- Back to Home »
- Berita Terkini »
- Rektor ITS: Mobil Murah Mengikis Mimpi Mobnas
Posted by : Unknown
Sabtu, 21 September 2013
Surabaya - Tidak semua pihak mendukung program
pemerintah pusat untuk pengadaan mobil murah Low Cost Green Car (LCGC).
Rektor ITS Tri Yogi Yuwono menilai kebijakan mobil murah justru mengikis
cita-cita menciptakan mobil nasional.
"Kawan-kawan di kampus ini sedikit kecewa terhadap kebijakan LCGC. Ini tentu akan menghentikan impian mobnas. Semakin jauh dari cita-cita," kata Tri usai menemani tim ITS memamerkan mobil listrik EC-ITS II di halaman gedung rektorat, Jumat (20/9/2013).
Kalau semua dari impor, lanjut Tri, maka upaya anak bangsa untuk unjuk kebolehan merakit mobil sendiri akan terganjal. Ia berharap semua bisa dirakit di Indonesia.
"Kami riset ini untuk batere, riset charge, riset motor, dan sebagainya. Kami berharap kan semua itu bisa dibuat di Indonesia," katanya.
Peluncuran mobil EC-ITS II sendiri dikatakan Tri, merupakan salah satu usaha pembuktian kreatifitas anak bangsa.
"Ini salah satu usaha untuk membuktikan upaya kalau kita bisa. Kita tunjukkan ke dunia," tegas Tri.
Selanjutnya tinggal menunggu upaya pemerintah dalam skala produksi untuk mewujudkan rancangan-rancangan mobnas tersebut.
"Kami siap merancang. Rancangan sudah jadi, tinggal bagaimana pemerintah dan sektor industri mengembangkan ini semua. Kalau ITS yang produksi kan nggak mungkin," terang Tri.
Menurutnya, dari 5 perguruan tinggi negeri yang dibiayai oleh pemerintah untuk merancang prototype mobil-mobil nasional, ITS yang pertama menyelesaikan rancangannya. (detik.com)
"Kawan-kawan di kampus ini sedikit kecewa terhadap kebijakan LCGC. Ini tentu akan menghentikan impian mobnas. Semakin jauh dari cita-cita," kata Tri usai menemani tim ITS memamerkan mobil listrik EC-ITS II di halaman gedung rektorat, Jumat (20/9/2013).
Kalau semua dari impor, lanjut Tri, maka upaya anak bangsa untuk unjuk kebolehan merakit mobil sendiri akan terganjal. Ia berharap semua bisa dirakit di Indonesia.
"Kami riset ini untuk batere, riset charge, riset motor, dan sebagainya. Kami berharap kan semua itu bisa dibuat di Indonesia," katanya.
Peluncuran mobil EC-ITS II sendiri dikatakan Tri, merupakan salah satu usaha pembuktian kreatifitas anak bangsa.
"Ini salah satu usaha untuk membuktikan upaya kalau kita bisa. Kita tunjukkan ke dunia," tegas Tri.
Selanjutnya tinggal menunggu upaya pemerintah dalam skala produksi untuk mewujudkan rancangan-rancangan mobnas tersebut.
"Kami siap merancang. Rancangan sudah jadi, tinggal bagaimana pemerintah dan sektor industri mengembangkan ini semua. Kalau ITS yang produksi kan nggak mungkin," terang Tri.
Menurutnya, dari 5 perguruan tinggi negeri yang dibiayai oleh pemerintah untuk merancang prototype mobil-mobil nasional, ITS yang pertama menyelesaikan rancangannya. (detik.com)