- Back to Home »
- Seks »
- Merasakan Orgasme
Posted by : Unknown
Jumat, 17 Januari 2014
Ternyata orgasme bisa dirasakan terputus-putus yang singkat dan orgasme
terus-menerus yang lebih lama. Kebanyakan wanita merasakan salah satu
dari dua jenis orgasme ini, sebagian kecil lainnya bisa merasakan
keduanya sekaligus! Masalahnya, rasa orgasme ini bak sidik jari, sangat
identik.
Jadi, jangan heran jika seorang wanita bisa begitu ‘meledak’ saat orgasme, sedangkan yang lain biasa-biasa saja. Kalaupun dia terlihat biasa-biasa saja saat orgasme, itu bukan salah Anda. Jangan merasa tertekan selama si Dia puas. Ada kemungkinan juga jika seorang wanita tidak terlalu heboh saat mengalami orgasme, dia hanya mengalami praorgasme pada alat kelaminnya. Yaitu, sesungguhnya dia tidak mengalami orgasme vagina, baru menuju ke arah sana. Santai saja, Anda dan si Dia bisa saling membantu untuk bereksplorasi, sehingga tahu seperti apa ekspresi dan bahasa tubuhnya ketika mengalami orgasme.
Ada satu hal lagi yang harus Anda perhatikan yaitu fake orgasm, karena menurut Mariska Lubis, konsultan seks, “Hanya 10 persen wanita di muka bumi ini yang mampu merasakan orgasme ketika melakukan hubungan seks dengan pasangannya. Fake orgasm adalah part of the service bagi wanita agar tidak terlalu berlama-lama –terutama jika seks sudah menjadi kewajiban dan rutinitas. Biar cepat selesai karena sudah tidak mampu lagi menikmati.”
Jadi, saat si Dia selalu berubah-ubah perilaku saat orgasme: Kemarin teriak-teriak, kemarin dulu melonjak-lonjak, kini hanya diam dan sedikit mendesah-desah, dan besok belum, maka jangan langsung menuduhnya. Cari tahu apa yang dia mau. Lalu, mulailah lagi dari awal lagi secara sabar.
Jadi, jangan heran jika seorang wanita bisa begitu ‘meledak’ saat orgasme, sedangkan yang lain biasa-biasa saja. Kalaupun dia terlihat biasa-biasa saja saat orgasme, itu bukan salah Anda. Jangan merasa tertekan selama si Dia puas. Ada kemungkinan juga jika seorang wanita tidak terlalu heboh saat mengalami orgasme, dia hanya mengalami praorgasme pada alat kelaminnya. Yaitu, sesungguhnya dia tidak mengalami orgasme vagina, baru menuju ke arah sana. Santai saja, Anda dan si Dia bisa saling membantu untuk bereksplorasi, sehingga tahu seperti apa ekspresi dan bahasa tubuhnya ketika mengalami orgasme.
Ada satu hal lagi yang harus Anda perhatikan yaitu fake orgasm, karena menurut Mariska Lubis, konsultan seks, “Hanya 10 persen wanita di muka bumi ini yang mampu merasakan orgasme ketika melakukan hubungan seks dengan pasangannya. Fake orgasm adalah part of the service bagi wanita agar tidak terlalu berlama-lama –terutama jika seks sudah menjadi kewajiban dan rutinitas. Biar cepat selesai karena sudah tidak mampu lagi menikmati.”
Jadi, saat si Dia selalu berubah-ubah perilaku saat orgasme: Kemarin teriak-teriak, kemarin dulu melonjak-lonjak, kini hanya diam dan sedikit mendesah-desah, dan besok belum, maka jangan langsung menuduhnya. Cari tahu apa yang dia mau. Lalu, mulailah lagi dari awal lagi secara sabar.