Tampilkan postingan dengan label Pernikahan. Tampilkan semua postingan
Tips Agar Ortu Menerima Calon Suami Anda
Sudah terlanjur cinta dan merasa nyaman dengan kekasih, Andapun
memberanikan diri meminta ijin untuk menikah. Tetapi tak disangka,
ternyata orang tua malah tidak merestui dan malah bersikap kurang
menerima pada pasangan. Alhasil, hingga sekarang hubungan Anda jadi
digantung.
Ada berbagai hal yang menyebabkan orang tua tidak
memberikan restu pada anaknya untuk menikah. Bobot, bibit, dan bebet
umumnya menjadi panduan utama. Orang tua ingin agar anak-anaknya
mendapatkan segala hal yang terbaik, termasuk dalam mencari pasangan.
Soal jabatan dan penghasilan, tentunya menjadi sesuatu yang telak agar
anaknya tidak sampai hidup sengsara.
Tetapi ya namanya rejeki,
sebenarnya sekalipun sudah mencari calon suami yang mapan, belum tentu
juga kondisi perekonomian tersebut tidak bakal berubah. Selalu ada
kemungkinan keadaan seseorang berubah, entah menjadi lebih baik atau
memburuk.
Bagaimana dong agar orang tua mau menerima calon suami Anda?
Pertama-tama,
Anda harus introspeksi dan benar-benar berpikir bahwa Anda memang
merasa nyaman dan cocok dengannya. Anda juga harus terlebih dahulu
memastikan bahwa ia adalah orang yang berkepribadian baik dan berasal
dari latarbelakang baik pula.
Bicarakan dengan ortu
Langkah
pertama adalah memberikan pengertian pada orang tua. Menceritakan
kepribadiannya, dan bagaimana Anda berdua akan survive nantinya dalam
rumah tangga. Memang akan jauh lebih rumit bila sudah benar-benar
menjalani rumah tangga, tetapi apabila Anda berhasil meyakinkan bahwa
Anda dan pasangan siap, orang tua akan mempertimbangkannya.
Dengarkan mereka
Poin
ini memang paling membuat Anda panas dan ingin meluapkan emosi. Tetapi
tidak ada salahnya mendengarkan penjelasan orang tua, tentang alasan
yang menyebabkan mereka tak bisa menerima calon suami. Setidaknya
apabila Anda tahu alasannya, Anda bisa memikirkan bagaimana cara
memberikan jawaban dan meyakinkan.
Menghargai pendapat ortu
Kebanyakan
yang membuat ortu semakin kekeuh dan malah mengekang Anda adalah karena
Anda tidak menghargai pendapat mereka. Dengarkan dan terima pendapatnya
sehingga mereka tidak merasa ditentang. Semakin keras Anda menentang,
semakin sulit pula Anda diberikan restu.
Berikan waktu
Orang
tua adalah sosok yang punya gengsi tinggi. Saat melakukan kesalahan,
mereka tidak akan dengan mudah mau mengakui dan meminta maaf. Demikian
juga apabila mereka memberikan pendapat yang agak miring tentang calon
suami. Apabila mereka ternyata salah, mereka juga akan lebih memilih
diam atau tetap pada sikap menolak.
Untuk itu, Anda harus bersabar dan memberikan waktu pada mereka untuk mengubah sikap.
Jangan dipaksa
Semakin
Anda memaksakan diri, Anda hanya akan memicu emosi dan membuat mereka
marah saja. Dalam posisi ini Anda akan semakin tidak punya kesempatan
untuk membuat mereka yakin.
Justru Anda harus memakai cara lunak
untuk meluluhkan hati mereka. Dengan kesabaran dan ketelatenan Anda
berdua, restu dari orang tua akan membuat pernikahan jadi lebih bahagia
kok.
(vemale.com)
8 Manfaat Mempertahankan Keperawanan Hingga Menikah
"Makin susah menemukan wanita yang masih perawan sebelum menikah,"
begitu curhat salah satu sahabat pria kami. Setuju atau tidak, kalimat
tersebut ada benarnya.
Puluhan tahun lalu, wanita sangat menjaga
agar dirinya tetap perawan hingga menikah. Mereka menjaga agar tidak
berhubungan intim sebelum menikah. Hal inilah yang makin tergerus zaman.
Banyak wanita yang melepas keperawanan sebelum menikah. Yang penting
hubungan intim dilakukan aman dan tidak sampai hamil.
Meskipun
zaman makin 'gila', bukan berarti Anda harus ikut dalam kegilaan itu
bukan? Tentu saja kasus ini berbeda jika seorang wanita kehilangan
keperawanan karena kasus pemerkosaan atau kecelakaan.
Inilah beberapa hal yang bisa membuat Anda bangga bisa menjaga keperawanan hingga menikah.
Bangga Pada Diri Sendiri
Tentu
saja Anda boleh bangga pada diri sendiri. Di saat banyak wanita tidak
peduli dengan siapa mereka berhubungan intim, Anda menjaga keperawanan
hanya untuk pria spesial, suami Anda. Pria yang bisa menjaga dan
bertanggung jawab dalam hidup Anda.
Bukti Bahwa Anda Tahan Godaan
Banyak
godaan datang, bahkan dari pria yang menjadi pacar Anda. Tidak sedikit
wanita melepas keperawanan sebagai bukti cinta, padahal hal itu tidak
benar. Jika Anda berhasil menahan godaan tersebut sekaligus "Ah payah
kamu, hari gini umur 25 masih perawan?" berarti Anda tahan banting dan
punya prinsip yang teguh. Selamat!
Menjaga Perintah Agama
Dari
yang kami ketahui, hampir semua agama menyarankan agar wanita menjaga
kesucian hingga menikah. Menjaga perintah agama menjadi salah satu
alasan wanita menjaga dirinya dari godaan dunia, salah satunya
berhubungan intim sebelum waktunya.
Tidak Dikejar Perasaan Berdosa
Ada
pertentangan batin di setiap hati wanita untuk menjaga dirinya. Kadang
wanita yang sudah berhubungan intim sebelum menikah, bahkan yang sudah
berkali-kali melakukannya atas nama cinta tetap dikejar perasaan
berdosa. Perasaan inilah yang membuat wanita tidak tenang dan takut akan
masa depannya. Bagaimana jika calon suaminya memutuskan hubungan karena
tahu bahwa si wanita sudah tidak perawan? Percaya atau tidak, hal itu
menjadi ketakutan terbesar wanita.
Menjaga Nama Baik Anda dan Keluarga
Kami
punya cerita tentang sahabat yang sudah tidak perawan sebelum menikah.
Wanita ini menjalin hubungan serius dengan seorang pria dan menutupi
fakta bahwa dirinya sudah tidak perawan (bahkan para orang tuanya
sendiri). Setelah bertunangan, barulah wanita ini mengaku pada calon
suaminya.
Ternyata sang pria tidak terima telah dibohongi. Dia
membatalkan pertunangan dan mengatakan alasannya pada kedua pihak
keluarga. Akibatnya? Tentu saja nama keluarga tercemar. Hal-hal seperti
ini tidak hanya terjadi pada satu atau dua wanita. Maka jagalah diri
Anda.
Mencegah Kemungkinan Hamil dan Tertular Penyakit
Ada
banyak alat kontrasepsi yang bisa dipakai, namun apakah hal itu
menjamin bahwa Anda tidak hamil? Belum tentu. Hingga saat ini belum ada
alat kontrasepsi yang menjamin 100 persen mencegah kehamilan. Jika Anda
tidak berhubungan intim sebelum menikah, risiko terkena penyakit menular
seksual juga lebih kecil.
Malam Pertama Lebih Berkesan
Beberapa
sahabat kami yang sudah menikah mengatakan, sama-sama masih perawan dan
perjaka di malam pertama lebih berkesan. Masih ada rona malu-malu,
bagaimana deg-degannya saat pertama kali melakukannya, kadang masih
sering salah menerapkan berbagai tips malam pertama. Semua itu menjadi
pengalaman yang tidak terlupakan.
Pasangan Mencintai Anda Dengan Tulus, Tidak Sekedar Nafsu
Saat
Anda bisa menjaga keperawanan hingga menikah, berarti Anda memiliki
pasangan yang juga hebat. Banyak pria mengecoh wanita untuk melepas
keperawanan sebagai bukti cinta, padahal itu bohong dan hanya nafsu
semata. Jika pasangan Anda dan Anda sama-sama menjaga diri hingga
menikah, itu bisa menjadi indikasi bahwa cinta Anda dan dia tulus, tidak
sekedar dorongan nafsu semata.
Berbahagialah jika Anda bisa menjaga diri hingga menikah.
(vemale.com)