- Back to Home »
- Dunia Kesehatan »
- Bebas Bulu Tanpa Perlu Bercukur Lagi
Posted by : Unknown
Sabtu, 02 November 2013
Kecantikan wanita digambarkan salah satunya dengan kulit yang mulus
tanpa noda dan, tanpa bulu. Bahkan pada dongeng anak-anak sering
digambarkan wanita yang buruk rupa adalah yang kulitnya berbulu.
Nyatanya wanita yang memiliki bulu-bulu halus di tangan dan kakinya
disebabkan karena terlalu banyak hormon pria, yaitu androgen. Tentu saja
wanita yang demikian masih bisa tampil cantik, namun butuh rutinitas
tambahan, yaitu menghilangkan bulu-bulu halus itu.
Selama puluhan
tahun wanita berusaha menghilangkan bulu di tangan dan kakinya dengan
berbagai metode, dari yang paling sederhana yaitu bercukur, hingga wax
yang sangat menyiksa. Bukan cuma soal biaya yang harus dikeluarkan,
rutinitas ini pun memakan waktu dan membutuhkan kedisiplinan agar tidak
sampai lupa bercukur. Terbayangkan bagaimana jika kulit Anda yang
biasanya mulus, tiba-tiba nampak berbulu karena lupa mencukurnya.
Syukurlah
ritual itu sebentar lagi akan bisa kita tinggalkan. Para peneliti telah
menemukan gel yang bisa menghentikan pertumbuhan bulu untuk sementara.
Dengan gel ini, kabarnya kita tidak perlu bercukur hingga enam bulan
lamanya. Rub-on-gel ini dibuat dari cidofovir yang telah dikenal sebagai
salah satu obat untuk perawatan penderita AIDS. Obat ini memiliki efek
alopecia, yaitu terhambatnya pertumbuhan rambut pada pasien yang
diinjeksi cidofovir.
" Dengan gel ini, kabarnya kita tidak perlu bercukur hingga enam bulan lamanya."
Efek
ini dirasa bisa dimanfaatkan untuk menghentikan pertumbuhan rambut guna
mengatasi masalah bercukur baik di kaki, tangan, maupun pada wajah.
Oleh karena itu para peneliti memodifikasi konsentrasi obat tersebut
untuk menemukan formula yang paling pas guna menghentikan pertumbuhan
rambut atau bulu. Pengujian dilakukan dengan merekrut sejumlah pria yang
berjambang lebat, yang diminta untuk mengaplikasikan gel di satu sisi
bagian jambang mereka. Di sisi lainnya, mereka juga diminta
mengaplikasikan gel, namun tanpa kandungan cidofovir. Para pria ini
diijinkan mencukur jambangnya secara rutin, namun tidak boleh mencukur
jambangnya 48 jam sebelum pengamatan di klinik.
Untuk campuran 1%,
efeknya kecil pada pertumbuhan rambut, namun pengurangan pertumbuhan
yang signifikan nampak pada penggunaan konsentrasi 3% pada gel tersebut.
Saat ini masih dikembangkan lagi kemungkinan menggunakan formula yang
lebih kuat untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Perumusan formula
ini penting, karena kelebihan dosis penggunaan cidofovir bisa
menimbulkan efek samping seperti sakit kepala, rasa mual, demam dan
penurunan sel darah putih yang drastis.
Walaupun masih dalam
pengembangan, namun sudah ada harapan suatu saat kita akan bebas dari
rutinitas mencukur bulu kaki dan tangan. Anda pun jadi lebih percaya
diri untuk mengenakan busana yang memamerkan kaki dan tangan. Terima
kasih untuk penemuan-penemuan yang meringankan aktivitas wanita ini!
(vem/miw)