- Back to Home »
- Ibu Bayi & Balita »
- Penyebab Keguguran di Kehamilan Pertama
Posted by : Unknown
Senin, 16 September 2013
Anda mungkin sudah sering mendengar tentang keguguran yang dialami
wanita pada kehamilan pertama. Sebenarnya ini bukanlah hal yang aneh,
karena memang sangat mungkin dialami oleh banyak wanita.
Penyebabnya
memang beragam, mulai dari kondisi tubuh yang lemah sampai human error.
Bahkan, dilaporkan oleh Boldsky, 1 di antara 4 orang wanita yang sedang
hamil pernah mengalami keguguran pada kehamilan pertama.
Agar Anda bisa berhati-hati, ketahui beberapa penyebab keguguran di kehamilan pertama:
Kehamilan yang tidak direncanakan
Penyebab
utama keguguran adalah kehamilan yang tidak direncanakan. Pada umumnya
kondisi tubuh memang akan naik turun, sebentar sehat sebentar sakit
karena banyak faktor, misalnya saja cuaca. Nah inilah yang seringkali
disepelekan calon ibu.
Umumnya ketika kondisi tubuh tidak fit dan
ia tidak sengaja hamil, maka kondisi kehamilannya sangat rentan
terganggu. Apabila tubuh tidak segera pulih kembali, maka kandungannya
bisa saja gugur. Apalagi jika si ibu tidak menjaga kondisinya dengan
baik, menyeimbangkan tekanan darah, menyeimbangkan asupan nutrisi, dan
lain sebagainya.
SOLUSI:
Buat
penanggalan pribadi yang mencatat menstruasi dan masa subur. Lakukan
hubungan intim untuk merencanakan kehamilan di tanggal yang sudah
ditentukan sehingga dapat membantu Anda bersiap diri.
Rahim yang lemah
Penyebab
lainnya keguguran pada kehamilan pertama adalah kondisi rahim yang
lemah. Hal ini menyebabkan janin tidak dapat tumbuh atau mungkin
kondisinya sangat rentan gugur karena tidak dilindungi rahim dengan
baik.
Umumnya pada keguguran jenis ini, si ibu tidak sadar apabila
ia hamil dan keguguran. Si janin akan gugur seperti saat ibu mengalami
menstruasi biasa.
SOLUSI:
Jalani
pre-marital medical test untuk mengetahui kondisi kesehatan
masing-masing pasangan. Selain itu juga dapat mengetahui kondisi rahim,
apakah ia memiliki masalah atau dalam kondisi yang sangat baik dan siap
memberikan tempat terbaik untuk pembuahan.
Pil kontrasepsi
Apabila
Anda memang menggunakan pil kontrasepsi dalam jangka yang cukup
panjang, biasanya efeknya tidak akan berhenti pada saat Anda berhenti
mengonsumsinya. Pil ini akan memberikan efek pada tubuh Anda dalam
jangka waktu 3-4 bulan ke depan.
SOLUSI:
untuk merencanakan kehamilan, Anda harus menghentikan pemakaian pil kontrasepsi dan memberikan jeda yang cukup untuk hamil.
Tidak sadar
Ketidaktahuan
calon ibu pada kondisinya seringkali menyebabkan banyak ibu jadi
ceroboh dan tidak menjaga kondisi tubuh. Apabila kondisi kehamilan
sangat lemah, maka ia akan rentan mengalami keguguran.
Kok bisa
sih seorang ibu tidak menyadari dirinya hamil? Tidak semua wanita memang
aware dengan kondisi kesehatan serta jadwal menstruasi, di kala sedang
sangat sibuk tak sedikit wanita yang melupakannya. Nah, inilah yang
menyebabkan terkadang wanita tak sadar kalau dirinya hamil.
Jatuh
Jatuh
dan tergoncang keras saat sedang hamil muda, dapat mempengaruhi kondisi
kehamilan. Keguguran adalah konsekuensi terbesar yang dirasakan para
bumil saat jatuh atau terguncang keras.
SOLUSI:
Bumil
disarankan lebih berhati-hati menjaga kehamilannya, tidak mengendarai
sepeda motor sendiri, tidak melewati jalan yang berlubang dengan
kecepatan tinggi sehingga mengalami goncangan keras, tidak memanjat dan
naik tangga yang dapat membahayakan kondisi kehamilan, tidak melompat
dan melakukan aktivitas fisik yang berat.
Kondisi kesehatan
Kondisi
kesehatan tertentu memang mempengaruhi kondisi kehamilan. Ada yang
menyebabkan wanita tidak bisa hamil, ada pula yang mempengaruhi
kehamilan sehingga wanita mengalami keguguran. Misalnya saja penyakit
tokso, rubella, dan lain sebagainya.
Ada kehamilan yang tidak
tahan pada kondisi tersebut dan mengalami keguguran, ada yang bisa
melanjutkan kehamilan dengan resiko anak menderita cacat, namun adapula
yang berhasil menyelamatkan kehamilan dan melahirkan normal.
SOLUSI:
Untuk
mencegah kondisi kesehatan mempengaruhi kehamilan bahkan sampai
menyebabkan keguguran, oleh karena itu pre-marital medical test tetap
harus dilakukan. Apabila memang si calon ibu saat itu tengah menderita
beberapa penyakit seperti rubella atau tokso, maka kondisinya bisa
diobati dan dipulihkan selama beberapa bulan sebelum ia hamil.
Di
kehamilan pertama, Anda juga disarankan agar aktif mencari informasi dan
tidak menelan bulat-bulat begitu saja informasi yang didapat.
Konsultasikan pula dengan dokter ahli sehingga Anda benar-benar bisa
mempersiapkan kehamilan secara matang. (vemale.com)