Tampilkan postingan dengan label Ibu Bayi & Balita. Tampilkan semua postingan
25 Tips Agar Bumil dan Janin Tetap Sehat
Hai Bunda, apakah ini adalah kehamilan pertama Anda? Wah selamat ya.
Mau tahu beberapa tips singkat soal kehamilan pertama dan kesehatan
janin?
Kami punya 25 tips sehat untuk menjaga kehamilan sepanjang 9
bulan 10 hari nanti, agar janin di kandungan Anda lahir dalam kondisi
sehat walafiat.
Tips 1.
Jangan menunda untuk kontrol
pada dokter setelah Anda tahu bahwa Anda hamil. Penting sekali lho untuk
mengetahui kondisi perkembangan bayi di dalam perut Anda.
Tips 2.
Ubah
kebiasaan makan Anda, apabila tadinya doyan makan yang tidak sehat,
maka harus makan yang sehat-sehat saja. Hindari junk food, hindari juga
minuman bersoda dan beralkohol.
Tips 3.
Berolahraga
agar tubuh tetap bugar dan tidak gampang terserang penyakit. Tubuh yang
metabolismenya baik, akan lebih mudah menghadapi problem-problem seperti
morning sick dan lain sebagainya.
Tips 4.
Selalu disiplin mengikuti anjuran dokter sehingga kandungan Anda selalu sehat dan jauh dari masalah.
Tips 5.
Perbanyak
konsumsi sayuran dan buah-buahan sehingga kebutuhan nutrisi dapat
tercukupi. Hindari makanan-makanan kalengan yang nutrisinya tak sebanyak
makanan segar.
Tips 6.
Rajin membawa buku dan
browsing info kehamilan dari sumber yang dapat dipercaya. Jangan hanya
mendengarkan apa yang dikatakan orang.
Tips 7.
Berhenti
merokok ya, bunda. Rokok berbahaya sekali untuk perkembangan dan
kesehatan janin. Bila Anda meneruskan merokok, bisa-bisa kesehatan si
kecil akan terganggu.
Tips 8.
Hindari mengonsumsi sembarang obat kimia dan obat tradisional tanpa berkonsultasi pada dokter Anda.
Tips 9.
Mintalah resep tambahan atau multivitamin pada dokter apabila memang kondisi Anda lemah dan mudah jatuh sakit.
Tips 10.
Ajak pasangan untuk mulai hidup sehat, mengonsumsi makanan sehat, dan juga berhenti merokok.
Tips 11.
Cari dokter kandungan terbaik, bukan yang termurah atau sekedar dekat dengan rumah.
Tips 12.
Ada sisi positif berbagi pengalaman dengan teman yang pernah hamil, namun jangan menelan bulat-bulat semua informasi tersebut.
Tips 13.
Hindari
kontak dengan bahan-bahan kimia yang beresiko menimbulkan bahaya
seperti pembersih lantai, pembersih keramik, atau bahan-bahan lain
beraroma keras.
Tips 14.
Perhatikan kondisi kesehatan mulut dan gigi sepanjang hamil, karena bakteri atau virus dapat tertular melalui problem ini.
Tips 15.
Ceritakan riwayat kesehatan pada dokter kandungan sehingga ia dapat mengerti dan menangani Anda dengan baik.
Tips 16.
Ketahui sejarah alergi terutama terhadap obat-obatan tertentu dan pastikan dokter kandungan Anda mengetahui hal ini.
Tips 17.
Hindari
berinteraksi dengan hewan terutama yang belum mendapat vaksin dan
mintalah orang lain yang membersihkan kandang hewan selama Anda hamil.
Tips 18.
Bila usia Anda sudah lebih dari 35 tahun saat sedang hamil, maka jaga baik-baik kandungan Anda dan berikan perhatian lebih.
Tips 19.
Minta pendapat dan support dari orang-orang di sekitar Anda akan kehamilan ini.
Tips 20.
Hindari melakukan kegiatan fisik yang terlalu berat dan melelahkan agar tidak sampai menyebabkan keguguran.
Tips 21.
Perbanyak
waktu istirahat dan tidur sehingga tubuh punya banyak energi untuk
melakukan kegiatan keesokan hari tanpa merasa kelelahan.
Tips 22.
Buat catatan perkembangan kehamilan Anda dari minggu ke minggu, sehingga Anda bisa memantau kesehatan anak Anda.
Tips 23.
Jangan
mengandalkan obat kimia untuk mengatasi mual, tetapi cari alternatif
lain dari makanan seperti buah-buahan atau aroma buah untuk
mengatasinya.
Tips 24.
Minum air putih setidaknya 8 gelas setiap hari agar tubuh tidak mengalami dehidrasi.
Tips 25.
Lakukan olahraga ringan seperti berjalan santai di sekeliling rumah sehingga tubuh tetap fit.
Bagaimana bunda, sudah siap menyambut kedatangan si kecil?
(vemale.com)
Bahaya Membedong Bayi, Bisa Merusak Pinggul
Membedong bayi adalah hal yang selalu dilakukan para ibu untuk
memberi rasa hangat dan nyaman pada bayi. Ternyata kebiasaan yang sudah
ada sejak ratusan tahun ini bisa menghambat pertumbuhan bayi dan merusak
pinggul bayi.
Bedong bayi adalah kegiatan membungkus bayi dengan
kain hingga rapat. Biasanya bayi dibedong agar mendapat rasa hangat dan
nyaman. Namun membedong bayi yang rapat dari kaki hingga tangan ternyata
memberi pengaruh buruk pada bayi. Salah satu bahaya bedong adalah
merusak pinggul bayi, termasuk suhu tubuh terlalu panas dan menghambat
pertumbuhan.
Bedong Sudah Dilarang di Jepang Karena Merusak Panggul
Dilansir oleh Dailymail.co.uk,
Profesor Nicholas Clarke, seorang ahli tulang anak dari Southampton
University Hospital mengatakan bahwa membungkus rapat bayi dengan kain
dengan lengan dan kaki yang sangat rapat akan memaksa pinggul untuk
bergeser ke depan. Hal ini dapat menimbulkan kerusakan pada pinggul yang
baru akan terasa di usia pertengahan.
Bahkan di Jepang, sudah ada
program yang mendorong para nenek dan orang tua untuk tidak membedong
bayi karena dapat meningkatkan risiko kerusakan dan pergeseran tulang
pinggul.
Profesor Nicholas menambahkan bahwa profesional kesehatan
harus memberikan nasihat pada ibu untuk membedong dengan cara aman,
yaitu tidak membungkus bayi mereka dengan rapat, sehingga kaki dan
tangan tidak terjepit dan tertekan di dalam kain.
Para Ahli Kesehatan Melarang Membedong Bayi
Sementara
itu Jane Munro dari Royal College of Midwives mengatakan, "Ada
keprihatinan tentang meningkatnya penggunaan bedong pada bayi. Ada
kemungkinan kematian bayi karena suhu terlalu panas dan membuat mereka
meninggal saat tidur. Penelitian juga memperlihatkan bahwa membedong
dengan ketat akan berpengaruh pada postur alami bayi. Kami menyarankan
orang tua untuk tidak membedong bayi,"
Ahli kesehatan lain, Dr
Alastair Sutcliffe dari Institut Kesehatan Anak, University College
London mengatakan, "Saya menyarankan jika orang tua ingin membedong bayi
saat tidur, bungkuslah dengan kain yang longgar dan tidak ketat,
terutama di sekitar pinggul bayi,"
Itulah beberapa saran ahli kesehatan mengenai kebiasaan membedong bayi. Semoga informasi ini berguna untuk Anda.
(vemale.com)
Bolehkah Berhubungan Intim di Tiga Bulan Awal Kehamilan?
Saat hamil muda, apalagi masih tiga bulan, boleh nggak sih ibu
berhubungan intim? Apakah tidak berbahaya bagi si janin?
Pertanyaan-pertanyaan ini seringkali muncul dan menimbulkan rasa was-was
di pikiran pasangan suami-istri yang ingin melakukan hubungan seks.
Tapi
nampaknya, rasa was-was yang dirasakan oleh para ibu atau calon ibu
dapat teratasi dengan adanya berita berikut ini. Seperti dilansir dari
situs WebMD, berhubungan seks dalam keadaan hamil muda ternyata
boleh dilakukan. Namun di sisi lain, masih ada beberapa persyaratan
yang harus dipenuhi dalam hal ini agar kandungan ibu tetap aman.
Saat
kehamilan baru menginjak usia tiga bulan, beberapa wanita hamil
biasanya kehilangan gairahnya untuk bercinta. Hal itu mungkin disebabkan
oleh gejala-gejala kehamilan yang kerapkali membuat mereka merasa
kurang nyaman. Namun, Monica Foreman, seorang ahli kandungan, menyatakan
bahwa saat gejala-gejala itu sudah mulai berkurang, gairah para wanita
hamil justru akan meningkat. Menurutnya, hal tersebut dipengaruhi oleh
kerja hormon dalam tubuh mereka.
Perasaan ragu untuk berhubungan
seks di tiga bulan pertama, ternyata tidak hanya dialami oleh ibu, ayah
pun seringkali merasa enggan dan was-was. Mereka takut jika nanti janin
dalam rahim sang istri akan terganggu. Mereka takut jika nanti terjadi
keguguran.
Namun sepertinya para suami bisa menghela napas lega
dengan adanya keterangan berikut ini. Masih menurut Monica Foreman, bayi
di dalam rahim ibu dilindungi oleh dinding rahim yang sangat kuat.
Lapisan-lapisan di dalamnya seperti selaput ketuban dan plasenta juga
ikut menjamin keamanan dan kenyamanan si bayi di dalamnya. Jadi,
sampaikan kepada para suami untuk tidak terlalu cemas akan hal ini.
Meskipun
telah dinyatakan aman, Monica menambahkan bahwa masih ada beberapa hal
yang harus dipenuhi untuk bisa berhubungan seks di tiga bulan awal
kehamilan, yaitu:
- Ibu tidak memiliki riwayat keguguran
- Selama hamil, ibu tidak sering mengalami kram perut
- Tidak terjadi pendarahan pada serviks atau leher rahim
- Plasenta tidak menutupi serviks
Untuk
keterangan lebih jelas, ada baiknya jika para wanita hamil
mengkonsultasikan hal ini dengan dokter. Hal tersebut agar Anda mendapat
informasi yang tepat mengenai tindakan yang boleh dan tidak boleh
dilakukan. Karena hal ini sebenarnya sangat bergantung pada kondisi
kehamilan masing-masing wanita.
(vemale.com)