Share Up To 110 % - 10% Affiliate Program
Posted by : Unknown Sabtu, 02 November 2013


Saat hamil muda, apalagi masih tiga bulan, boleh nggak sih ibu berhubungan intim? Apakah tidak berbahaya bagi si janin? Pertanyaan-pertanyaan ini seringkali muncul dan menimbulkan rasa was-was di pikiran pasangan suami-istri yang ingin melakukan hubungan seks.

Tapi nampaknya, rasa was-was yang dirasakan oleh para ibu atau calon ibu dapat teratasi dengan adanya berita berikut ini. Seperti dilansir dari situs WebMD, berhubungan seks dalam keadaan hamil muda ternyata boleh dilakukan. Namun di sisi lain, masih ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dalam hal ini agar kandungan ibu tetap aman.

Saat kehamilan baru menginjak usia tiga bulan, beberapa wanita hamil biasanya kehilangan gairahnya untuk bercinta. Hal itu mungkin disebabkan oleh gejala-gejala kehamilan yang kerapkali membuat mereka merasa kurang nyaman. Namun, Monica Foreman, seorang ahli kandungan, menyatakan bahwa saat gejala-gejala itu sudah mulai berkurang, gairah para wanita hamil justru akan meningkat. Menurutnya, hal tersebut dipengaruhi oleh kerja hormon dalam tubuh mereka.

Perasaan ragu untuk berhubungan seks di tiga bulan pertama, ternyata tidak hanya dialami oleh ibu, ayah pun seringkali merasa enggan dan was-was. Mereka takut jika nanti janin dalam rahim sang istri akan terganggu. Mereka takut jika nanti terjadi keguguran.

Namun sepertinya para suami bisa menghela napas lega dengan adanya keterangan berikut ini. Masih menurut Monica Foreman, bayi di dalam rahim ibu dilindungi oleh dinding rahim yang sangat kuat. Lapisan-lapisan di dalamnya seperti selaput ketuban dan plasenta juga ikut menjamin keamanan dan kenyamanan si bayi di dalamnya. Jadi, sampaikan kepada para suami untuk tidak terlalu cemas akan hal ini.
Meskipun telah dinyatakan aman, Monica menambahkan bahwa masih ada beberapa hal yang harus dipenuhi untuk bisa berhubungan seks di tiga bulan awal kehamilan, yaitu:
  • Ibu tidak memiliki riwayat keguguran
  • Selama hamil, ibu tidak sering mengalami kram perut
  • Tidak terjadi pendarahan pada serviks atau leher rahim
  • Plasenta tidak menutupi serviks
Untuk keterangan lebih jelas, ada baiknya jika para wanita hamil mengkonsultasikan hal ini dengan dokter. Hal tersebut agar Anda mendapat informasi yang tepat mengenai tindakan yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Karena hal ini sebenarnya sangat bergantung pada kondisi kehamilan masing-masing wanita.


(vemale.com)

Leave a Reply

Terima Kasih Telah Berkunjung

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © KUMPUL DI SINI - Dawie Heart - Powered by Blogger - Designed by Garuda Indonesia Komunitas -