- Back to Home »
- Dunia Hacker »
- Hacker atau Cracker
Posted by : Unknown
Selasa, 26 November 2013
Jangan dulu punya anggapan buruk dengan yang namanya Hacker, karena anda mesti tahu seperti apa Hacker sejati itu. Masalahnya, ada sekelompok orang yang menyebut-nyebut dirinya sebagai Hacker padahal mereka itu adalah seorang Cracker. Hacker sejati sebenarnya tidak sejahat (atau bahkan tidak jahat sama sekali) seperti yang kebanyakan dipikirkan orang. Hacker
adalah sekumpulan atau beberapa kelompok yang bertujuan untuk
mengembangkan ilmu pengengetahuan dan sharing informasi bebas tanpa
batas. Hacker adalah seseorang yang tertarik untuk
mengetahui secara mendalam mengenai kerja suatu system,komputer, atau
jaringan komputer. Mereka terdiri dari para programer yang ahli
jaringan. Mereka jugalah yang berjasa membangun Internet lewat
pengembangan sistem operasi UNIX.
Istilah Hacker sendiri lahir sekitar tahun 1959 dari
MIT(Massacusetts Institute of Technology), sebuah universitas di
Amerika yang terdiri dari orang-orang cerdas namun cenderung tidak
mempercayai adanya Tuhan (Atheis). Saat itulah semua berawal, dari
sebuah ruangan baru, “EAM room” pada Building 26 MIT, sebuah tempat
yang merupakan nenek moyang dari “dunia baru” yang kini kita kenal,
tempat nenek moyang sebuah mesin yang kini kita sebut sebagai
“komputer”, mesin yang mampu membawa kita menuju kelebihbaikan dengan
kebebasan informasi, dunia para Hacker sejati.
Para Hacker selalu bekerjasama secara sukarela menyelesaikan
masalah dan membangun sesuatu. Mereka selalu berbagi informasi,
memberi jawaban serta berlomba-lomba untuk berbuat yang terbaik agar
dihormati di lingkungannya. Mereka tidak pernah berhenti belajar untuk
menjadi ahli dan sangat anti untuk melakukan sesuatu berulang-ulang dan
membosankan. Mereka berpedoman pada kata-kata bijak : “Untuk
mengikuti jalan – pandanglah sang ahli – ikuti sang ahli – berjalan
bersama sang ahli – kenali sang ahli -jadilah sang ahli ”
Sementara itu, para cracker sibuk untuk memuaskan diri mereka dengan aktivitas Cracking. mulai dari membobol komputer, menebar virus (tanpa tujuan – beberapa Hacker sejati ada yang menulis virus namun dengan tujuan yang jelas), hingga mengakali telepon (Phreaking). Para Hacker menyebut mereka sebagai orang malas yang tidak bertanggung jawab. Jadi, sangat tidak adil jika kita tetap menganggap bahwa Hacker itu jahat dan menakutkan karena sangat jelas bahwa Hacker bersifat membangun sementara Cracker bersifat membongkar.
Ingin jadi seorang Hacker?? Tidak ada kata sulit bagi mereka yang mau belajar. Untuk menjadi seorang Hacker
anda harus menguasai beberapa bahasa pemrograman dan tentu saja
sikap-sikap yang bisa membuat anda diterima di lingkungan mereka.
Biasanya calon Hacker memulai dengan belajar bahasa [Python] karena bahasa ini tergolong bahasa pemrograman yang termudah. Bahasan mengenai bahasa ini bisa anda lihat di http://www.python.org.
Setelah itu anda juga harus menguasai [java] yang sedikit lebih sulit
akan tetapi menghasilkan kode yang lebih cepat dari Python, [C], [C++]
yang menjadi inti dari UNIX, dan [Perl] (www.perl.com ) serta [LISP] untuk tingkat lanjut.
Setelah menguasai semua kemampuan dasar diatas, calon Hacker disarankan untuk membuka salah sati versi UNIX open-source atau mempelajari LINUX, membaca
kodenya, memodifikasi dan menjalankannya kembali. Jika mengalami
kesulitan, disarankan untuk berkomunikasi dengan club pengguna Linux [ http://www.linpeople.org
Sisi menarik dari seorang Hacker adalah dimana mereka
saling bahu-membahu dalam menyelesaikan sebuah masalah dan membangun
sesuatu. Tetapi sayangnya, kehidupan mereka yang menghabiskan 90%
waktunya untuk aktivitas Hacking bukanlah hal yang baik. Kalau memang benar-benar ingin jadi Hacker, jadilah Hacker yang baik dengan memanfaatkan Teknologi Informasi untuk mengembangkan da’wah Islam.
——————————
Manifesto Sang Hacker
——————————
It happened again today. Another one sold out, sacrificing their dreams to the corporate security machine.
Damn whitehats, noone believes in a cause anymore.
Another bug was released today to the security mailing lists.
Damn Whitehats, they know not what they do.
Another potential computer genius was relegated to an existence of nothing more than a 9-5 cubicle-dwelling promotional tool.
Damn whitehats, putting money before discovery.
Another family was ravaged by cooperations and governments bent on instituting control over individuality, monitoring every action..
Another kid was sentenced today for searching for a way to understand the world. Convicted and imprisoned, not because of what he did, but because of what others thought he could do.
Damn Whitehats – Fear keeps them in business.
The public, believing anything it hears from “reputed experts”. Screaming for blood. Looking for something to blame for their lost hope. Their lost ability to seek out new knowledge. Fear consumes them. They cannot let go of their uncertainty and doubt because there is no meaning. They seek to destroy explorers, outlaws, curiosity seekers because they are told too. They are told these people that seek information are evil. Individuality is evil. Judgment should be made based upon a moral standard set in conformity rather than resistance. Lives are ruined in the name of corporate profit and information is hoarded as a commodity.
Damn Whitehats, you were once like us.
I was a Whitehat. I had an awakening. I saw the security industry for what is really is. I saw the corruption, the lies, the deceit, the extortion of protection money in the form of subscription services and snake-oil security consultants.
Another bug was released today to the security mailing lists.
Damn Whitehats, they know not what they do.
Another potential computer genius was relegated to an existence of nothing more than a 9-5 cubicle-dwelling promotional tool.
Damn whitehats, putting money before discovery.
Another family was ravaged by cooperations and governments bent on instituting control over individuality, monitoring every action..
Another kid was sentenced today for searching for a way to understand the world. Convicted and imprisoned, not because of what he did, but because of what others thought he could do.
Damn Whitehats – Fear keeps them in business.
The public, believing anything it hears from “reputed experts”. Screaming for blood. Looking for something to blame for their lost hope. Their lost ability to seek out new knowledge. Fear consumes them. They cannot let go of their uncertainty and doubt because there is no meaning. They seek to destroy explorers, outlaws, curiosity seekers because they are told too. They are told these people that seek information are evil. Individuality is evil. Judgment should be made based upon a moral standard set in conformity rather than resistance. Lives are ruined in the name of corporate profit and information is hoarded as a commodity.
Damn Whitehats, you were once like us.
I was a Whitehat. I had an awakening. I saw the security industry for what is really is. I saw the corruption, the lies, the deceit, the extortion of protection money in the form of subscription services and snake-oil security consultants.
I wanted to know, I wanted to understand, I wanted to go further then the rest. I never want to be held down by contracts and agreements.
You say I should grow up. You say I should find better things to do with my time. You say I should put my talent to better use. You’re saying I should fall in line with the other zombies and forget everything I believe in and shun those with my drive, my curiosity, tell them it’s not worth it, deny them of the greatest journey they will ever experience in their lives.
I am not a blackhat. The term is insulting, it implies I am the opposite of you. You think i seek to defeat security, when I seek something greater. I will write exploits, travel through networks, explore where you are afraid to go. I will not put myself in the spotlight and release destructive tools to the public to attract business. I will not feed the fear and hysteria created by the security industry to increase stock prices. I can, and will, code and hack and find out everything I can for the same reasons I did years ago.
I am a Hacker, dont try to understand me, you lost all hope of that when you crossed the line. You fail to see the lies and utter simplicity behind the computer security industry. Once, you may have shared my ideals. You fail to see the fact that security is a maintenance job.
Youve given up hope for something better. You fail to see yourself as worthless, fueling an industry whose cumulative result is nothing. I dont hate you, I dont even really care about you – If you try to stop me, you will fail, because I do this out of love — you do it for money.
This is our world now.. the world of the electron and the switch, the beauty of the baud. We make use of a service already existing without paying for what could be dirt cheap if it wasn’t run by profiteering gluttons, and you call us criminals. We explore… and you call us criminals. We seek after knowledge… and you call us criminals. We exist without skin color, without nationality, without religious bias… and you call us criminals. You build atomic bombs, you wage wars, you murder, cheat and lie to us and try to make us belive it is for our own good, yet we’re the ciminals.
Yes, I am a criminal. My crime is that of curiosity. My crime is that of judging people by what they say and think, not what they look like. My crime is that of outsmarting you, something that you will never forgive me for.
I am a Hacker, and this is my manifesto. You can’t stop me, and you certainly can’t stop us all.
————————
Etika Hacker
————————
* Akses ke komputer-komputer – dan segala
sesuatu yang berpotensi untuk mengajarmu mengenai dunia ini haruslah
bebas dan total. Semua informasi haruslah tersedia secara bebas /
cuma-cuma.
* Jangan percaya otoriter/kemapanan – dukung desentralisasi.
* Hackers haruslah dinilai berdasarkan kemampuan hackingnya –
bukannya berdasar kriteria seperti derajat, umur, ras, atau posisi.
Anda bisa berkarya seni dan keindahan melalui komputer. Komputer dapat
merubah hidupmu menuju kelebih baikan.
Sedangkan dalam prakteknya, Etika Hacker diatas (prinsip) dipraktekkan dengan mengikuti kode etik:
* Jangan merusak sistem manapun secara sengaja. (rmrf hard disk,
crash, overflow, dll. Mengubah tampilan index.html sebuah website
sah-sah saja asalkan file aslinya disimpan di sistem yang sama dan bisa
diakses oleh administrator.)
* Jangan mengubah file-file sistem selain yang diperlukan untuk mengamankan identitas anda.
* Jangan meninggalkan nama asli anda (maupun orang lain), handle
asli, maupun nomor telepon asli di sistem apapun yang anda akses secara
ilegal. Mereka bisa dan akan melacak anda dari handle anda.
* Berhati-hatilah dalam berbagi informasi sensitif. Pemerintah akan
menjadi semakin pintar. Secara umum, jika anda tidak mengenal siapa
sebenarnya lawan bicara/chatmu, berhati-hatilah!
* Jangan memulai dengan mentargetkan komputer-komputer milik
pemerintah. Ya, ada banyak sistem milik pemerintah yang cukup aman
untuk di-hack, namun resikonya lebih besar dari keuntungannya. Ingat,
pemerintah punya dana yang tak terbatas dibanding dengan ISP/Perusahaan
yang objektifnya adalah untuk mencari profit..
————————————–
Tingkatan-tingkatan Dalam Dunia Hacker
————————————–
Elite :
Juga dikenal sebagai 3l33t, 3l337, 31337 atau
kombinasi dari itu; merupakan ujung tombak industri keamanan jaringan.
Mereka mengerti sistemoperasi luar dalam, sanggup mengkonfigurasi
& menyambungkan jaringan secara global. Sanggup melakukan
pemrogramman setiap harinya. Sebuah anugrah yang sangat alami, mereka
biasanya effisien & trampil,menggunakan pengetahuannya dengan
tepat. Mereka seperti siluman dapat memasuki sistem tanpa di
ketahui, walaupun mereka tidak akan menghancurkan data-data. Karena
mereka selalu mengikuti peraturan yang ada.
Semi Elite:
Hacker ini biasanya lebih mudadaripada
Elite.Mereka juga mempunyai kemampuan & pengetahuan luas tentang
komputer. Mereka mengerti tentang sistem operasi (termasuk lubangnya).
Biasanya dilengkapi dengan sejumlah kecilprogram cukup untuk mengubah
program eksploit. Banyak serangan yang dipublikasi dilakukan oleh Hacker kaliber ini, sialnya oleh para Elite mereka sering kali di kategorikan Lamer.
Developed Kiddie:
Sebutan ini terutamakarena umur kelompok ini masih
muda (ABG)&masih sekolah. Mereka membaca tentang metoda hacking
& caranya di berbagai kesempatan. Mereka mencoba berbagai
sistem sampai akhirnya berhasil & memproklamirkan kemenangan ke
lainnya.Umumnya mereka masih menggunakan Grafik UserInterface (GUI)
& baru belajar basic dari UNIX, tanpa mampu menemukan lubang
kelemahan baru di sistem operasi.
Script Kiddie:
Seperti developed kiddie, Script Kiddie biasanya
melakukan aktifitas di atas. Seperti juga Lamers, mereka hanya
mempunyai pengetahuan teknis networking yang sangat minimal. Biasanya
tidak lepas dari GUI. Hacking dilakukan menggunakan trojan
untuk menakuti & menyusahkan hidup sebagian pengguna Internet.
Lamer:
Mereka adalah orang tanpa pengalaman & pengetahuan yang ingin menjadi Hacker (wanna-be Hacker). Mereka biasanya membaca atau mendengar tentang Hacker
& ingin seperti itu. Penggunaan komputer mereka terutama untuk
main game, IRC, tukar menukar software prirate, mencuri kartu kredit.
Biasanya melakukan hacking menggunakan software trojan, nuke &
DoS. Biasanya menyombongkan diri melalui IRC channel dsb. Karena
banyak kekurangannya untuk mencapai elite, dalam perkembangannya
mereka hanya akan sampai level developed kiddie atau script kiddie
saja.
———————————-
Hacking Scene di indonesia.
———————————-
———————————-
Pada era 80-an hingga 1994, lahirlah para Hacker
Indonesia yang boleh dibilang masih “ASLI”. Pada umumnya mereka lahir
secara otodidak dan secara kebetulan memiliki akses jaringan. Biasanya
terdiri dari para pegawai perusahaan-perusahaan besar atau
instansi-instansi pemerintah. Mereka ini terdiri dari orang-orang yang
berkecimpung di bidang UNIX, VAX/VMS, dan tentu saja ahli jaringan.
Ketika Internet mulai marak di Indonesia, mulailah
masyarakat begitu antusias mempelajari komputer terutama network
security. Jika dulunya tidak ada aktivitas yang bersifat merusak, kini
perlahan hal itu mulai berubah. Remaja-remaja ABG mulai “berterbangan”
di Internet, mencari tutorial-tutorial baru, mencari
pengetahuan-pengetahuan komputer yang tidak mereka dapatkan di sekolah.
Mereka menjadi semakin pintar, bahkan melebihi guru-guru di sekolah
mereka.
Namun layaknya seorang ABG, sebagian besar dari mereka jiwanya masih
labil. Pengetahuan mereka masih sangat minim dan memiliki semangat
tinggi untuk merusak. Mereka masih belum mengerti arti “Hack” yang
sebenarnya. Mereka dengan sombong dan tidak tau malu menyebut diri
mereka Hacker hanya karena berhasil mengakali Billing,
menjalankan email BOMB, menjalankan exploit-exploit. Padahal mereka
sama sekali tidak tau bagaimana tool yang mereka gunakan itu sendiri
bekerja. Mereka tidak mengenal sang system, namun dengan sombong mereka
menyebut dirinya Hacker. Tanpa tau apa itu TCP/IP, namun dengan banga menyebut dirinya Hacker. Padahal para Hacker sejati Indonesia yang kemampuannya sudah setara dengan para wizard di Amerika dengan tegas menolak dirinya disebut Hacker
lantaran masih selalu merasa ilmu yang dimilikinya belum cukup. Yeah,
inilah Hacking Scene (pangung perhackingan) di Indonesia yang cukup
menyedihkan ^_^ namun bisa juga diangap wajar dan manusiawi
Akan tetapi tidak semua dari mereka yang hanya
bermulut besar. Tentu saja pasti ada diantaranya yang benar-benar
memiliki kemampuan walaupun jumlahnya sedikit. Mereka yang sedikit ini
kemudian banyak yang mengadakan pertemuan-pertemuan baik secara sengaja
maupun tidak sengaja. Mereka tetap berexplorasi dan mencari
pengetahuan, beraktivitas seperti biasa di lingkungannya tanpa
menimbulkan kecurigaan atau prasangka dari masyarakat sekitarnya.
Dari pertemuan-pertemuan yang dilakukan, mulailah bermunculan organisasi-organisasi Hacker dan Cracker. Diantaranya yang cukup ternama ialah: AntiHackerlink
(sudah tidak kedengaran lagi keberadaannya), Crack Sky (biasa juga
dikenal sebagai Cracker Society, sebuah organisasi Underground yang
berpusat di Surabaya), Kecoak Elektronik, ECHO, Jasakom Community,
IndoHack, Secreet Colony, dan masih banyak lagi. Pada umumnya setiap
daerah memiliki organisasi-organisasi sendiri dan nama organisasi
disesuaikan dengan daerah asal mereka. Misalnya untuk komunitas Hacker Batam biasa menyebut dirinya Batam Hacker, untuk daerah malang biasa menyebut dirinya MalangHackerlink, dan lain sebagainya.
Aktivitas-aktivitas yang kini mereka lakukan
cukup beragam. Pada umumnya ialah memoderasi forum-forum dan milis
besar, menjadi OP di IRC-IRC Channel ternama, saling berbagi
pengetahuan dengan menulis tutorial-tutorial, Artikel, Advisories
seputar bugs-bugs baru beserta cara pencegahannya, mengadakan
seminar-seminar tentang Network Security, menulis program open-source,
serta melakukan berbagai aktivitas “Hack” sebagai sarana pemenuhan
kebutuhan untuk berexplorasi.
Pada umumnya para Hacker peka terhadap
keadaan lingkungannya. Anggapan bahwa mereka adalah orang-orang yang
individualis dan egois tampaknya harus segera dihapuskan. Hal ini telah
lama terbukti, anda bisa menyaksikan sendiri bagaimana pertarungan
para Hacker Indonesia dengan Hacker-Hacker Malaysia saat negara itu ingin merampas Ambalat dari Indonesia. Atau perseteruan Hacker Indonesia melawan Hacker-Hacker dari Australia saat mereka mengusik Indonesia. Inilah cara berbeda para Hacker dalam mempertahankan negaranya, bukan dengan senjata, bukan dengan kekerasan, namun dengan ilmu pengetahuan.
sumber :http://cyber666.wordpress.com