada hubungannya dengan persaingan Manchester/Liverpool. Saat saya baru memulai laga, saya sudah melihat para orang tua (kedua tim) saling mencela. Pasti ada elemen persaingan di situ,” tambah Emma lagi.

Sementara LFA akan menginvestigasi Litherland, Manchester FA juga akan melakukan hal yang sama pada Platt Lane. Sampai pada saat terakhir kasus ini dilampirkan ke LFA dan MFA, kedua tim sementara didiskualifikasi dari turnamen yang mengikutsertakan 250 SSB tersebut.
(okezone.com)

Leave a Reply

Terima Kasih Telah Berkunjung

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © KUMPUL DI SINI - Dawie Heart - Powered by Blogger - Designed by Garuda Indonesia Komunitas -